Tips Mengatasi Jamur Kulit

Panu, kadas, kurap? Siapa sangka penyakit remeh ini ternyata bila sampai hinggap di kulit cantik Anda, tentu akan membuat keki. Apalagi bila Anda adalah seorang public figur, tentu membuat Anda seperti melihat hantu. Tips mengatasi jamur kulit menjadi penting, khususnya untuk Anda yang sampai saat ini bingung untuk mengatasinya.

tips-mengatasi-jamur-kulit
Ilustrasi (Gambar: halodoc)

Terdapat berbagai referensi yang membahas bagaimana cara mengatasi jamur yang hinggap di kulit cantik Anda. Salah satunya pembahasan yang disampaikan oleh Christantiowati yang pernah juga dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 493.

Penyebab Munculnya Jamur Kulit

Secara logika, dengan naiknya taraf hidup, seharusnya seseorang akan jauh terhindar dari menempelnya jamur kulit, namun kenapa jamur seperti panu masih bisa menempel?

Menurut dr. Kusmarinah Bramono, Sp.K.K, gaya hidup ikut berperan menyuburkan jamur pada kulit. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, seperti bisa saja tertular panu dari karpet di pusat kebugaran. Hal ini ternyata banyak dikeluhkan di negara maju.

Di Eropa, penyakit jamur kulit menimpa sekitar 20% dari total populasi penduduknya. Kasus infeksi jamur di sela jari kaki bahkan mencatat angka tinggi, hal ini diduga karena kebiasaan memakai sepatu bot atau sepatu tertutup ditambah kaos kaki. Karena dipakai sepanjang hari, telapak kaki menjadi panas, lembab dan tidak bisa bernapas. Kondisi itu memicu tumbuhnya jamur di sela jari kaki dan kuku.

Baca juga: Tips Mencerahkan Selangkangan.

Di Indonesia, kasus kurap di sela paha meningkat, hal ini diduga ada hubungannya dengan mode pakaian dan celana ketat, yang ujung-ujungnya mengundang kelembaban.

Banyak hal yang menjadi penyebab infeksi jamur, salah satunya faktor luar. Alam tropis Indonesia yang panas dan lembab menyuburkan semua jenis tanaman termasuk jamur di kulit yang berkeringat.

Pencetus lain tumbuhnya jamur kulit adalah kegemukan, status sosial ekonomi yang rendah dan penyakit menahun, seperti TBC atau diabetes melitus.

Jenis-jenis Jamur Kulit, Mulai Jamur Kulit Kepala sampai Jamur Kulit Selangkangan

Infeksi jamur sendiri dibedakan menurut lokasi bersarangnya:

  • Disebut tinea capitis bila menyerang kulit kepala, rambut, alis dan bulu mata. Infeksi jamur ini terutama menyerang anak-anak, yang ditularkan melalui pemakaian sisir dan gunting rambut.
  • Tinea barbae yang singgah di dagu dan pipi yang biasa ditumbuhi cambang.
  • Tinea manuum yang sering singgah di tangan dan telapak tangan.
  • Tinea unguinum yang biasa menyerang kuku hingga rusak, rapuh dan bentuknya tidak lagi normal. Di bagian bawah kuku akan menumpuk sisa jaringan kuku rapuh. Jamur kuku paling sulit dan lama disembuhkan, karena yang bersarang di bantalan kuku sulit ditembus obat. Agar bisa segera sembuh, kuku harus dibuang terlebih dahulu sebelum diobat.
  • Tinea pedis yang menyelip di sela-sela jari dan telapak kaki, yang dikenal juga dengan athlete’s foot, ringworm of the foot, kutu air, yang paling sering bercokol di antara jari ke-4 dan ke-5, yang sering meluas ke bawah jari dan sela jari-jari lain. Karena daerah tersebut lembab, sering terlihat kulit menjadi putih dan rapuh. Bila kulit mati ini dibersihkan, tampak kulit baru yang biasanya juga terserang jamur. Hal ini bisa terjadi bertahun-tahun tanpa adanya keluhan.
  • Pityriasis versicolor atau panu, yang sering muncul di badan, ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas, leher, wajah, dan kulit di kepala. Bentuknya berupa bercak bersisik halus putih hingga kecoklatan. Panu merupakan penyakit jamur permukaan menahun dan tidak memberikan keluhan, hanya saat tubuh berkeringat, infeksi kulit tersebut menimbulkan rasa gatal.
  • Tinea corporis atau biasa disebut dengan kadas atau kurap ini biasa timbul di leher atau badan yang ditandai dengan munculnya bercak bulat atau lonjong, berbatas tegas antara yang kemerahan, bersisik dan berbintil. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, tidak berbintil. Bila dibiarkan, bisa menjadi penyakit menahun, keluhannya pun menjadi samar-samar hingga menimbulkan infeksi bakteri. Kulit akan meradang jika luka oleh garukan tangan.
  • Tinea cruris atau infeksi jamur di lipatan paha, daerah bawah perut, kelamin luar, selangkangan, dan sekitar anus.
  • Candidosis. Infeksi jamur Candida sp. ini banyak menyerang kulit dan vagina kaum wanita. Pada umumnya tidak berbahaya, meskipun bisa meradang. Keberadaan jamur ini ditandai dengan penebalan kulit, dadih putih seperti kotoran, peradangan dan juga sakit saat buang air kecil atau bersenggama. Juga menjadi penyebab keputihan, gatal dan berbau. Jika dibiarkan, dari dalam vagina, jamur bisa menyeberang ke selangkangan. Kemudian pindah ke lipatan bawah payudara karena terbawa kuku, setelah menggaruk selangkangan.

Tips Mencegah Jamur

Terdapat beberapa cara untuk mencegah jamur ini, antara lain:

  • Bersihkan kaki tiap hari.
  • Gunakan kaus kaki bersih dan segera ganti bila basah atau lembab.
  • Gunakan alas kaki saat berjalan di sekitar kamar mandi umum atau kamar bilas kolam renang umum.
  • Bila keran air tak mengalir di kamar mandi umum, sebaiknya jangan menggunakan air tampungan di bak atau ember, yang mungkin sudah tercemar berbagai jenis jamur. Candida albicans menjadi penyebab keputihan pada wanita.
  • Gunakan pakaian dalam bersih, tak ketat, dan berbahan menyrap keringat.
  • Keringkan daerah-daerah lipatan tubuh, khususnya setelah mandi dan berbasuh sehabis buang air kecil dan besar.
  • Biasakan memakai kelengkapan pribadi (handuk, pakaian, sisir) milik sendiri.
  • Jaga keseimbangan berat badan. Orang kegemukan, apalagi sangat gemuk lebih banyak berkeringat dan mengalami gesekan pada lipatan kulit yang memicu jamur kulit.

Tips Mengusir Jamur Kulit Tak Kunjung Sembuh

Dalam kehidupan sehari-hari banyak yang masih menganggap enteng infeksi jamur ini, sehingga banyak orang yang mengatasinya sendiri. Secara tradisional, orang lazimnya menggosokkan lengkuas ke permukaan kulit yang terserang jamur. 

Namun, cara tersebut di atas malah membuat kulit menjadi meradang, perih dan mengelupas dan meninggalkan bekas berwarna hitam.

Yang sangat menjengkelkan dari infeksi jamur adalah kecenderunagn kambuhnya. Itu sebabnya, pengobatan mesti dilakukan secara menyeluruh. Hal ini disebabkan tujuan pengobatan tidak hanya menyembuhkan penyakit yang sedang diderita, tapi juga mencegah serangan susulan.

Penderita yang mengobati sendiri biasanya hanya mengoleskan obat sekitar seminggu, seiring hilangnya gejala jamur kulit tadi.

Maka tidak heran bila tidak lama kemudian, jamur menyerang kembali karena bibitnya masih ada . Pengobatan antijamur harusnya berlangsung 2 sampai 4 minggu, yang tergantung luas dan parahnya serangan.

Itu dia sedikit informasi tentang “Tips mengatasi jamur kulit”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Jamur Kulit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel