Tanaman Ivy, Romantis Tapi Beracun

Julukan yang satu ini memang kedengarannya ngeri-ngeri sedap, apalagi hanya untuk sekelas tanaman, seperti “tanaman ivy, romatis tapi beracun”. Katanya tanaman ini sudah ada sejak zaman Yunani. Bagaimana karakteristik dan ciri khas tanaman yang misterius ini? Simak ulasannya berikut ini.

tanaman-ivy
Ivy (Gambar: myperfectgarden.eu)

Membahas tentang berbagai tanaman dan tumbuhan yang berbeda dari biasanya memang selalu membuat penasaran, begitu juga dengan tanaman yang sering dilihat sehari-hari ini. Ide membahas tanaman ivy ini juga berasal dari catatan Yohanes Prayogo, yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 533.

Tanaman Curtain Ivy, Tanaman Apa Ini?

Tanaman ivy adalah tanaman yang memiliki nama lain Hedera helix, yang bisa tumbuh dimana saja seperti di tembok yang lembab.

Meskipun terlihat menyenangkan dan juga bermanfaat untuk orang banyak, namun ivy disebut-sebut sebagai tanaman beracun.

Pohon yang bunganya tumbuh sejak akhir musim semi hingga akhir musim gugur ini, memiliki kuncup dengan diameter 3 sampai 5 cm, kuning kehijauan, kaya akan nektar, ini juga mengandung resorsinol, beberapa jenis flavonoid, saponin, steroid, terpenoid dan bahan resin.

Selain itu, tanaman ivy yang memiliki buah kecil ini juga bisa membangkitkan alergi yang menyebabkan sindroma nefrotik, sindroma ini bisa terjadi pada segala usia ini ternyata sering menyerang anak laki-laki usia 18 bulan hingga 4 tahun.

Baca juga: Mengenal Anggrek Saprofit.

Sindroma nefrotik pada keracunan serius bisa menyebabkan meningkatkanya kadar darah dalam lemak, penimbunan garam dan air secara berlebihan, menurunnya kadar albumin dalam darah dan adanya protein di dalam darah (proteinuria).

Gejala awal yang terdeteksi biasanya berupa nyeri, perut, nafsu makan berkurang, air kencing berbusa, kelopak mata membengkak, otot mengisut dan terjadi pembengkakan jaringan akibat penimbunan garam dan air.

Bahkan yang mengerikan hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan, sindroma nefrotik bisa berkembang menjadi gagal ginjal.

Karakteristik Tanaman Ivy

Tanaman ivy berdasarkan berbagai sumber berasal dari hutan tropis periode Tersier yang bermigrasi ke berbagai negara yang memiliki empat musim.

Dilihat dari bentuk tanamannya, maka tidak heran bila dinamakan tanaman berakar melayang, karena berasal dari bahasa Yunani. Hedera dari kata hedra yang berarti akar, dan helix dari kata heli yang berarti melayang atau terbang.

Oleh karena itu, ivy sering dijumpai merambati batang pohon atau tembok. Seringkali tanaman ini dianggap tanaman liar yang tidak berguna. 

Tanaman ivy ini hidup secara mandiri dan tidak mengisap makanan dari pohon yang ditumpanginya. Selain itu,, tanaman ini bukanlah tanaman parasit atau benalu, namun tanaman yang mencari makan dengan akar tunggang yang menancap kuat ke tanah.

tanaman-curtain-ivy
(Gambar: tendercare.co.uk)

Akar yang kokoh ini yang menyangga tubuhnya yang menjalar sampai ketinggian 20 sampai 30 meter, dan menopang hidupnya hingga mencapai usia 200 sampai 300 tahun. Akar tunggang berbentuk silindris ini juga melambangkan pijakan kehidupan yang kokoh. 

Saat masih muda, pohon ivy memiliki daun berbentuk oval atau bulat dengan ujung yang bergerigi. Namun dengan seiring bertambahnya umur, daunnya kemudian berubah bentuk, hampir serupa seperti daun pohon waru, berbentuk hati.

Berbeda dengan tanaman lainnya yang menjadi layu, merontokkan dedaunan dan bunganya (pada saat musim gugur dan musim dingin), justru pada saat itu ivy sedang berbunga. Tanaman ivy ini berbunga saat usianya mencapai 8 atau 10 tahun.

Bunganya yang berwarna putih dan ungu menjadi alternatif makanan bagi lebah, burung dan serangga terbang lainnya. Hal ini membuat hewan lainnya bisa mempertahankan hidupnya di saat-saat tidak ada makanan pada musim gugur dan musim dingin.

Bentuk bunganya yang menyerupai payung, juga memberi makna pengayoman atau perlindungan bagi sesama makhluk hidup.

Ivy, Simbol Kesetiaan dan Cinta

Terdapat kesan mendalam yang ditonjolkan pohon ivy, yaitu kesan keabadian yang dipancarkannya, ditambah bentuk daunnya yang melambangkan cinta, menjadikan bangsa kuno berperadapan tinggi, seperti Yunani, Mesir dan Romawi menempatkan daun ivy pada posisi terhormat dalam berbagai ritual keagamaan mereka.

Bahkan, bangsa Yunani Kuno mempercayai daun ivy memiliki kekuatan magis untuk menolak bala, atau menghalau segala bencana, wabah penyakit dan musibah yang akan menimpa negeri.

Dalam ritual keagamaan bangsa Yunani, daun ivy melambangkan kehadiran para dewa yang akan memberi keselamatan. Sampai saat ini sebagian bangsa di daratan Eropa masih mempercayai aura magis yang dikandung daun ivy. Bahkan setiap kali menjelang musim dingin banyak rumah di kawasan Eropa yang memajang daun ivy di pintu masuk rumah mereka, yang diyakini dengan begitu rumah mereka akan terlindung dari roh-roh jahat yang banyak berkeliaran di musim dingin. Energi hitam itu akan terhalangi dan otomatis tersebut karena vibrasi gaib yang meraup dari daun ivy.

Terkesan oleh helai daunnya yang senantiasa berwarna hijau, bangsa Yunani Kuno merangkainya sebagai mahkota dalam berbagai festival kebudayaan dan olahraga, yang melambangkan semangat kemudaan yang terus berkobar.

Bahkan karena berubahnya bentuk daun di saat tua yang menjadi menyerupai hati, tentu saja mengilhami masyarakat Yunani pada masa itu untuk memanfaatkannya sebagai pengungkap rasa romantis. Oleh karena itu, daun ivy sering digunakan dalam upacara perkawinan sebagai penanda cinta dan kesetiaan dari kedua mempelai.

Dalam pergaulan sosial yang lebih luas, seperti pada bangsa Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani Kuno, menjadikan daun ivy sebagai simbol keriangan saat masih muda, kesosialan, kesetiakawanan dan kehidupan yang abadi.

Itu dia sedikit informasi tentang “tanaman ivy, romatis tapi beracun”. Semoga bermanfaat dan menambah referensi tentang jenis tanaman yang ada.

Belum ada Komentar untuk "Tanaman Ivy, Romantis Tapi Beracun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel