Mengenal Lidah Mertua

Anda pasti sangt mengenal lidah mertua, tanaman yang satu ini sangat sering ditanam di halaman rumah atau bahkan di pot sebagai tanaman hias. Saat ini, tanaman ‘lidah mertua’ menjadi sangat diminati karena fungsinya yang memiliki peran besar sebagai benteng pembersih udara.

mengenal-lidah-mertua
Ilustrasi (Gambar: Shutterstock/Nyanews)

Sebenarnya banyak sekali tanaman indah yang bisa dibahas, namun membahas lidah mertua memang menarik, selain namanya yang unik, juga memiliki fungsi yang luar biasa. Salah satunya juga pernah dibahas oleh Titik Kartitiani, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 537.

Ciri-ciri Lidah Mertua

Tanaman lidah mertua memang unik, karena namanya yang identik dengan suasana galak, atau bisa juga karena daunnya yang keras, membuat tanaman ini dijuluki “mother in law’s tongue”.

Di Jawa Tengah, masyarakat menyebut keluarga Agavaceae ini sebagai pedang-pedangan, hal ini dikarenakan daunnya yang lurus dan panjang juga kaku memang mirip dengan pedang.

Nama ilmiah lidah mertua ini adalah Sansevieria trifasciata, yang merupakan penghormatan untuk Raimondo di Sangro (1710-1771), Ratu San Severo, Italia. Dari kata san severo akhirnya menjadi sanseveria, dilafalkan sansevieria.

Bila kondisi iklimnya sesuai dan tanaman sudah menjadi rumpun besar, sanseviera bisa berbunga. Berwarna putih, bunganya dalam satuan tangkai panjanga. Baunya pun harum dan mekar bergantian.

Baca juga: Tanaman Ivy, Romantis Tapi Beracun.

Keluarga besar marga sansevieria sekitar 70 jenis. Beberapa jenis bahkan sudah dikenal sejak lama. Dahulu sebelum dikenal, jenis tanaman ini tidak ada harganya. Kebanyakan hanya digunakan sebagai tanaman lansekap dalam jumlah banyak.

Keseluruhan daun lidah mertua berwarna hijau gelap dengan garis acak warna kelabu. Panjang daunnya ada yang 1 meter dan kaku. Bentuknya demikian membuat tanaman ini pas untuk tanaman pot plant dan cut foliage (daun potong).

Selain awet, karena mudah dibiakkan dan cepat tumbuh, lidah mertua merupakan tanaman favorit untuk lansekape dan harganya pun tidak mahal.

Menurut Robert Lee Riffle dalam buku The Tropical Look (1998), Sansevieria trifasciata berasal dari kawasan tropis timur laut Afrika Selatan, Mozambique, Zaire dan Zimbabwe. Namun pembudidayaan secara komersil dan penemuan varietas unggul dilakukan di Amerika serikat. Diantaranya kelompok berdaun panjang Moonshine (berwarna keperakan), Nelsonii (berwarna hijau gelap), dan Robusta (dengan margin kuning). Ada juga kelompok daun panjang yang eksklusif misalnya Betel’s Sensation yang ditemuka oleh Gustav Bantel dari St. Louis, Missouri, Amerika Seruikat pada tahun 1948.

Lidah mertua berdaun pendek di Indonesia disebut dengan kodok-kodokan, umumnya dijadikan tanaman pengisi taman. Yang terkenal golden birdnest atau golden hahnii, merujuk dari nama penemunya Sylvan Hahn pada tahun 1953, dengan warna hijau gelap dengan margin kuning.

Selain yang biasa, ada beberapa jenis sanseviera yang dijadikan koleksi eksklusif. Kelompok ini biasanya lama sekali tumbuh, karena lambat tumbuhnya, maka mereka yang tidak tahu, sering mengelompokkan sebagai tanaman kaktus.

Manfaat Lidah Mertua

Sansevieria ternyata memiliki manfaat lain selain keindahannya, yaitu sebagai penyerap polutan.

Proses pengolahan makanan dalam tanaman yang dikenal dengan fotosintesa, membutuhkan karbondioksida. Fotosintesa melepaskan oksigen (O2) yang berguna bagi manusia.

Penelitian yang dilakukan NASA menemukan bahwa tanaman ini bekerja timbal balik untuk mengubah senyawa lain (yang dikategorikan sebagai polutan) yang dihasilkan oleh tanaman lain, manusia dan industri. Selain akar dan daun, mikroorganisme dalam tanah juga ikut berperan aktif dalam menguraikan senyawa racun.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Nasional untuk Lingkungan dan Kesehatan Jerman, menunjukkan bahwa enzim dalam daun menguraikan senyawa racun menjadi senyawa tak beracun yang bisa digunakan oleh tanaman.

Proses ini sebenarnya sangat mirip dengan mekanisme organ hati pada manusia untuk menetralisir racun dengan bantuan empedu.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa senyawa racun yang diserap melalui akar, daun dan batang dikumpulkan di dalam sistem perakaran, termasuk tanah di sekitar akar tempat mikroorganisme juga membantu menguraikan senyawa racun.

Kerja tanaman tersebut akan lebih efektif dalam melakukan penyerapan dari dalam ruangan.

Itu dia sedikit informasi tentang mengenal lidah mertua. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Lidah Mertua"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel