Sulaman, Seni yang Sudah Ada Sejak Dinasti Chang

Apa yang Anda bayangkan tentang sulaman? Atau mungkin saat ini Anda sudah tidak pernah melihat orang menyulam, sehingga sulaman tidak pernah terlihat. Tahukah Anda, bahwa sulaman, seni yang sudah ada sejak Dinasti Chang.

Terlepas dengan apa pun aktivitasnya, ternyata seni sulaman sampai saat ini masih menujukkan eksistesinya. Hal ini bisa dilihat dari komunitas-komunitas yang ada di media sosial, yang juga masih menyediakan alat menyulam.

sulaman-seni-yang-sudah-ada-sejak-dinasti-chang
Ilustrasi (Gambar: Visualhunt)

Menarik sekali bukan, membahas tentang asal usul sulaman ini? Banyak sekali informasi dan referensi yang membahas tentang sulaman, salah satunya yang dicatat oleh A. Elwiq Pr, yang sebagian dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 532.

Sejarah Hadirnya Sulaman Benang

Sebenarnya seni sulaman untuk busana di atas aneka kain dan tenun memang sudah ada sejak lama. Hal ini ditunjukkan oleh peninggalan sejarah dalam bentuk tulisan, visual, lukisan atau temuan arkeologis.

Bahkan di Tiongkok, berbagai dokumen mencatat sulaman sudah dikenal sekitar tahun 2255 SM. Sulaman tersebut banyak dihasilkan pada zaman Dinasti Chang (1766 - 1122 SM), dengan menggunakan benang emas dan perak yang menghiasi jubah para Kaisar Cina yang berbahan sutra hitam.

Bermula hanya untuk menandai kalangan atas dan istana, sulaman secara berangsur meluas menjadi milik masyarakat.

Baca juga: Asal Usul Setrika.

Pada masa Dinasti Chou (475 - 221 SM), bentuk sulaman relatif masih sangat sederhana, kemudian berkembang menjadi canggih dan mencapai taraf artistik tinggi pada zaman Dinasti Han (206 - 22 SM), saat itu masa secara ekonomis Tiongkok mengalami keemasan.

Perkembangan seni sulaman semakin mengental, baik dalam teknik penggarapan, pola maupun bahan-bahan yang digunakan.

Pada zaman Disnati Ming (1368- 1644, secara sosiologis, seni sulaman berkiblat ke bisnis dan profesionalisme. Bahan-bahan dasarnya pun semakin bervariasi.

Selain Tiongkok, sejarah juga mencatat bahwa orang-orang Mesir juga termasuk sebagai penyulam handal. Mereka mengaplikasikan teknik menyulam pada kulit dan memadukannya dengan manik-manik. 

Pusat-pusat sulaman lain pada zaman yang kurang lebih sama adalah Persia purba, Babilonia, Israel dan Suriah.

Di seluruh Eropa, gaya sulaman banyak dipengaruhi oleh motif-motif dekorasi yang meluas di Kekaisaran Roma sebelah timur. Pada perkembangan selanjutnya, sulaman memperkaya busana termasuk jubah-jubah di lingkungan biara atau istana, hiasan dinding dan perlengkapan rumah tangga. Selama berabad-abad sulaman pun tumbuh seiring dengan perkembangan gereja.

Di Inggris, sejak Era Tudor, bahkan sampai kini, sulaman menjadi kerajinan rumah tangga. Pekerjaan pelengkap ini kemudian dikenal publik sebagai keterampilan perempuan. Dengan menggunakan jarum dengan teknik tinggi menjadi keterampilan prasyarat seorang putri bangsawan.

Memasuki abad ke-18, penemuan pengetahuan mengenai spesies tumbuhan dan bunga-bunga, semakin memperanggun motif sulaman. Begitu saat datangnya Revolusi Industri, yang ditandai dengan kecenderungan penyederhanaan, yang berdampak pada sulaman dalam segala bentuknya.

Seorang Jerman yang terinspirasi oleh desain pekerjaan kanvas sang istri, bahkan mulai memproduksi grafik warna yang dijualnya keseluruh Eropa daratan, Inggris dan Amerika Serikat.

Memasuki abad ke-20, sulaman masih berkembang, di tahun 1960-an menyulam menjadi kegiatan serius di sekolah dan akademi. Teknik keterampilan menyulam pun berkembang pesat di banyak negara, hal ini menjadikan terciptanya mesin sulaman (bordir), sampai pembuatan pola dengan memanfaatkan komputer. Hal ini mengangkat sulaman tangan sebagai fine art.

Itu dia sedikit informasi tentang sulaman, seni yang sudah ada sejak Dinasti Chang. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Sulaman, Seni yang Sudah Ada Sejak Dinasti Chang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel