Asal Usul Batik
Sebagai warga negara dan masyarakat Indoensia, semua pasti tahu warisan budaya Indonesia yang sangat terkenal dan diakui dunia, salah satunya adalah batik. Namun tahukah Anda tentang asal usul batik itu?
Ilustrasi (Gambar: buletintekstil.com) |
Memang sangat menarik mengetahui dan mengenal sejarah yang berkaitan dengan peninggalan nenek moyang. Begitu pula dengan batik, yang pernah disampaikan juga oleh Djulianto Susatio/Bimo yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 557.
Batik adalah Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia
Katanya melacak asal ususl batik sepertinya masih relatif sulit, karena informasinya masih tersembunyi pada ribuan prasasti dan naskah kuno yang belum tertangani dengan tuntas.
JLA Brandes, seorang pakar budaya Hindia Belanda pada abad ke-19, menyampaikan bahwa batik merupakan peninggalan asli bangsa Indoensia. Segala unsur dalam batik tidak dipengaruhi oleh kebudayaan India, baik yang bercirikan Hinduime maupun Budgghisme.
Namun pendapatan tersebut ditentang oleh pakar lainnya, yaitu NJ Krom, yang menurutnya batik sudah lama dikenal di India, contohnya batik yang berkembang di pantai Koromandel. Dari India melalui jalur perdagangan batik dibawa ke Indonesia.
Baca juga: Batik Madura yang Unik dan Eksotis.
Ada pendapat lain, bahwa batik mulai dikenal pada abad ke-7 dan ke-8 dan berasal dari Cina. Katanya pada masa tersebut sejumlah kerajaan kuno di Indonesia mengirimkan misi diplomatik dan perdagangan ke Cina. Hal ini dibuktikan dengan adanya semacam motif batik pada keramik Cina dinasti Tang. Bahkan proses pembatikannya sama dengan batik kain. Bejana diolesi malam (sejenis lilin), kemudian dilapisi glasir. Pecahan keramik 3 warna mirip batik ini banyak ditemukan pada situs arkeologi di sekitar Candi Prambanan (Satyawati Suleiman, 1986: 161).
Kata batik tidak ditemukan dalam bahasa Sansekerta atau Jawa Kuno. Diduga berasal dari kata Melayu Kuno, tik, yang berarti titik. Kain batik memang awalnya berhias ukiran yang terdiri atas garis-garis dan titik-titik.
Industri batik paling sederhana kemungkinan berkembang pada abad ke-10. Saat itu Jawa banyak mengimpor kain putih (kain mori) dari India. Pada abad ke-11 sebuah prasasti menyebutkan kata cetulis yang berkonotasi sebagai menorehkan desain batik dengan canting.
Seni batik membudaya pada abad ke-12 yang berawal di Pulau Jawa, terutama di Surakarta dan Yogyakarta. Diperkirakan pada abad ke-17 batik mulai dikenal luas.
Sejarah batik di Indonesia sendiri berkaitan erat dengan Kerajaan Majapahit, yang kemudian diteruskan pada masa Kerajaan Mataram sampai Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Pada awalnya menjadi bahan pakaian keluarga raja dan terbatas untuk lingkungan keraton. Selanjutnya batik terbawa keluar keraton oleh para pengikut raja dan ditiru oleh masyarakat. Batik menjadi pekerjaan rumah tangga para wanita untuk mengisi waktu senggang.
Batik selain berkembang pada akhir abad ke-18, yang dihasilkan berupa batik tulis sampai awal abad ke-20. Batik cap baru dikenal seusai Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920.
Perang Diponegoro (1825-1830) membuat batik tersebar ke berbagai wilayah. Pasukan Kiai Maja mengundurkan diri ke arah timur yang sekarang bernama Majan, hingga kemudian batik Majan muncul setelah Perang Diponegoro.
Keluarga raja yang mengungsi juga menyebarkan antara lain ke Banyumas, Pekalongan, Ponorogo dan Tulungagung.
Batik juga ke luar Pulau Jawa, antara lain Sumatera Barat. Sejak zaman sebelum Perang Dunia I Sumatera Barat adalah konsumen batik produksi Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. Akibat blokade pasukan Belanda, perdagangan batik menjadi lesu. Akhirnya para pedagang batik di Padang berinisatif membuat batik sendiri, dengan ciri khas kebanyakan berwarna hitam, kuning, dan merah ungu dengan motif Banyusaman, Indramayu, Solo dan Yogyakarta.
Itu dia sedikit informasi tentang asal usul batik. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Batik"
Posting Komentar