Mengenal Tanaman Mawar Sebuah Bunga Simbol Cinta Sejak Abad Ke-16

Siapa yang tidak kenal mawar? Bunga ini sudah sejak dahulu kala sudah menjadi perlambang bunga cinta bagi yang sedang menjalin kasih. Terlepas apa pun namanya mengenal tanaman mawar, sebuah bunga simbol cinta sejak abad ke-16 ini menarik untuk dibahas.

mawar-bunga-simbol-cinta-sejak-abad-ke-16
Ilustrasi (Gambar: Bridgeman Images via countrylife.co.uk)

Banyak sekali pembahasan yang membahas tentang bagaimana budidaya, hingga merawat mawar sebagai hobi. Salah satunya yang disampaikan oleh Titik Kartitiani yang pembahasannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 547.

Mitos Mawar Merah Sebagai Bunga Cinta dan Peradaban Manusia

Berbicara tentang bunga, tentu banyak sekali bunga yang indah. Yang menjadi pertanyaan sekarang mengapa harus mawar yang menjadi “queen of flower” untuk mengungkapkan rasa cinta?

Katanya, mawar tanda cinta ini diciptakan oleh Chloris, dewa bunga orang Yunani. Suatu hari, sang dewa menemukan tubuh dewi tidak bernyawa saat membersihka kayu.

Untuk menghidupkan tubuh tersebut. Chloris meminta bantuan Aphrodite, dewi cinta untuk memberi kecantikan. Dionysus, dewa anggur, menambahkan nektar untuk memberi aroma manis. Graces memberikan pesona, cahaya, dan keberuntungan. Begitu pula dengan Zephyr, dewa angin, menyapu awan untuk memberi kesempatan Apollo, dewa matahari untuk memberikan sinar sehingga membuat tubuh menjelma menjadi bunga yang mekar. Itulah bunga mawar.

Baca juga: Euphorbia, Si Tanaman Keberuntungan.

Namun ada cerita versi lain, yang menyebutkan bahwa mawar berasal dari air mata Aphrodite dan darah Adonis, kekasih Aphrodite yang gugur di medan perang.

Sedangkan dalam mitologi Romawi, mawar memiliki peran dalam upaya Cupid untuk melarikan Venus, dewi cinta orang Romawi. Agar dewa penjaga Venus tetap diam, ia diberi bunga terindah pada masa itu, yaitu mawar. Menurut legenda, Venus menyukai warna pink. Dari sini kemudian, mawar merah dan pink mulai dikaitkan erat dengan cinta.

Catatan Ilmiah Tentang Keberadaan Mawar

Terlepas dengan berbagaiu mitos yang disampaikan di atas, dari berbagai catatan ilmiah menunjukkan keberadaan mawar sebagai saksi sejarah peradaban manusia.

Fosil mawar tertua yang pernah ditemukan berusia 35 juta tahun. Selain itu, relief mawar juga sudah ditemukan di taman gantung Babylonia. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa 600 SM, mawar sudah menjadi bunga yang dipuja.

Sementara itu, budidaya mawar diduga dimulai dari Cina 5.000 tahun silam.

Pada era Romawi, mawar banyak ditanam di Timur Tengah sebagai tanaman obat, parfum dan bunga untuk perayaan kerajaan. Terlepas dari keberadaan mawar, ada tragedi menyedihkan, saat hendak merebut Mesir, Antonius, panglima perang Romawi, dibunuh dengan racun yang beraroma mawar. Maka tidak heran jika mawar kemudian menjadi komoditas penting secara politis, sampai di daerah Roma bagian selatan, mawar banyak yang dibudidayakan dalam perkebunan.

Mengenal Mawar Mulai dari Mawar Putih Sampai Pink

Berdasarkan tempat hidupnya, mawar dikategorikan dalam 2 macam, yaitu mawar subtropis dan mawar dataran rendah (daerah panas). Mawar dataran rendah memiliki ciri berbau harum, dengan bunganya yang kecil-kecil. Berbeda dengan mawar subtropis, di Indonesia misalnya, mawar hanya mau tumbuh bagus di daerah pegunungan (dataran tinggi). Biasanya mawar ini butuh penyinaran yang lebih lama, dengan ukuran bunganya yang besar-besar dan bunganya tidak begitu harum.

Dari sisi komoditas, mawar menyimpan sejarah perdagangan yang unik. Pada abad ke-17 permintaan mawar meningkat. Bunga ini kemudian menjadi komoditas yang prestisius. Bahkan karena pentingnya arti mawar pada masa itu, bahkan mendorong minat Josephine, istri Napoleon mendirikan kebun koleksi mawar di Chateau de Malmaison, sebuah lokasi di sebelah barat Paris pada era 1800-an. Kebun ini bersejarah karena menjadi setting Pierre Joseph Redoute, seorang ilustrator botani, saat mendokumentasikan mawar. 

Bahkan pada tahun 1824, ia menyelesaikan lukisan cat air yang diberi judul Les Rose yang merupakan ilustrasi botanis terbagus dalam catatan sejarah. Lukisan botani tersebut merupakan salah satu sumber informasi untuk mempelajari mawar.

Menurut taksonomi, mawar merupakan marga Rosa, keluarga Rosaceae. Keluarga ini memiliki anggota yang sangat besar antara 3000 sampai 4000 jenis tanaman. Apel, stroberi, plum dan peach termasuk satu keluarga dengan bunga mawar, yang dicirikan dengan bunganya yang mirip.

Mawar pada zaman kuno dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan asalnya, yaitu Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Asia Timur. Mawar dari 4 (empat) wilayah tersebut kebanyakan berwarna pink.

Baca juga: Mengenal Anggrek Saprofit.

Baru pada abad ke-18 ditemukan mawar kuning di daratan Timur Tengah. Mawar liar yang berasal dari Afghanistan dan bagian barat daya Asia berwarna kuning pucat sampai kuning cerah (seperti belerang). Kemudian mawar kuning tersebut dibawa ke Eropa, dari sinilah persilangan dimulai.

Ada 3 spesies mawar kuning yang menjadi dasar penyilangan untuk menghadirkan mawar modern saat ini. Ketiga jenis tersebut adalah Rosa ecae, Rosa foetida dan Rosa hemisphaerica. 

Rosa ecae diketahui berasal dari Afghanistan, sedangkan Rosa hemisphaerica yang dikenal sebagai sulphur rose berasal dari Asia Tenggara. Di Belanda dan Perancis, penyilangan mawar marak dilakukan.

Sebelum abad ke-18 sudah dihasilkan 24 spesies. Setelah abad ke-18 tercatat lebih dari 1000 spesies dan terus berkembang sampai sekarang.

Menurut Stefan Buczacki dalam bukunya Best Roses (1996), terdapat sekitar 1000-an spesies mawar yang terbagi menjadi 7 kelompok besar berdasarkan bentuk bunga dan karakteristik batangnya.

Hibrid tea adalah kelompok mawar yang banyak digemari sebagai bunga potong karena bunganya tunggal, besar dan harum.

Mawar Holland yang dibudidayakan di perkebunan bunga potong kebanyakan adalah jenis mawar ini.

Selain itu terdapat kelompok Polyantha atau baby rose. Disebut baby karena bunganya kecil-kecil dan bergerombol banyak dalam satu rangkaian, misalnya Gloria Mundi.

Jenis yang tidak kalah menariknya adalah Floribunda, yang merupakan campuran tipe tanaman Hybrid Tea dan Polyantha Warna bunganya beragam, campuran antara induk silangannya. Contohnya adalah Ciscus dan Fashion.

Juga ada Grandiflora, yaitu hasil silangan antara Floribunda dengan Hybrid Tea, jenis ini memiliki kelopak yang besar-besar dengan jumlah helaian mahkota sampai 60 helai. Diameter bunganya bisa mencapai 12,5 cm.

Sedangkan yang termasuk mawar besar adalah kelompok Perpetual. Bunganya berdiameter sampai 17,5 cm dengan jumlah helai mahkota sampai 100.

Climbing rose adalah bunga mawar yang biasa ditanam sebagai pagar karena batangnya yang merambat. Mawar ini dikelompokkan dalam jenis mawar pagar. Bunganya tidak begitu harum tetapi jumlahnya banyak, semarak.

Tea Rose, merupakan jenis bunga mawar yang bunganya kecil-kecil dengan diameter 5 cm, biasanya bertipe double atau semi double.

Makna Mawar Berdasarkan Warnanya

Menarik sekali membahas tentang mawar, mawar pun memiliki makna berdasarkan warnanya, antara lain:

  • Mawar merah: cinta.
  • Mawar kuning: persahabatan, mitra kerja.
  • Mawar pink pucat: kelembutan, keanggunan.
  • Mawar pink cerah: kegembiraaan.
  • Mawar pink tua: terima kasih.
  • Mawar lila (ungu muda): cinta pada pandangan pertama.
  • Mawar putih: kerinduan.
  • Mawar peach: penghargaan, simpati.
  • Mawar oranye: antusiasme.
  • Mawar mati warna apa pun: putusnya hubungan.

Itu dia sedikit informasi tentang mengenal tanaman mawar, sebuah bunga simbol cinta sejak abad ke-16. Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Tanaman Mawar Sebuah Bunga Simbol Cinta Sejak Abad Ke-16"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel