Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Menjauhi Pemicu Alergi

Menjaga tubuh tetap sehat sepertinya menjadi tema utama, khususnya bagi siapa pun yang ingin menjaga tubuhnya tetap sehat. Apalagi sejak merebaknya dan meredanya wabah pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu yang membuat masyarakat mulai paham akan pentingnya menjaga kesehatan. Begitu pula dengan pembahasan kali ini, yang membahas tentang tips meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjauhi pemicu alergi.

tips-meningkatkan-daya-tahan-tubuh-dengan-menjauhi-pemicu-alergi
Ilustrasi (Gambar: telemed.ihc.id)

Memang ada banyak cara untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan menjauhi penyebab dan juga pemicu alergi. Salah satunya yang disampaikan oleh Dharnoto, yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 433.

Penyebab Daya Tahan Tubuh yang Lemah karena Alergi

Alergi? Siapa pun pasti pernah mendengar, bahkan tidak hanya mendengar, mungkin Anda juga pernah merasakan sendiri terkena alergi, yang membuat Anda tidak nyaman karena mengganggu aktivitas sehari-hari.

Alergi seringkali dianggap sebagai gangguan kecil. Maklum saja karena dampak yang ditimbulkannya hanya sekadar gatal-gatal dan bentol-bentol saja.

Alergi bisa terjadi sebagai reaksi hipersensitivitas seseorang terhadap alergen (pemicu alergi). Dan menurut dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI menyarankan untuk menghindari faktor pencetus yang sudah diketahui sebagai penyebab alergi.

Baca juga: Fast Food, Di Balik Nikmat Ada Ancaman Untuk Tubuh.

Pemicu alergi tersebut berada di sekitar kita, dari yang tidak terlihat hingga makanan kesukaan kita. Reaksi tubuh terhadap pemicu alergi juga berbeda-beda. Pada suatu waktu tidak berpengaruh apa-apa, di lain waktu bisa melumpuhkan daya tahan tubuh.

dr. Iris Rengganis, juga menyampaikan tentang pemicu alergi, yang menekanan tentang dua hal, yaitu alergen dalam ruangan dan alergen luar ruangan. Keduanya merupakan alergi hidup.

Di dalam rumah harus diwaspadai keberadaan tungau debu rumah, kecoa, serpiham kulit kucing, dan serpih kulit anjing.

Di luar rumah, yang harus diwaspdai adalah tepung sari bunga-bungaan yang menjadi alergen tak kasat mata yang mengancam anak-anak dan orang dewasa.

Selain itu, alergen dalam bentuk makanan juga tidak jarang menjadi pemicu yang serius, diantaranya susu, kuning telur, udang, kepiting dan bumbu masak.

Alergi bisa menurunkan produktivitas seseorang, karena penderita bisa mengalami gangguan, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, kulit gatal, mata gatal, hingga flu, maupun asma, yang bisa menyerang tanpa mengenal umur dan status sosialnya.

Terdapat dua faktor penyebab alergi yaitu faktor genetik dan lingkungan.

Faktor genetik memegang peranan yang sangat penting, bila salah satu orang tua mengidap alergi, maka 50% kemungkinan anaknya juga menderita hal yang sama. Apalagi bila kedua pihak orang tua yang menderita, maka kemungkinan menjadi lebih besar lagi. Gejala yang disebabkan faktor genetik tidak langsung terlihat dan baru tampak setelah anak berusia 5 sampai 10 tahun.

Bila faktor genetik didukung faktor lingkungan, maka akan timbul gejala alergi berupa asma, rinitis alergi dan alergi kulit.

Waspada dengan Shock Anafilaktik

Terdapat risiko yang paling fatal dari semua alergi, yaitu reaksi anafilaktik atau shock anafilaktik yang disebabkan oleh obat.

Anafilaktik adalah reaksi alergi paling membahayakan jiwa penderita. Penyebabnya antara lain makanan, serangga, obat-obatan (antibiotika dan penisilin). Reaksi jenis ini muncul dengan cepat, hanya dalam hitungan detik atau menit setelah terjadi paparan alergen.

Indikasi anafilaktik yang dirasakan langsung penderitanya adalah turunnya tekanan darah secara tiba-tiba. Ada juga yang dikuti dengan penyempitan saluran napas, yang mengakibatkan, kepala terasa ringan, sulit bernapas, bahkan ada yang pingsan dan meninggal dunia.

Pada tingkat yang tidak terlalu berat, pasien akan merasakan tubuhnya lemah, nadi berdenyut lebih cepat, pusing kepala, kulit merah-merah, sangat gatal, dan terjadi bentolan agak besar. Pada sebagian orang lainnya, ada yang bibirnya berubah tebal membesar, misalnya muntah dan diare.

Selain menghindari alergen, mempertahankan daya tahan tubuh juga penting untuk menghindari alergi. Daya tahan tubuh umumnya berhubungan dengan infeksi, namun di saat seseorang merasa capek, pasti akan rentan, termasuk terhadap alergi.

Mengonsumsi vitamin menjadi salah satu alternatif mempertahankan daya tahan tubuh. Menurut dr Iris Rengganis, selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin juga diperlukan untuk pembentukan sel-sel sistem imun, bekerja sama dengan mineral. Campuran antara vitamin dan mineral adalah salah satu solusi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Berbagai vitamin yang sudah diteliti mampu meningkatkan respons imun, antara lain vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan asal folat. Sedangkan aneka macam mineral yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit antara lain seng (Zn), selenium (Se), tembaga (Cu), dan besi (Fe).

Itu dia sedikit informasi tentang “tips meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjauhi pemicu alergi”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tips Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Menjauhi Pemicu Alergi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel