Mengenal Anggrek Saprofit
Siapa yang tidak kenal dengan tanaman anggrek? Tanaman ini sudah menjadi favorit kebanyakan orang bahkan pecinta bunga karena keindahannya. Mengenal anggrek saprofit menjadi pilihan kali ini, karena keunikannya.
Ilustrasi (Gambar: thalitaflower.wordpress.com) |
Mengetahui dan mengenal tentang jenis tanaman indah memang sangat menarik, begitu pula dengan anggrek. Catatan tentang anggrek saprofit juga pernah disampaikan Titik Kartiani yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 541.
Keunikan Anggrek Saprofit, Anggrek Spesies Indonesia
Semua orang melihat anggrek adalah tanaman indah yang hidup dengan menempel di pepohonan, seperti anggrek bulan, anggrek hitam dan anggrek kalajengking.
Namun pada kenyataanya, keluarga anggrek (Orchidaceae) ini sangat banyak sekitar 35.000-an jenis memiliki ciri khasnya masing-masing.
Ada yang hidup dengan menempel di pohon (epifit), ada yang akarnya bercokol di tanah (terestris), ada yang bergelayut kuat di cadas dan bebatuan (litofit), dan ada juga yang hidup dari memungut sisa-sisa makhluk hidup (saprofit).
Baca juga: Mengenal Dionaea, Si Bunga Cantik Pemakan Serangga.
Anggrek yang disampaikan terakhir tersebut memang sangat kurang populer. Hal ini disebabkan, para penggemar anggrek memang masih belum melihat komersialnya
Anggrek saprofit ini berukuran kecil dan muncul hanya pada saat tertentu di tempat yang tidak terduga.
Secara morfologi, anggrek ini seolah-olah hanya terdiri atas bunga dan tangkai bunga saja. Dengan warna yang serupa jamur, tanpa hijau daun (klorofil), warna yang sering ditemukan adalah warna putih, merah muda, kekuningan, atau coklat muda.
Keefisienan susunan tubuh anggrek saprofit ini menunjukkan cara hidupnya. Anggrek ini hanya butuh alat pengembangbiaknya, yaitu bunga. Oleh karena itu, anggrek saprofit ini tidak membutuhkan klorofil untuk mengolah makanan. karenana makanannya sudah siap pakai.
Masing-masing anggrek sprofit ini ditemukan dalam serasah yang khas. Misalnya Didymoplexys pallens ditemukan tumbuh di serasah bambu. Epipogium roseum ditemukan di serasah lantai hutan Gunung Halimun, Jawa Barat dan juga dataran tinggi lainnya di Sulawesi, Sumatra, dan Papua Nugini pada ketinggian 1.100 sampai 1.900 meter diatas permukaan laut.
Secara umum, untuk menyerap nutrisi dari serasah tersebut memerlukan ‘mikoriza’, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan akar. Mikoriza ini menyerap nutrisi dari serasah, kemudian mengolahnya menjadi makanan yang siap saji bagi anggrek.
Simbiosis antara anggrek dan mikoriza sangat nyata dalam kehidupan anggrek saprofit. Mikoriza ini berperan dalam perkecambahan biji anggrek non-saprofit di alam liar,
Tips Mengidentifikasi Anggrek
Apabila Anda ingin mengetahui apakah suatu tanaman tersebut termasuk tanaman anggrek atau bukan, terdapat cara untuk mengidentifikasinya.
Ada pun secara umum, famili Orchidae memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:
- Bunga: terdiri atas tiga helai sepal (kelopak) dan tiga helai petal (mahkota). Satu diantara ketiga mahkota tersebut bermodifikasi menjadi bibir (labellum) yang lebih umum disebut sebagai lidah. Bunga anggrek memiliki column yang terletak di tengah bunga. Column itu terdiri atas anthera (jantan) dan stigma (betina) yang letaknya berdekatan. Bentuknya bermacam-macam tergantung jenis anggreknya.
- Daun: bentuknya ada yang panjang dan ada yang bulat bahkan ada yang silindris. Agar mudah membedakannya, famili Orchidaceae selalu memiliki tulang daun yang sejajar.
- Batang: ada yang simpodial (berbatang ganda), punya bulb (batang yang membesar), ada yang mopodial (batang tunggal).
- Buah: berbentuk panjang atau bulat dan bergeligir atau bergaris. Bila dibelah melintang, buah tersebut berongga.
Bila menemukan tanaman dengan ciri-ciri di atas, bisa dipastikan tumbuhan itu adalah anggrek.
Itu dia sedikit informasi tentang mengenal anggrek saprofit. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda yang ingin mengenal anggrek.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Anggrek Saprofit"
Posting Komentar