Asal Usul Digunakannya Gaun Pernikahan dalam Prosesi Pernikahan
Siapa pun tahu bahwa pernikahan adalah acara sakral dan momen yang penuh makna bagi setiap pasangan. Dengan kesakralannya, maka banyak hal yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan acara pernikahan ini. Salah satunya adalah digunakannya gaun pernikahan yang selalu terlihat anggun dan memesona saat dipakai sang pengantin. Namun, di balik anggunnya gaun pengantin, mungkin ada rasa penasaran di benak Anda tentang asal usul digunakannya gaun pernikahan dalam prosesi pernikahan.
Ilustrasi (Gambar: bestbride101.com) |
Beda dulu, beda sekarang, saat ini dengan berkembangnya jaman dan semakin majunya teknologi, khusus untuk gaun pengantin terdapat tren baru, yaitu dalam penggunaan gaun pengantin, di Indonesia sendiri gaun pengantian yang sering digunakan adalah pakaian adat dan tentu saja menjadi semakin memikat dan sering digunakan.
Penggunakan gaun pengantin ini, khususnya dalam penggunaan pakaian adat tidak hanya sekedar mempertahankan tradisi, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap warisan budaya yang sangat kaya dan juga sebagai pengenalan pada nilai leluhur.
Awal Mula Gaun Pernikahan Mewah yang Digunakan Masyarakat
Terdapat hal menarik bila melihat digunakannya gaun pernikahan dalam prosesi pernikahan saat ini. ternyata terdapat kisah di balik digunakannya gaun pengantin tersebut.
Menurut Beverly Nichols, seorang pujangga Inggris, menyampikan bahwa “Pernikahan adalah sebuah buku yang halaman pertamanya dibuka dengan puisi dan halaman berikutnya berisi prosa.”
Maka tidak aneh bila pernikahan dianggap sebagai salah satu hari paling istimewa dalam hidup setiap orang. Pada hari itu, segala sesuatu harus istimewa, termasuk baju yang dikenakan. Bahkan saat itu rakyat jelata pun berdandan ala pangeran dan putri kerajaan.
Baca juga: Asal-usul Kaos Kuning Menjadi Kaos Kemenangan Pada Tour De France.
Menurut catatan M. Sholekhudin, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 518, menyampaikan bahwa dari masa ke masa, model gaun pengantin terus mengalami perkembangan, namun ada satu hal yang tetap, apa pun modelnya, semua jenis busana pengantin pada umumnya meniru busana kebesaran kaum bangsawan setempat. Di Jawa misalnya pasangan pengantin berdandan seperti keluarga keraton, tidak peduli kelas sosialnya.
Semua model busana pengantin di setiap masyarakat dipengaruhi oleh agama dan budaya setempat. Namun dari sekian banyak model busana pengantin, tampaknya yang paling populer adalah pakaian pengantin ala-ala masyarakat Barat. Sang pria memakia setelan jas lengkap, sedangkan si wanita menggunakan gaun putih khas warna putih Kerajaan Inggris.
Ada pun asal usul mengapa warna putih digunakan sebagai gaun pengantin di Inggris, karena campur tangan Ratu Victoria, Sang Ratu Inggris, yang menjadikan warna putih menjadi warna favorit gaun pengantin.
Saat menikah dengan Pangeran Albert tahun 1840, Ratu Victoria mengenakan gaun putih dengan rancangan yang cantik yang membuat para wanita bermimpi untuk bisa mengenakan gaun yang sama saat menikah.
Gaun model Inggris ini tidak statis, namun terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Meskipun warna putih masih menjadi warna favorit. Warna-warna lain masih memiliki penggemar di kalangan tertentu. Termasuk dalam budaya Barat yang masih diwarnai kepercayaan tentang adanya hubungan antara warna gaun pengantin dan kehidupan rumah tangga. Menurut kepercayaan tersebut, hanya warna putih yang melambangkan segala jenis kebaikan. Dengan warna yang melambangan kesucian tersebut, saat berada di pelaminan, maka para mempelai berharap mereka akan dikelilingi peri-peri cinta yang datang dari surga.
Setelah era Victoria, pada tiap dasawarsa biasanya akan muncul model baru gaun pengantin. Mulai dari model rok yang serupa tabung kerucut, lengan yang menciut di ujungnya, hingga bentuk korset di pinggang yang membuat lingkar perut menjadi susut sehingga mempelai kelihatan ramping.
Sekitar tahun 1870-an, tren gaun gaya Victoria ini mengalami perkembangan dengan dua ciri khas, yaitu digunakannya cadar dan buntut yang dibiarkan menyapu lantai saat mempelai wanita berjalan. Di samping melambangkan kesucian dan keperawanan, cadar juga dipercaya melindungi mempelai wanita dari spirit negatif.
Salah satu ciri gaun pengantin yang tidak pernah berubah dari masa ke masa adalah bunga. Selain karena alasan keindahan, bunga juga dipercaya sebagi simbol cinta dan kesuburan.
Pada era Romawi kuno, bunga juga digunakan sebagai alat pengusir kekuatan jahat, maka tidak aneh jika mereka memasukkan siung bawang yang bau di antara rangkaian bunga-bunga yang indah dan wangi itu.
Gaun pengantin sebagai busana pada hari istimewa memiliki fungsi utama untuk membuat mempelai wanita tampak jauh lebih memesona dari biasanya.
Apa pun modelnya, gaun pengantin tidak pernah kehilangan fungsinya. Itu dia sedikit informasi tentang “asal usul digunkannya gaun pernikahan dalam prosesi pernikahan”. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Digunakannya Gaun Pernikahan dalam Prosesi Pernikahan"
Posting Komentar