Awas Virus Herpes!

Anda mungkin pernah melihat saudara atau teman yang terkena virus yang membuat badannya muncul ruam di punggung, dada atau bahkan wajah. Bila Anda pernah melihat dan Anda belum tahu, virus apa itu, maka itulah virus herpes yang membuat seseorang menjadi lemah. Untuk itulah catatan hari ini membahas tentang awas virus herpes! 

awas-virus-herpes
Ilustrasi (Gambar: americanskin.org)

Sebenarnya sudah banyak pembahasan dan informasi yang membahas tentang herpes, baik virus sampai penanganannya. Namun kali ini terdapat informasi menarik tentang herpes yang pernah disampaikan juga T. Tahjo Widyasmoro yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 498.

Herpes adalah Penyakit yang Ditandai dengan Munculnya Lepuhan Berwarna Kemerahan

Seringkali terjadi salah kaparah dalam penyebutan herpes, selama ini masyarakat sering mengira bahwa herpes yang menyerang seseorang adalah herpes genitalis (yang menyerang alat kelamin) padahal bukan, tetapi herpes zoster. Keduanya adalah penyakit yang berbeda, karena penyebabnya juga berbeda, meskipun gejala dan namanya mirip.

Herpes genitalis disebabkan virus herpes simpleks, sedangkan herpes zoster disebabkan varisela zoster. Keduanya sama-sama spesies virus herpes dengan subfamili yang berbeda.

Penyakit ini di Jawa disebut dompo yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari cacar air, yang kebetulan disebabkan varisela zoster.

Jika seseorang sembuh dari cacar air, virus penyebabnya ternyata tidak seratus persen musnah. Namun, diam-diam bersembunyi, yaitu di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Pada saat daya tahan tubuh melemah, virus akan muncul kembali dalam bentuk herpes zoster.

Baca juga: Xeroderma Pigmentosum, Penyakit Sensitif Terhadap Sinar Ultraviolet.

Yang menjadi masalah adalah tidak semua orang tahu bahwa dirinya pernah menderita cacar air atau belum Chicken pox (cacar air) terutama pada anak kecil, memang tidak selalu menimbulkan ruam di kulit sehingga terkadang tidak disadari.

Gejalanya mirip demam biasa yang beberapa hari kemudian sembuh sendiri. Namun di saat dewasa, virusnya bisa tiba-tiba langsung menyerang sebagai herpes zoster dengan gejala yang lebih berat.

Masuknya varisela zoster saat usia kanak-kanak sebenarnya lebih menguntungkan. Selain gejalanya tidak berat, anak juga akan cepat sembuh, dan bisa memberikan kekebalan lebih lama. Namun, di negara-negara tropis ternyata orang-orangnya jarang terkena pada tingkat usia ini. Ada dugaan hal ini disebabkan karena faktor iklim yang menghambat pertumbuhan virus, selain faktor genetik.

Karena memiliki penyebab yang sama, secara umum gejala herpes zoster mirip seperti cacar air. Dengan tanda-tanda akan merasa demam, menggigil, sesak napas, nyeri di persendian atau pegal di satu bagian tubuh. Karena rasa pegal yang berlebihan, penderita akan meminta pijat atau minum jamu pegal linu.

Menurut dr. Erdina Pusponegoro, spesialis kulit dan kelamin RSUPN Cipto Mangunkusumo, menyampaikan, bila belum ada kelainan kulit, saat pertama kali datang, dokter bisa keliru. Bahkan bisa dikira demam biasa atau malah penyakit lain. Karena itu pemeriksaannya harus benar-benar cermat.

Beberapa hari kemudian, di kulit akan muncul gelembung (vesikel) dalam suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan. Bentuknya seperti tetesan air di atas kulit. dengan diameter 2 sampai 3 mm. Biasanya muncul lebih dahulu di punggung, baru kemudian menjalar ke arah depan.

Bila sakitnya tergolong parah, gelembung juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya seperti di dahi, sekitar genital bahkan sampai area mata. Gelembung yang kadang terasa gatal ini biasanya hanya muncul di sisi tubuh, misalnya kanan atau kiri saja.

Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area persarafan yang selama ini menjadi tempat varisela zoster mendekam, yang membuat lokasinya juga sama dan lokasi serangan saat cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area persarafan sekaligus. Hal ini yang membuat serangannya bisa meluas ke beberapa bagian tubuh termasuk ke bagian kepala. Namun kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada.

Karena umumnya muncul di satu sisi saja, terdapat suatu mitos yang menyatakan, jika serangan sampai terjadi di dua sisi, penderita sudah mendekati pintu kematian.

Meskipun hanya sebuah mitos, namun bisa diartikan, jika herpes zoster sudah menyerang beberapa area persarafan, penyakitnya bisa dikatakan tergolong parah. Apalagi jika usia penderita masih tergolong muda.

Gelembung-gelembung pada kulit sebaiknya dijaga agar tidak pecah, karena bisa menimbulkan bekas atau menjadi jalan masuk bagi kuman lain. Untuk mencegahnya, bisa digunakan bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Setelah beberapa hari, gelembung akan kempes sendiri karena diserap tubuh dan bekasnya kemudian akan menghitam. Di saat sakit, penderita boleh mandi jika memang tahan dengan hawa dingin air.

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke orang lain kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui udara, meskipun daya tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya belum pernah sakit cacar air, ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya juga tidak sehebat herpes zoster.

Herpes Zoster Menyerang Daya Tahan Tubuh

Herpes zoster memang berhubungan dengan daya tahan tubuh, maka tidak heran bila penyakit ini banyak menyerang kaum lanjut usia atau mulai di atas 50 tahun.

Katanya, lebih dari setengah penderitanya berasal dari kalangan lanjut usia. Golongan lain yang mudah tertular adalah bayi, terutama bila saat penyakit ibunya kambuh saat bayi dilahirkan.

Orang-orang pada usia produktif juga mudah terserang jika kebetulan masuk golongan rentan (imunokompromais). Misalnya mereka yang terinfeksi HIV, penderita keganasan, atau penerima transplantasi organ tubuh. Juga terhadap orang yang menerima terapi imunosupresif, kemoterapi, dan radiasi seperti penderita kanker.

Baca juga: Tips Mengatasi Jamur Kulit.

Herpes zoster harus cepat ditangani. Paling tidak dalam 3 hari sejak muncul demam, harus segera diberi obat-obat antivirus, seperti famsiklovir, valasiklovir, asiklovir, vidarabin, atau foskarnet. Efektivitas pengobatan ini 100%, meski tidak seluruh virus terbasmi.

Bagi orang yang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan vaksin verisela zoster (OKa strain). Pada anak sehat usia 1 sampai 12 tahun diberikan satu kali, satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 sampai 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya diberikan sekali saat dewasa, kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

Penanganan herpes zoster ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak menimbulkan gejala sisa, yang disebut dengan nyeri pascaherpes atau postherpetic neuralgia. Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang diusahakan jangan sampai terjadi. Sebab sakitnya hebat dan bisa bertahun-tahun.

Terjadinya nyeri pasca herpes disebabkan lambatnya pengobatan saat varisela zoster mulai menyerang, yang mengakibatkan virus sempat merusak atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf disekitarnya. Apabila gejala ini terlanjur terjadi, kulit yang terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau kadang saraf memancarkan sinyal nyeri secara terus menerus. Rasa nyerinya seperti terbakar.

Itu dia sedikit informasi tentang “Awas Virus Herpes!”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Awas Virus Herpes!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel