Tips Bekerja Tanpa Stres

Stres... Kata ini sungguh sangat familier di telinga kita, bahkan banyak diantara kita karena bertumpuknya masalah yang membuat mereka stres. Sebenarnya sudah banyak tips agar terhindar dari rasa stres, termasuk diantaranya tips bekerja tanpa stres, namun yang namanya masalah, semua itu harus diurai agar stres bisa dikendalikan.

tips-bekerja-tanpa-stres
Ilustrasi (Gambar: istockphoto)

Banyak sekali referensi yang membahas bagaimana agar bisa bekerja tanpa stres, satu diantaranya yang menjadi referensi adalah tulisan dari dr. Limas Sutanto, Sp.KI, yang pernah dimuat di Majalah Intisari Edisi No. 493.

Apa Stres Itu?

Dalam pandangan para ahli jiwa, stres dianggap sebagai soal bio-psikososial yang muncul dalam berbagai perilaku. Biasanya berupa cemas, resah, tidak tenang, hilangnya kendali diri, takut, khawatir dan berbagai perasaan lain yang tidak mengenakkan, yang akibatnya menjadikan kinerja terganggu, baik dalam hubungan pekerjaan maupun hubungan antar manusia.

Terdapat tiga perkembangan mutakhir yang perlu diketahui, antara lain:

  • Perhatian pada pengembangan program kelola diri (self-management programs).
  • Penumbuhkembangan perilaku yang diarahkan oleh diri sendiri (self-directed behavior).
  • Pengembangan berbagai keterampilan bantu diri (self help).

Dengan menguasai ketiga pendekatan di atas tersebut, maka penderita stres diharapkan bisa mengatasi sendiri masalahnya, tanpa terlalu bergantung pada tenaga profesional (psikolog, psikiater, dokter, konselor dan psikoterapis).

Baca juga: Tips Meningkatkan Gairah Kerja.

Bantuan profesional tersebut baru diperlukan jika masalah yang dihadapi benar-benar di luar jangkauan. Selain itu, faktor penyebab stres pun bisa dikaji secara lebih sistematis, sehingga mudah dimengerti.

Berdasarkan perkembangan terkini ditemukan bahwa proses berpikir atau keyakinan dalam kondisi mental manusialah yang sebenarnya menjadi penyebab pencetus stres. Itulah sebabnya untuk mengatasi stres harus melihat pada diri sendiri, bukan menyalahkan pihak lain atau dunia luar.

Karena pencetus utama stres adalah proses berpikir atau keyakinan manusia itu sendiri, maka penanganannya ditekankan pada pengubahan proses berpikir atau keyakinan yang tidak masuk akal atau di luar kenyataan. Bila proses berpikir atau keyakinan tersebut berhasil diubah, maka pada dasarnya orang tersebut akan mampu mengatasi stres kapan saja, dimana saja, dengan latar belakang apa pun.

Mengatasi Stres dengan Konsep BASIC ID

Arnold Lazarus menyampaikan teori dengan Konsep “BASIC ID” yang menyampaikan bahwa masalah-masalah dalam kehidupan manusia yang berpotensi menyebabkan stress saat ini bisa dipahami secara menyeluruh.

BASIC ID adalah kepanjangan dari Behavior-Affect-Sensation-Imagery-Cognition-Interpersonal realtionships-Drugs, biology, nutrition, exrecise. Ketujuh hal ini adalah pencetus stress.

Apa Sebenarnya BASIC ID?

  • B adalah Behavior atau perilaku.

Yang dimaksud disini adalah rangkuman semua perilaku nyata dalam keseharian. Mulai dari tindakan, kebiasaan, serta reaksi yang bisa diamati dan diukur.

Misalnya kebiasaan mengerjakan tugas atau kebiasaan makan yang selalu tergesa-gesa. Kebiasaan seperti ini dipercaya menjadi pemicu terjadinya stres.

  • A adalah affect atau perasaan

Didalamnya tercakup emoasi, mood (dorongan hati), dan berbagai perasaan lain yang cenderung kuat.

Misalnya, sifat mudah marah atau emosional perlu diatasi karena bisa menjadi pencetus stres.

  • S adalah sensation, penghayatan inderawi.

Sensation ini merangkul lima panca indera meliputi sentuhan, kecapan, pembauan, penglihatan, dan pendengaran.

Konon katanya, bahkan nyeri badan bisa berujung pada stres.

  • I adalah singkatan dari imagery.

Imagery (penghayatan citra mental), yang menaungi penghayatan citra diri (cara manusia mengambarkan dirinya), ingatan, pengalaman mimpi dan fantasi. Penghayatan citra diri yang buruk dipercaya bisa memicu stres.

  • C atau cognition.

Cognition (proses berpikir) merangkai pengertian, filosofi hidup, gagasan, keyakinan, wicara sendiri (self talk), pertimbangan dan nilai, serta sikap.

Filosofi yang terlalu “harus, mesti, tak bisa tidak, mutlak”, serta menjatuhkan diri sendiri bisa berujung pada stres.

  • I adalah interpersonal relationship.

Interpersonal relationship (hubungan antarmanusia) yang merangkai tiap hubungan manusia dengan sesamanya. Hubungan dengan atasan yang otoriter, bisa membuat stres, misalnya.

  • D

D yang dimasuk disini adalah drugs, biology, nutrition, exercise (obat-obatan, biologi, makanan, latihan tubuh) menengarai penggunaan obat dalam kehidupan sehari-hari, kondisi fisik, makanan dan kebiasaan makan, serta kebiasaan latihan jasmani. 

Kurangnya latihan tubuh, contohnya, dipercaya mempercepat timbulnya stres.

BASIC ID akan membantu kita untuk mengenali dengan mudah, dan menyeluruh atas bidang-bidang  yang perlu diperiksa dan diubah untuk mengatasi stres.

Itu dia sedikit informasi tentang “tips bekerja tanpa stres”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Bekerja Tanpa Stres"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel