Batik Manggur Sebagai Ekonomi Kreatif dan Produk Unggulan Daerah Kota Probolinggo
Perubahan, sepertinya menjadi topik menarik yang harus dibahas, apalagi sejak merebaknya dan meredanya wabah Covid-19 beberapa tahun kemarin, yang membuat kita semua harus membuka mata, bahwa terdapat pola yang berubah, khususnya bisnis dan ekonomi.
Di era digital seperti saat ini, ekonomi kreatif atau yang disingkat dengan ‘ekraf’ menjadi kata yang tidak asing. Sesuai dengan namanya, maka konsep kreatif menjadi hal utama yang bisa dikembangkan sebagai bisnis. Disinilah pada akhirnya perkembangan ekonomi sudah sampai menuju tahap tumbuhnya ekonomi kreatif.
Hal inilah yang menjadi sangat utama, apalagi sejak efek pandemi, hingga resesi yang sampai saat ini masih sangat terasa. Untuk itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi agar bisnis yang dijalankan masyarakat bisa bertahan dan bangkit lagi, salah satu produk kreativitas yang bisa dikembangkan dan memiliki nilai jual adalah batik.
Tentunya setiap daerah memiliki jenis produk unggulan yang berbeda-beda. Batik sendiri adalah salah satu sektor industri kreatif yang termasuk dalam sektor kerajinan. Begitu pula di Kota Probolinggo, terdapat produk “Batik Manggur” yang menjadi ikon dan ciri khas Kota Probolinggo yang harus dikembangkan apalagi sebagai produk unggulan daerah Kota Probolinggo.
Gambar: Infografis Diolah |
Batik Manggur merupakan salah satu seni budaya khas Indonesia, yang layak untuk dikembangkan dan dibanggakan. Oleh karena itulah, Batik Manggur sebagai produk unggulan dan salah satu bentuk ekonomi kreatif harus dipertahankan dengan berbagai upaya oleh pihak yang berkepentingan, yang disertai dengan upaya pengembangan budaya sehingga bisa menjadi modal prospektif dalam memajukan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya Kota Probolinggo.
Batik Manggur dalam Perspektif
Sungguh sangat menarik membahas tentang keberadaan batik, apalagi batik merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki banyak ragam jenis batik, salah satunya adalah Batik Manggur yang merupakan batik khas Kota Probolinggo.
Batik ini memiliki ciri khas dengan motif buah mangga dan buah anggur pada sebagian motif batiknya. Dengan ciri khasnya tersebut, menjadikan batik ini harus dipelihara dan dilestarikan.
Berbeda dengan baik lainnya, Batik Manggur memiliki keunikan dengan ornamen dan bahan yang digunakan, sehingga tercipta batik berkualitas, yang didasarkan atas konsep seribu taman, motif angin dan mangga anggur.
Gambar: Infografis Diolah |
Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa batik ini menggunakan motif mangga anggur? Hal ini disebabkan buah mangga dan anggur sudah menjadi identitas para pengrajin batik di kota yang disebut dengan Bayuangga (Bagu, angin, anggur dan mangga). Hal inilah yang membuat Batik Manggur memiliki keunikan dengan ornamen dan bahan yang digunakan, sehingga bisa menciptakan sebuah batik yang berkualitas.
Batik Manggur sebagai batik khas Kota Probolinggo memiliki motif yang terkesan alami, yang sengaja diambil dari motif-motif yang bernuansa alam, seperti motif mangga, anggur dan angin atau bisa perpaduan dari unsur tersebut.
Baca juga: Batik Solo.
Terdapat beberapa alasan lain mengapa menggunakan motif tersebut? Hal ini disebabkan karena Kota Probolinggo memang dikenal sebagai daerah dengan potensi tanaman mangga dan anggur, hal ini yang menjadi ide dasar mengapa buah-buah tersebut dipilih menjadi corak batik. Selain itu, lokasi Kota Probolinggo yang berada di pinggir pantai utara Jawa yang mengilhami para pengrajin batik sehingga menciptakan motif angin.
Awal Terciptanya Batik Manggur
Sejarah keberadaan batik di Kota Probolinggo memang simpang siur, ada yang mengatakan dimulai sekitar tahun 1883, yang ditandai dengan pameran khusus Batik Probolinggo di Amsterdam Belanda dengan total motif 150 jenis.
Batik Manggur yang merupakan batik khas Probolinggo, tercipta berkat ide seorang ibu rumah tangga yang merupakan seorang penjahit dan pengusaha bordir yang sudah dilakukannya sejak tahun 1998, Siti Malikah.
Proses ini diawali sekitar tahun 2008, saat itu, Ibu Siti Malikah mencoba untuk mengikuti pelatihan batik yang mendatangkan instruktur dari Bangil, Pasuruan. Tujuan awal mengikuti pelatihan batik saat itu adalah untuk melatih kesabaran, dan membatik salah satunya, karena bila tidak sabar maka batik tidak akan jadi.
Gambar: Infografis Diolah |
Sekitar Oktober 2009, untuk mengenalkan produk batik Mnaggur, Ibu Malikah mengikuti pameran yang dilaksanakan di Gramedia Expo, yang menarik motif batik seribu taman terpilih menjadi motif terbaik.
Hal ini pula yang pada akhirnya menjadikan Ibu Malikah sekitar akhir 2009 memutuskan untuk mulai menekuni dan mengembangkan Batik Manggur. Manggur ini pun dipilih sebagai nama brand, yang merupakan singakatan dari mangga dan anggur.
Sekitar tahun 2011, brand “Batik Manggur” telah didaftarkan ke Dinas Koperindag Kota Probolinggo. Tidak hanya itu, sekitar September 2013, Batik Manggur lolos tim penguji sertifikasi Batikmark “Batik Indonesia”. Dengan adanya logo Batikmark “Batik Indonesia”, Batik Manggur bisa bersaing dengan batik lainnya.
Proses Pembuatan Batik Manggur
Dalam proses produksi Batik Manggur tidak bisa dibuat secara sembarangan. Proses pembuatan batik ini harus dilakukan oleh mereka yang paham dan menguasai teknik pembuatan batik secara manual atau biasa disebut dengan ‘batik tulis’.
Batik Manggur sebagai batik khas Kota Probolinggo dibuat secara tradisional, yang dibuat dengan cara menggambar batik menggunakan malam, baru kemudian diberikan warna sesuai dengan motif yang sudah dirancang tersebut.
Baca juga: Batik Madura yang Unik dan Eksotis.
Untuk pewarnaan batik, menggunakan warna-warna alami yang diambil dari bahan disekitar tempat produksi Batik Manggur ini, yaitu dari daun ketepeng, daun mangga, kulit kayu mahoni, dan bahan-bahan lainnya, hal ini tentu saja menjadikan warna batik menjadi warna alami yang indah.
Gambar: Infografis Diolah |
Proses pembuatan Batik Manggur, sebagai berikut :
- Kain putih direndam dengan TRO (Turkey Red Oil) selama 24 jam.
- Selanjutnya kain tersebut dicuci dan dibilas sampai bersih.
- Disiapkan air yang akan direbus didalam panci. Sebelum air mendidih dimasukkan soda As (soda abu). Sebagian juga ada yang menggunakan tawas untuk merebus.
- Setelah air mendidih, kain dimasukkan ke dalam panci dan kain dibolak balik selama kurang lebih 1 jam.
- Kemudian kompor dimatikan dan kain tetap dibiarkan di dalam panci selama 12 jam.
- Kemudian kain tersebut dibilas sampai bersih, dan dijemur, setelah dijemur, baru kain tersebut disetrika.
- Proses pembuatan batik dimulai dengan membuat desain di kain, kemudian dicanting dengan malam.
- Setelah dicanting dilanjutkan dengan proses pewarnaan.
- Kain yang sudah siap, selanjutnya dicelupkan dengan pewarna selama 15 menit (diratakan), selanjutnya dijemur di tempat yang teduh atau rindang.
- Setelah setengah kering, kain dimasukkan ke pewarna selama 15 menit. (Proses ini dilakukan sebanyak kurang lebih 5 kali).
- Langkah berikutnya dilakukan fiksasi (dikunci) dengan air kapur yang bening selama 15 menit. Selama proses ini, kain diratakan secara bolak balik, kemudian dibilas air bersih. Setelah itu kain dijemur kembali di tempat teduh.
- Setelah 3 kali difiksasikan, ditutup dengan malam.
- Jika ingin menambah warna lainnya lakukan proses serupa seperti keterangan proses pewarnaan diatas. Keterangan : Jika menginginkan dasar warna yang gelap, gunakan batu tunjung).
- Proses terakhir, yaitu melorot (menghilangkan malam). Caranya kain dicelupkan di air yang direbus sampai mendidih. Setelah mendidih, malam akan lepas dengan sendirinya.
Proses Pemasaran Batik Manggur
Sebagai salah satu produk UKM (Usaha Kecil Menengah) proses pemasaran batik ini baru mencakup Surabaya, Jakarta dan Batam.
Lokasi produksi dan pemasaran Batik Manggur ini bisa dikatakan sangat mudah dijangkau karena dekat dengan Terminal Kota Probolinggo, yaitu di Jl. KH. Sulthon, Dusun Subur RT : 03/ RW : 06, Kelurahan Triwung Kidul, Kota Probolinggo.
Gambar: Infografis Diolah |
Salah satu kunci sukses bisnis adalah dapat dikenalnya produk atau brand dari bisnis tersebut. Begitu pula dengan Batik Manggur ini.
Batik Manggur yang merupakan batik khas Kota Probolinggo ini bisa dikatakan belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah upaya untuk mengenalkannya dengan cara mempromosikan dan memperkenalkan Batik Manggur ini.
Beberapa cara dan event telah dilakasanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan keberadaan Batik Manggur, bahkan paguyuban pecinta batik dan pengrajin batik Kota Probolinggo pernah menggelar acara acara kirab batik sepanjang 100 meter yang berisi 651 jenis motif batik. Dan tentu saja langkah ini masuk sebagai rekor MURI .
Cara ini menjadikan Batik Manggur bisa dikenal. Untuk harga, satu kain Batik Manggur ada yang dijual dengan harga Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 500.000 tentu saja tergantung tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya.
Gambar: Infografis Diolah |
Penerapan Strategi Pemasaran secara STP (Segmentation, Targeting dan Positioning)
- Segmentasi Pasar
Pemasaran produk dalam memasarkan hasil produksinya merupakan salah satu faktor yang penting bagi Batik Manggur sehingga mempunyai pasaran yang berada diberbagai wilayah, diantaranya sebagai berikut:
- Batik Pewarna Alami. Pemasaran batik dengan pewarna alami di Batik Manggur mempunyai konsumen tetap yang berada diberbagai kota dan disamping dari Probolinggo sendiri mulai banyak.
- Batik Pewarna Sintetis. Pemasaran batik dengan pewarna sintetis di Batik Manggur mempunyai konsumen diberbagai kota di Jawa Timur. Bahkan pemasarannya juga mencakup dari luar kota tersebut ketika mendapat pesanan.
- Targeting
Penentuan sasaran pasar dari Batik Manggur, yaitu untuk kalangan menengah ke atas, hal ini disebabkan batik produksi Batik Manggur menggunakan pewarna alami, yang membuat Batik Manggur dijual dengan harga premium dan harganya lebih mahal dari pada pewarna sintesis.
Gambar: Infografis Diolah |
Mengapa segmen pasar kalangan menengah atas menjadi prioritas? Karena sudah bukan rahasia lagi masyarakat kita mempunya gengsi tinggi. Psikologis masyarakat inilah yang dibidik oleh owner Batik Manggur.
- Positioning
Usaha Batik Manggur ini sengaja memposisikan dirinya untuk pasar kelas menengah ke atas, sehingga kualitas, mulai dari proses pemilihan kain, pemilihan bahan pewarna dan penerapan motif yang dilakukan, serta harganya lebih mahal, dari situlah perusahaan bisa menentukan sasaran yaitu untuk kalangan menengah ke atas.
Peran Pemerintah Kota Probolinggo Dalam Membantu Pengembangan Batik Manggur
Pemerintah Kota Probolinggo sudah melaksanakan berbagai program dalam rangka membantu mempromosikan karya para pembatik Kota Probolinggo, hal ini dilakukan antara lain:
Gambar: Infografis Diolah |
- Festival Batik Khas Kota Probolinggo pada Tahun 2022 yang digelar oleh Dekranasda pada tanggal 31 Oktober 2022, dalam rangka hari Batik Nasional dengan mengenakan karya batik KIBRO (Komunitas Batik Kota Probolinggo) , dimana setiap peserta mengenakan busana batik khas Kota Probolinggo yang dikenal dengan ikon mangga, anggur dan angin.
- Mendukung terselenggaranya pelatihan membatik di atas segelas kopi dalam rangka Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2022, yang diselenggarkan oleh UMKM Batik Manggur Triwung Kidul yang bekerjasama dengan Aphrodiate Coffee Turkish.
- Bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda dalam rangka program pembinaan dan pengembangan serta promosi produk Batik Manggur.
- Mengenalkan Batik Probolinggo, khususnya Batik Manggur, dengan berkolaborasi antara perajin batik dengan desainer Lia Afif.
Kesimpulan
Batik Manggur merupakan salah satu seni budaya yang berasal Kota Probolinggo yang layak untuk dikembangkan dan dibanggakan.
Tentu saja agar Batik Manggur ini berkembang dan dipertahankan, maka membutuhkan perhatian dari pihak terkait, khususnya Pemerintah Kota Probolinggo, agar batik Manggur bisa menjadi batik khas Kota Probolinggo.
Peran Pemerintah Kota Probolinggo dalam mempromosikan batik, khususnya Batik Manggur akan membantu pelestarian Batik Manggur dan dikenalnya Batik Manggur. Selain itu, dengan semakin berkembangnya produksi Batik Manggur sebagai sub sektor unggulan, akan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan terbukanya lapangan kerja.
--- o0o ---
Artikel ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog 2024 dalam rangka Dies Natalis ke-60 - UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA"
Referensi:
http://www.batikmanggur.com/2016/02/profil-batik-manggur.html/
https://www.instagram.com/batik_manggur/
https://feb.uny.ac.id/id/content/industri-kreatif-masa-depan-ekonomi-indonesia
https://probolinggokota.go.id/berita-1-2/2022/festival-batik-promosikan-karya-pembatik-kota-probolinggo
Belum ada Komentar untuk "Batik Manggur Sebagai Ekonomi Kreatif dan Produk Unggulan Daerah Kota Probolinggo"
Posting Komentar