Mengenal Ikan Lemuru, Bahan Baku Sarden Kaleng Domestik
Ikan lemuru? Apa itu ikan lemuru? Kebanyakan masyarakat Indonesia bila ditanya tentang jenis ikan ini, bisa dikatakan tidak kenal, bahkan tidak paham jenis ikan ini. Namun bila diarahkan pada jenis makanan dalam kaleng, sarden misalnya, semua pasti mengangguk setuju bahwa ikan yang dimaksud adalah ikan sarden kalengan itu. Untuk itulah mengenal ikan lemuru, bahan baku sarden kaleng domestik disampaikan dalam kesempatan ini.
Ikan lemuru (Gambar: curve-watersports.com) |
Dengan berkembangnya teknologi dan juga kebutuhan untuk bisa mengolah makanan dengan cepat, sajian ikan pun bisa diolah dalam makanan kaleng, yang menjadikan jenis makann ini sebagai pilihan lauk cepat saji.
Ikan Lemuru adalah Bahan Baku Sarden Kalengan Domestik
Banyak referensi yang membahas tentang ikan lemuru, salah satunya yang disampaikan Khairul Amri, S.Pi., M.Si seorang penrliti di Balai Riset Perikanan Laut, Jakarta, yang sebagaian catatannya pernah disampaikan dalam Majalah Intisari Edisi No. 522.
Anda pasti mengenal ikan sarden seperti yang dijual dalam supermaket atau toko kelontong dalam bentuk sarden kaleng. Pada dasarnya di Indonesia, pasaran ikan pelagis (ikan permukaan laut) didominasi oleh ikan sareden (sardines) dan makarel (mackerel).
Nah, untuk khusus produk ikan sarden kaleng domestik atau yang dijual untuk pasar lokal Indonesia, bahan bakunya bisa dipastikan berasal dari ikan lemuru (Sardinella lemuru). Ikan ini memang banyak terdapat di Selat Bali, wilayah perairan antara Banyuwangi dan Bali.
Baca juga: Minyak Ikan Cod.
Dalam versi Inggris, ikan ini disebut dengan bali sardinella. Padahal, yang terkenal sebenarnya sebagai ikan sarden adalah sarden Jepang (Sardinella melanostica).
Nama lemuru sebenarnya memang kurang menjual, sehingga yang dicantumkan dalam kaleng hanya nama depannya, maka ikan lemuru dijual sebagai sarden atau sardencis.
Pada dasarnya hal ini tidak perlu diributkan, karena pada dasarnya ikan lemuru memang masih satu keluarga dengan sarden. Dari sisi nutrisi, ikan lemuru juga memiliki nilai gizi yang tidak kalah bila dibandingkan dengan sarden Jepang.
Ikan Lemuru Segar di Indonesia
Indonesia sebenarnya memiliki beberapa jenis sarden, seperti Sardinella longiceps, Sardinella sirm, Sardinella leigaster dan Sardinella clupeoides.
Nama-nama tersebut adalah produk tangkapan yang berasal dari Pualu Seribu, Pekalongan, Tegal dan Pelabuhan Ratu. Hanya saja populasinya yang relatif kecil sehingga kalah tenar dengan ikan lemuru dari Selat Bali.
Di tempat hidupnya, di perairan Selat Bali, ikan lemuru ini memiliki banyak sebutan. Bila ukuran badannya masih kecil (sekitar 10 cm), ikan ini disebut dengan semenit atau sempenit. Bila ikan ini beranjak dewasa dan panjang badannya sekitar 12 cm, ikan ini disebut dengan protolan. Pada saat dewasa, saat mencapai 15 cm, baru disebut dengan lemuru. Bila memiliki ukuran yang lebih besar lagi, maka disebut dengan ‘lemuru kucing’.
Namun di sebagian wilayah Bali, seperti di Kedonganan (dekat Jimbaran), ikan lemuru disebut dengan ikan kucing tanpa mempedulikan besar kecil ukurannya.
Di habitatnya, ikan lemuru ini senang bergerombol membentul schooling, kelompok yang besar dan padat, dengan bergerombol maka mereka lebih mudah dalam mencari makanan.
Makanan ikan lemuru ini seperti plankton (jasad renik) yang banyak terdapat di permukaan laut. Tidak hanya fitoplankton (tumbuhan renik) yang menjadi santapan lemuru. Zooplankton (hewan renik) juga menjadi santapannya. Ikan lemuru memang dikenal rakus akan plankton.
Berdasarkan penelitian, rakusnya lemuru pada fitoplankton dan zooplankton menyebabkan ikan ini kaya akan kandungan omega-3, salah satu jenis lemak tak jenuh yang diyakini banyak manfaat untuk kesehatan.
Sebagai ikan yang senang bergerombol, ternyata ikan lemuru tergolong ikan musiman. Musim ikan lemuru terjadi pada bulan Juni sampai dengan September. Pada masa ini sering disebut dengan musim timur. Pada saat itu, masa air dari dasar lautan naik ke permukaan, yang disebut dengan upwelling.
Masa air dari dasar laut ini kaya akan nutrisi sehingga menyuburkan plankton di permukaan, yang membuat ikan lemuru panen makanan. Saat makan inilah ikan lemuru bergerombol membentuk schooling. Ukuran panjang gerombolan lemuru ini bisa mencapai ratusan meter dengan ketinggian sampai puluhan meter. Bahkan pada bulan September yang merupakan puncak panen, ketinggian schooling bisa mencapai 50 meter.
Ikan Lemuru Sarden
Dengan semakin berkembangnya teknik pengolahan ikan, khususnya ikan lemuru, ternyata tidak semua ikan lemuru bisa dikalengkan, hanya lemuru dengan kualitas terbaik yang bisa diolah.
Untuk memperkuat struktur dagingnya, maka sebelum dikalengkan, ikan ini kemudian direndam dalam larutan garam encer sebanyak 15% selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk memperkuat struktur daging, juga untuk menambah kelezatan ikan ini.
Di pabrik pengalengan, ukuran lemuru ini pun menentukan kelasnya. Lemuru kucing dengan ukuran badannya yang besar masuk dalam kemasan kaleng besar. Sedangkan lemuru (tanpa embel-embel) yang ukurannya sedang masuk dalam kaleng medium. Sedangkan protolan yang ukuran badannya lebih mungil masuk dalam kaleng ukuran kecil.
Itu dia sedikit informasi tentang “mengenal ikan lemuru, bahan baku sarden kaleng domestik”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Ikan Lemuru, Bahan Baku Sarden Kaleng Domestik"
Posting Komentar