Pentingnya Makan Teratur untuk Kesehatan

Anda mungkin pernah atau bahkan sering melihat orang-orang yang sangat sibuk, hingga sering melewatkan makan, bahkan saat sudah waktu makan tiba, atau bisa jadi Anda sendiri yang sering melewatkan makan baik sarapan atau makan tepat waktu. Tahukah Anda, terlambat makan dalam beberapa waktu mungkin tubuh masih bisa mentolerir, namun bila hal ini sering terjadi, tentu hal ini bisa membahayakan tubuh. Pentingnya makan teratur untuk kesehatan memang harus disadari oleh setiap orang, entah dalam kondisi sesibuk apa pun.

makan-teratur-untuk-kesehatan
Ilustrasi (Gambar: Shutterstock.com)

Memang banyak sekali informasi dan referensi yang membahas mengapa Anda harus makan secara teratur. Salah satunya yang disampaikan oleh Dr. Elvina Karyadi, M.Sc., Ph.D. yang merupakan seorang ahli gizi SEAMEO Tropmed, Universitas Indonesia, Jakarta.

Makan Teratur untuk Diet dan Mengapa Harus Makan Secara Teratur?

Terdapat beberapa kategori yang termasuk pola makan tidak teratur, seperti:

  • Tidak makan atau terlambat makan pada waktu makan utama (pagi, siang atau malam).
  • Makan “seadanya” tanpa memperhatikan mutu makanan.
  • Makan di luar jam makan utama (ngemil) atau makan di malam hari sebelum tidur.

Faktor pencetus dari pola makan tidak teratur, antara lain 

  • Gaya hidup yang berubah-ubah.
  • Kondisi lingkungan yang mendesak.
  • Faktor lain seperti stres menyangkut masalah keluarga atau kantor.

Kalu ketidakteraturan makan terjadi, maka asupan zat gizi bisa berkurang, atau sebaliknya, zat gizi yang dikonsumsi menjadi tidak seimbang, karena yang dimakan “apa yang ada” tanpa memperhatikan susunan zat gizinya.

Padahal, makan seimbang harus mengandung zat gizi karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan.

Seseorang dengan pola makan cukup sayur dan buah-buahan, karbohidrat, protein, dan lemak tapi jumlahnya berlebihan, juga termasuk kategori tidak seimbang, karena akan mengundang kegemukan. Begitu juga mereka yang tidak suka sayur dan buah-buahan, tapi lebih suka makanan yang banyak mengandung karbohidrat (gula), serta tinggi lemak, kolesterol, dan protein.

Model tidak seimbang juga ditunjukkan oleh orang yang hanya menyukai makan sayuran tanpa disertai cukup protein dan karbohidrat untuk kebutuhan energi. Biasanya, hal ini terjadi pada wanita yang merasa tubuhnya terlalu gemuk sehingga melakukan diet ketat tanpa memperhatikan kebutuhan zat gizi lain yang justru penting sebagai sumber energi dan pengganti sel-sel yang rusak.

Baca juga: Tips Mengatasi Sulit Makan Pada Anak.

Ada juga mereka yang memiliki kebiasaan makan di luar jam makan malam yang disebut dengan “night eating syndrome”. Penyimpangan ini menyebabkan penderitanya bangun beberapa kali di malam hari dan tidak dapat tidur lagi sebelum makan makanan yang mengandung tinggi kalori dan tidka sehat. Jumlah yang dikonsumsi kadang sulit dikendalikan hingga mencapai 50% dari kebutuhan kalorinya, yang mengakibatkan pada pagi hari tidak merasa lapar, konsumsi makanan pada siang hari pun menjadi lebih sedikit.

Faktor pencetus night eating syndrome, antara lain deperesi, cemas, stres, jenuh, menjalani diet jangka panjang atau ketidak puasan akan bentuk tubuhnya sendiri.

Night eating syndrome juga berpotensi menyebabkan kurangnya asupan gizi ke dalam tubuh. Biasanya ditandai dengan berat badan yang kurang, anemia (kurang zat besi), kekurangan vitamin C, dan kalsium. Apalagi, bila pekerjaan yang ditekuni mendatangkan stres tinggi, ginjal akan meningkatkan pengeluaran beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium, magnesium dan seng.

Dampak Makan Tidak Teratur

Dampak langsung makan tidak teratur atau terlambat biasanya timbul rasa perih di ulu hati. Namun bila segera diisi makanan, gejala ini akan hilang.

Gangguan lainnya sering disebut sebagai maag, yang timbul karena produksi asam lambung berlebih. Yang lebih parah dari maag adalah kerusakan selaput lendir, yang disebut tukak atau ulcuc pepticum. Penyakit ini sering disebut dengan peptic ulcer disease (PUD) yang menyerang lambung atau usus 12 jari. Pencetusnya umumnya infeksi bakteri H. pylori dan pemakaian obat pereda nyeri dan aspirin dalam jangka panjang. Stres psikis diduga juga menjadi salah satu faktor penyebab.

Untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan tadi, saat ini sudah banyak tersedia obatnya. Bila keluhan lebih mengarah pada ulcus pepticum, maka obat yang tepat adalah obat penghambat asam lambung (antagonis reseptor H2, Proton-pump inhibitor/PPI). Namun sejak dahulu pengobatan yang sering diberikan adalah golongan obat untuk mentralkan asam lambung (antasida). Ada juga obat pelindung selaput lendir lambung (sitoprotektif), atau obat antimuntah (prokinetik) untuk mengatasi gejala mual.

Baca juga: Kegemukan dan Diet.

Apa pun yang namanya pengobatan, masih lebih baik dengan mencegah. Cara pencegahan terbaik tentu dengan membiasakan diri makan secara teratur. Memang bukan hal yang mudah dilakukan, apalagi di tengah kesibukan, tapi bukan berati tidak mungkin dilakukan.

Tips Sehat Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan

Terdapat bebeapa tips yang bisa dilakukan agar kesibukan yang dilakukan tidak mengorbankan organ pencernaan, antara lain:

1. Biasakan sarapan sebelum memulai aktivitas di pagi hari.

Hal ini dikarenakan sarapan penting untuk meningkatkan kinerja. Sarapan bisa menghindari kebiasaan ngemil dan juga jajan sebelum makan siang. 

Bila tidak sempat sarapan, bisa dilakukan dengan menyiapkan bekal roti atau makanan favorit dan juga minuman yang cukup. Anda bisa memakannya di perjalanan atau saat sampai di kantor. 

Yang perlu diingat jangan makan cepat-cepat, karena kurang baik bagi pencernaan.

2. Usahakan makan makanan utama secara teratur setiap hari.

Bila di antara waktu makan utama diisi dengan kudapan, harus diingat bahwa kudapan bukanlah pengganti makanan utama.

Kudapan justru harus dimanfaatkan sebagai tambahan zat gizi. Untuk itu, pilihlah kudapan berzat gizi seimbang dan tidak hanya enak, namun tinggi kadar kalori, lemak, kolesterol dan juga gula.

3. Upayakan selalu menyantap aneka ragam makanan.

Aneka ragam makanan yang dimaksud disini adalah makanan yang mengandung sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin dan mineral).

Hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu selalu makan sayur dan buah selain nasi dan lauk pauknya.

4. Jangan makan dalam jumlah berlebih.

Yang dimaksud adalah jangan makan dalam jumlah berlebihan, terutama bila sudah terlambat makan, karena pencernaan akan bekerja lebih keras dan bisa menyebabkan berbagai gangguan, seperti diare, sakit perut dan lainnya.

5. Hindari makan berlebih diluar kebiasaan makan utama.

Misalnya, makan di malam hari setelah makan malam, yang lambat laun bisa menyebabkan kegemukan.

Makan malam setidaknya dilakukan 2 sampai 3 jam sebelum tidur. Sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat (gula) pada malam hari karena cepat meningkatkan gula darah, sehingga cepat lapar kembali.

Sangat dianjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karena bisa menstabilkan gula darah.

6. Jadwalkan latihan olahraga atau kegiatan fisik secara teratur.

Selain bisa meningkatkan kebugaran dan menghindari kegemukan, olahraga juga bisa membuat sistem metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Hal ini berhubungan dengan penyerapan zat gizi dan kelancaran metabolisme.

7. Hindari dan kendalikan stres.

Stres menjadi salah satu pencetus terjadinya kebiasaan makan tidak teratur. Selain itu yang penting adalah istirahat dan juga tidurlah yang cukup.

8. Jangan ragu mendatangi dokter.

Tentu saja dalam hal ini jangan ragu untuk segera datang ke dokter bila gangguan pencernaan sudah sangat mengganggu.

Itu dia sedikit informasi tentang “Pentingnya makan teratur untuk kesehatan”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Pentingnya Makan Teratur untuk Kesehatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel