Euphorbia, Si Tanaman Keberuntungan

Anda seorang pecinta bunga atau memang pembudidaya bunga? Pasti kenal dengan bunga yang satu ini, yang sering disebut dengan “Euphorbia, Si Tanaman Keberuntungan”. Banyak yang mengatakan bahwa bunga ini memang pembawa keberuntungan, hal ini dikarenakan karena bentuk bunganya yang seperti angka delapan. Di kalangan masyarakat China, angka delapan dipandang sebagai angka pembawa hoki.

euphorbia-milii
Ilustrasi (Gambar: id.wikipedia.org)

Banyak referensi yang membahas tentang bagaimana menanam euphorbia, si bunga pembawa rezeki ini. Salah satunya yang disampaikan oleh Nis Antari, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 503.

Asal Usul Euphorbia Milii

Terlepas dari kepercayaan tentang bunga ini, namun bentuk bunga euphorbia ini memang dipandang unik, yaitu berbentuk mirip dua kipas yang disandingkan secara vertikal.

Di Cina, euphorbia tidak hanya ditanam secara tunggal dalam pot sebagai penghias teras, namun juga dimanfaatkan sebagai unsur taman.

Berbicara tentang asal euphorbia, asal mula tanaman ini ternyata berasal dari Madagaskar dan Afrika. Namanya sendiri berasal dari nama ahli bedah dari Yunani, yaitu Euphorbus, seorang tabib Raja Afrika Utara, Juba II.

Euphorbus, sering menggunakan getah euphorbia sebagai bahan dasar ramuan yang dibuatnya.

Baca juga: Mengenal Pohon Tin.

Dari Afrika, tanaman yang termasuk keluarga Euphorbiaceae tersebut kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian dikenal dengan berbagai nama, di Taiwan disebut dengan nama cin lin hwa, di Cina disebut dengan pak sien hwa atau di Indonesia sendiri disebut dengan bunga dewa.

Saat ini sudah ada sekitar 2.000 spesies euphorbia di dunia, mulai dari yang berupa tanaman rumput sampai jenis pohoh, seluruhnya bergetah dan memiliki struktur bunga yang khas.

Bentuk batangnya lurus ke atas dengan ranting-ranting kecil dari batang terendah. Di antara dedaunan yang berbentuk lonjong, muncul dompol bunga dengan warna-warna yang menarik, mulai merah, kuning dan pink.

Proses Penanaman Euphorbia

Terdapat berbagai cara membudidayakan eupborbia, mulai dari setek hingga saddle grafting.

Saddle Grafting merupakan salah satu teknik baru yang diadopsi dari Thailand, dimana teknik ini memiliki keunggulan, yaitu cepat dan efisien.

Cara yang paling umum dipakai untuk memperbanyak euphorbia yaitu dengan setek. Namun masih ada cara lain yaitu dengan cangkok, ovulasi atau bijinya. Untuk perbanyakan dengan biji jarang dilakukan.

  • Cara Setek

Jika ingin memperbanyak dengan cara setek, materinya harus diambil dari ranting yang tumbuh di bawah. Setelah dipotong, getah harus dikeringkan, kemudian diletakkan di pot besar, baru disemaikan di tempat terpisah.

Jangan menyetek dari ranting atau batang di tengah, karena akan mati, kecuali untuk mencangkok, bisa diambil dari tengah batang. Setelah keluar akar, baru dipisahkan dari tanaman induk.

  • Cara ovulasi

Cara ovulasi ini dilakukan agar ada variasi. Bila Anda datang ke nursery, maka beraneka warna euphorbia berada di atas batang pohon yang berbeda. 

Batang yang dipakai bisa berasal dari pohon sesuru, yang masih satu keluarga dengan euphorbia. Setelah ditempelkan, baru dibungkus dengan plastik bening. Biarkan daun-daunnya layu, dan rontok semuanya. Setelah itu akan muncul daun-daun baru. Sekitar satu bulan, plastik bisa dilepaskan.

Setelah dipupuk sesuai dengan komposisi, disiram, dan dirawat sebagaimana mestinya, bunga euphorbia akan bermunculan.

  • Teknik Grafting

Bagaimana agar tanaman euphorbia bisa tumbuh tinggi 3 sampai 4 meter? Bisa dilakukan dengan teknik grafting, dengan syarat harus sabar, karena proses tersebut membutuhkan waktu. Secara perlahan dan hati-hati, ranting atau batang pohon yang akan ditempeli euphorbia dipotong berbentuk V. Batang pohon jenis euphorbia yang sudah dipotong lancip siap ditempelkan di ranting atau batang berbentuk V tadi.

Perawatan Euphorbia

Untuk perawatan tanaman ini bisa dikatakan sangat mudah, yang paling penting adalah komposisi media tanamannya seperti sekam bakar, serbuk sabut kelapa, pasir sungai dan zeolit, diperhatikan sudah cukup.

Juga tidak membutuhkan banyak air, kalau kebanyakan air malah bisa busuk.

Untuk bunganya harus mendapat cukup sinar matahri, dan cabang-cabang euphorbia yang tidak produktif tidak langsung dibuang, tetapi bisa ditanam di pot tersendiri.

Euphorbia bisa berkembang di berbagai ketinggian, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Itu dia sedikit informasi tentang “Euphorbia, Si Tanaman Keberuntungan”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Euphorbia, Si Tanaman Keberuntungan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel