Asal-usul Kaos Kuning Menjadi Kaos Kemenangan Pada Tour De France
Ada apa dengan kaos kuning? Pasti ada banyak pertanyaan di benak Anda, mengapa kaos kuning bisa menjadi kaos kemenangan? Penasaran? Berikut akan disampaikan asal-usul kaos kuning menjadi kaos kemenangan pada Tour De France.
Christopher Froome di etape terakhir Tour de France 2015 dari Sevres menuju Paris, 26 Juli 2015. (EPA di beritasatu.com) |
Sebenarnya pertanyaan remeh tentang kaos kuning ini juga pernah disampaikan dalam salah satu catatan yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari No. 513. Ternyata kaos kuning dalam olahrga balap sepeda tidak hanya sekedar menjadi gaya-gayaan, namun kaos yellow jersey ini sengaja dipakai untuk menandai pembalap yang memimpin dalam klasemen lomba, sehingga yang berhak memakainya hanya satu orang.
Awal Mula Kaos Kuning Lengan Panjang Menjadi Kaos Kemenangan
Tradisi tentang penggunaan kaos kuning dalam balap sepeda ini dimulai dari ajang lomba balap sepeda legendaris Perancis, yaitu Tour De France. Sejarah resmi mencatat pembalap Perancis, Eugene Christope, pertama kali menggunakan kaos kuning pada Tour de France 1919, pada tanggal 19 Juli 1919, saat balapan memasuki etape kesebelas, yaitu Grenoble ke Geneva.
Pada awalnya disebabkan karena ketidaksengajaan, sebelum balap dimulai para wartawan bertanya kepada direktur perlombaan, Henri Desgrange, tentang cara membedakan pembalap yang memimpin lomba dengan pembalap lain.
Baca juga: Asal Usul Kaos Kaki Nilon.
Desgrange akhirnya berpikir sejenak dan kemudian menyerahkan sebuah baju kuning ke Christope untuk dipakai sebagai tanda. Mulai saat itu, tradisi maillot jaune dimulai dan pada akhirnya diikuti lomba balap sepeda di seluruh dunia.
Ada yang mengatakan dan hanya sekadar pendapat orang lain yang sinis pada pelaksanaan lomba Tour de France, yang mengatakan bahwa ide penggunaan kaos kuning hanya taktik Desgrange untuk menaikkan kembali gengsi Tour de France. Karena saat itu, Eropa masih belum pulih karena Perang Dunia I. Desgrange pun merasa harus membuat gebrakan promosi untuk Tour de France ini, melalui ide penggunaan kaos kuning tersebut.
Warna kuning katanya diambil dari warna kertas surat kabat L’Auto, sebagai media pemberitaan resmi selama lomba. Namun ada pula yang mengatakan warna kuning dipilih karena warna itu tidak lazim dipakai oleh atlet balap sepeda saat itu. Karena baru selesai perang, maka warna baju saat itu pada umumnya sama, yaitu antara warna putih atau warna gelap, dan warna kuning adalah warna pengecualian.
Dan tentu saja pemakai kaos kuning menjadi bangga, karena menjadi pemimpin lomba. Namun, Christope sebagai pemakai kaos kuning pertama di dunia awalnya malah merasa malu, karena selama lomba Christope diolok-olok perserta lomba lainnya sebagai burung kenari.
Namun berdasarkan kabar terakhir, ternyata kaos kuning pernah dipakai pembalap Belgia, Philipe Thys, pada Tour de France 1913. Menurut pengakuan Thys, panitia sempat memintanya menggunakan kaos kuning sebagai tanda pembalap tercepat. Thys sempat menolak, karena memang Thys adalah orang yang rendah hati dan tidak ingin menonjolkan diri. Setelah dilobi timnya (Peugeot), Thys akhirnya bersedia. Namun sayang, catatan tentang lomba saat itu, dan kisah kaos kuningnya musnah karena perang. Namun kebanyakan orang percaya pada pengakuan Thys.
Tour de France juga memulai tradisi pemakaian kaos lainnya, yaitu kaos hijau untuk pencatat angka terbanyak yang dimulai pada tahun 1953. Hal ini berlaku juga untuk kaos lainnya, seperti kaos polkadot untuk jagoan medan menanjak dan kaos putih untuk pembalap pe,mula di bawah 25 tahun. Keduanya ini dimulai pada tahun 1975.
Yang menarik dari itu semua, ide penggunaan kaos dengan corak polkadot ini diambil dari bungkus permen coklat yang pertama kali menjadi sponsornya, dan sampai saat ini ternyata masih digunakan.
Itu dia sedikit informasi tentang “asal-usul kaos kuning menjadi kaos kemenangan pada Tour De France”. Semoga informasi ini bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Asal-usul Kaos Kuning Menjadi Kaos Kemenangan Pada Tour De France"
Posting Komentar