Mengapa Anak Harus Cukup Tidur?

Dahulu saat masih kecil tentu Anda sering disuruh untuk tidur siang. Kelihatannya seperti pemaksaan, namun paham atau tidak orang tua kita atas manfaat tidur siang tersebut, ternyata tidur siang memberi manfaat bagi anak. Tentu dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, menjadi terjawab sudah atas pertanyaan, mengapa anak harus cukup tidur?

mengapa-anak-harus-cukup-tidur
Ilustrasi (Gambar: healthhub.sg)

Saat ini dengan semakin majunya teknologi dan kemudahan informasi, berbagai pertanyaan tentang mengapa anak harus tidur yang cukup menjadi semakin mudah terjawab. Salah satunya yang disampaikan oleh Christantiowati dalam beberapa catatannya.

Manfaat Tidur Cukup dan Berkualitas untuk Anak

Ternyata dari berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan, bahwa pada saat anak tidur hormon pencernaan dan pertumbuhan bekerja dengan maksimal. Menjadi lebih jangkung dan lebih langsing.

Menurut dr. Rini Sekartini, Sp.AK dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, menyampaikan: 

Good sleep sama dengan good health.”

Tidur penting untuk pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh, jantung dan pembuluh darah, perkembangan fungsi hormon, pencernaan, kemampuan belajar dan daya ingat.

Pada saat tidur, otot, kulit, dan tulang tumbuh pesat karena produksi hormon pertumbuhan tiga kali lebih banyak daripada saat terjaga. Hormon ini penting untuk memperbaiki ukuran, mutu dan daya guna otak, meningkatkan asam amino dari darah ke otak.

Saat tidur, tumbuh kembang otak batita (bawah tiga tahun) memuncak hingga sel saraf lebih mudah memadukan daya ingat dan pengetahuan baru.

Awas Kurang Tidur Bisa Gemuk Lho!

Pada saat tidur, salah satu sistem yang tetap bekerja adalah pencernaan. Karena itu, tidur yang tidak maksimal berpengaruh kurang baik bagi tumbuh kembang anak, yang berakibat bisa memicu kegemukan bahkan obesitas pada anak.

Dalam berbagai penelitian di Amerika Serikat, anak yang kurang tidur berisiko mengalami kegemukan.

Baca juga: Efek Psikologis Kegemukan Anak.

Menurut para ahli, seorang anak perlu tidur 9 sampai 10 jam. Dari penelitian terakhir diketahui, anak dengan usia 8 tahun yang hanya tidur 10 sampai 12 jam sehari ketika mencapai usia 11 tahun, 12% dari mereka mengalami kegemukan atau obesitas. Sedangkan yang tidurnya kurang dari 9 jam, 22% dari mereka gemuk atau obesitas.

Bahkan Dr. Julia Lumeng pernah melakukan penelitian tentang pola tidur dan memperhatikan berat dan tinggi badan 785 anak di 10 kota di Amerika Serikat. Dari penelitiannya tersebut, ia melihat bahwa anak yang kurang tidur biasanya kurang suka keluar rumah dan bermain karena badannya lesu.

Sedangkan penelitian dr Shahrad Taheri dari Universitas Bristol di Inggris, melihat kurang tidur bisa mengakibatkan terjadinya perubahan hormonal. Hormon ghrelin, hormon yang memicu rasa lapar meningkat.

Demi mengatasi rasa laparnya dan mendapatkan energi, mereka biasanya makan yang manis-manis dan yang mengandung pati, seperti kentang, singkong, talas, dan ubi. Kebiasaan makan seperti ini dalam waktu lama akan meningkatkan berat badan yang bila berkepanjangan akan mengakibatkan kegemukan/obesitas.

Mengenal Pola Tidur Normal Pada Bayi dan Anak

Tidur adalah perilaku yang didalamnya harus memenuhi empat syarat, yaitu menurunnya gerak tubuh dan tanggapan terhadap rangsang, sikap tubuh berbaring dengan mata tertutup dan relatif mudah terbangun lagi .

Sejumlah faktor memengaruhi tidur pada bayi dan anak. Secara fisik, cermati apakah ia lapar atau kenyang, adakah gangguan pada gigi, telinga kulit, saluran cerna, napas, kemih, otot, dan tulang yang akan mengganggu tidurnya.

Secara psikis, apakah ia cukup mendapat perhatian, dekapan, kasih sayang yang membuatnya merasa aman, nyaman. Jadi bila faktor yang mendukung tidur terganggu, waktu tidur bisa kurang dari normal, sulit memulai tidur, sering terbangun saat malam, sulit tidur lagi, tidur gelisah (rewel, menangis, menjerit, takut, gigi berkerinyut, mendengkur).

Tidur tak normal bisa mengganggu pengeluaran hormon pertumbuhan, kekebalan menjadi menurun, dan juga pencernaan tidak maksimal yang bisa memicu obesitas.

Tips Membiasakan Anak untuk Tidur yang Cukup

Seperti makan, minum dan buang air besar, bayi dan anak bisa dilatih untuk tidur normal. Bila sudah terlanjur ada gangguan, maka atasi dulu penyebabnya. Misalnya dengan mengurangi kegiatan fisik pada saat sore dan malam hari, jangan letakkan alat elektronik hiburan di kamar tidur, biasakan kamar tidur hanya untuk tidur.

Kebiasaan tidur teratur sudah bisa mulai diperkenalkan sejak usia 3 sampai 6 bulan. Sekitar 70% sampai 80% bayi mencapai kemampuan tidur teratur saat usia 9 bulan. Saat si kecil sudah mulai mengantuk tapi masih setengah terjaga, baringkan di tempat tidur. Rata-rata waktu sampai tertidur adalah 7 menit, maka dampingi si kecil sampai ia tertidur dan pulas.

Agar enak tidur, pada sore hari bisa dilakukan dengan tiga langkah, yaitu mandikan dengan air hangat, pijat, beri makan dan minum yang cukup. Jarak pemberian makan jangan terlalu dekat dengan waktu tidur, upayakan 1 sampai 2 jam sebelum waktu tidur yang dijadwalkan. Usai sekolah, tidur siang baik untuk memulihkan tenaga.

Itu dia sedikit informasi tentang “mengapa anak harus cukup tidur?”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Mengapa Anak Harus Cukup Tidur?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel