Nipah dan Manfaatnya
Kalau Anda sering ke pantai, pasti Anda sering melihat tanaman ini, bentuknya hampir menyerupai pohon kelapa yang masih kecil. Namun keberadaannya sangat penting bagi ekosistem pantai. Untuk itulah pada kesempatan ini akan disampaikan tentang nipah dan manfaatnya bagi kehidupan ekosistem dan lingkungan pantai.
Nipah (Gambar: tanamancantik.com) |
Terdapat banyak referensi dan catatan yang membahas tentang keberadaan nipah ini, salah satunya yang ditulis oleh Adi Mustika dan pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 513. Disebutkan dalam tulisannya nipah sering dianggap sebagai tanaman liar, maka saat orang-orang mulai membuka tambak, tanaman ini yang menjadi sasaran pertama yang akan dibersihkan.
Manfaat Pohon Nipah
Salah satu manfaat pohon nipah yang jarang dipahami masyarakat adalah menjadi benteng bagi air tawar terhadap air laut. Ternyata lenyapnya rumpun nipah ini bisa membahayakan daratan. Ancaman abrasi dan kerusakan tanah bisa terjadi dengan mudah karena tidak adanya tumbuhan yang membentengi daratan.
Akar nipah yang kuat dan rapat mampu menahan gempuran ombak laut sehingga mencegah terjadinya erosi daratan oleh air laut.
Sebagai tumbuhan mangrove, nipah ternyata memiliki fungsi ekologis yang penting lainnya. Hutan nipah merupakan habitat dan tempat berkembang biak bagi satwa liar, seperti ikan, udang, burung, monyet dan juga bekantan.
Baca juga: Gamal, Tanaman Istimewa Penahan Erosi.
Dari berbagai bukti yang ada, kerusakan mangrove ternyata bisa menimbulkan kerugian bagi kita semua. Meskipun termasuk keluarga palem, namun nipah tidak seperti jenis pohon palem lainnya.
Pohon nipah ini seperti tidak berbatang, padahal sebenarnya berbatang. Memang batangnya hanya berupa rimpang mendatar dengan diameter sekitar 30 cm, yang terbenam di lumpur, dan yang kelihatan di permukaan hanya daun-daunnya saja. Bahkan ukuran daun dan tangkainya cukup besar sekitar 6 sampai 8 meter panjangnya.
Gambar Pohon Nipah
Nipah adaalah tanaman yang hidup di rawa air payau dan di depan muara sungai sehingga disebut juga dengan palem mangrove. Dari fosil serbuk sari yang pernah ditemukan, nipah diperkirakan menghuni bumi sejak 69 juta tahun yang lalu.
Nipah termasuk salah satu tanaman berbunga (angiosperm) tertua dan mungkin spesies tertua dikalangan palem-paleman.
Pohon Nipah (Gambar: goodnewsfromindonesia.id) |
Nipah ini memiliki nama ilmiah ‘Nypa fruticans’. Tumbuhan monokotil ini masuk dalam family Palmae atau Arecaceae dan subfamily Nypoideae, nipah hidup sendiri, dan satu-satunya anggota dalam subfamily itu.
Pohon nipah tersebar di negara-negara India, Myanmar, Thailand, Malayasia, Indonesia, Filipina, Kepulauan Ryukyu, Papua, Kepulauan Solomon dan Australia bagian utara.
Nipah berkembang biak secara generative dengan bijinya. Namun bisa juga secara vegetative dengan anakan yang tumbuh dari rimpang sehingga akan membentuk rumpun nipah yang cukup lebat dan agak sulit ditembus.
Bunga pertama muncul sekitar 3 sampai 4 tahun setelah pertunasan. Dalam perkembangannya nipah membutuhkan jasa lalat untuk membantu penyerbukan. Dalam kelompok nipah dewasa, terdapat sekitar seperempat sampai setengah pohon palem yang berbunga dan berbuah dengan tempat yang acak. Buah nipah sendiri masak setelah 5 sampai 9 bulan.
Bunga nipah berupa mayang yang muncul di ketiak daun, berbentuk seperti tongkol, bagian pangkalnya berwarna sedikit jingga. Panjang mayang itu bisa mencapai sekitar 1,2 meter. Bunga pada cabang utama mayang atau di bagian ujung mayang biasanya berkelamin betina, sedangkan yang muncul pada sumbu lateralnya berkelamin jantan.
Seperti pada kebanyakan palem lain, nipah juga dapat disadap dan menghasilkan nira sejak berbunga. Di beberapa daerah cara menyadap nipah dengan memotong ibu tangkai bunganya saat buah baru terbentuk. Kemudian setiap hari diiris dan niranya ditampung. Jika terdapat dua mayang, biasanya salah salah satu dipotong dan dibuang, dan yang tertinggal itulah yang disadap.
Setiap mayang bunga dapat menghasilkan nira kira-kira 600 ml per hari. Menurut perkiraan satu pohon nipah dapat disadap hingga 50 tahun. Jadi satu pohon nipah bisa menghasilkan sekitar 10.950 liter nira.
Rasa nira nipah memang tidak semanis nira kelapa, namun bisa dibuat gula. Dan tentu saja, nira bisa menjadi alternatif gula sehingga tidak perlu mengimpor gula. Selain dibuat gula merah, nira dari nipah bisa diproses menjadi alkohol, cuka, penyedap mkanan atau kecap.
Itu sedikit informasi tentang “nipah dan manfaatnya”. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi tambahan informasi untuk Anda tentang bermanfaatnya nipah bagi kehidupan manusia.
Belum ada Komentar untuk "Nipah dan Manfaatnya"
Posting Komentar