Depresi
Apa yang bisa Anda bayangkan tentang depresi? Banyak orang yang mengatakan depresi sebagai tekanan hidup atau masalah yang mendera pada diri seseorang, hingga orang tersebut tidak mampu mengatasinya. Atau banyak juga yang menyamakan depresi sebagai stress. Apa benar begitu? Tentu harus ada pembahasan lanjut tentang hal ini yang bisa memberikan jawaban hingga bisa menjawab pertanyaan dengan pengertian yang mengena, tentang apa itu depresi.
Ilustrasi (Gambar: additudemag.com) |
Dengan semakin mudahnya informasi didapatkan, apalagi dengan kecanggihan teknologi, hingga pembahasan di media sosial, membuat semakin mudah bagi setiap orang untuk memahami apa itu depresi. Salah satunya adalah yang dibahas oleh M. Sholekhudin yang pernah dimuat juga dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 557.
Depresi Itu Apa?
Terdapat banyak pengertian atau definisi tentang depresi. Menurut Rice P.L, seorang penulis buku Stress and Health, menyampaikan bahwa depresi merupakan gangguan suasana hati (mood), kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang.
Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang psikopatologis, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan juga berkurangnya aktivitas.
Terdapat 10 gejala depresi, antara lain:
- Mengalami sulit berkonsentrasi atau menjadi pelupa.
- Kehilangan semangat untuk melakukan/pekerjaan/aktivitas harian.
- Gangguan tidur atau sering terbangun di tengah malam.
- Murung, mudah marah.
- Kehilangan selera makan atau ingin ngemil terus.
- Capek berkepanjangan.
- Merasa putus asa atau sulit untuk melupakan permasalahan yang sulit dihadapi.
- Merasakan tidak berharga atau sangat bersalah.
- Sedih berkepanjangan atau merasa pikiran kosong.
- Pesimis terhadap masa depan.
Berdasarkan yang disampaikan diatas, maka seseorang dianggap mengalami depresi jika ia menunjukkan 5 atau lebih gejala dari 10 gejala depresi tersebut.
Dari 10 gejala depresi tersebut yang paling sering ditemukan adalah tiga gejala yang pertama, yaitu:
- Sulit berkonsentrasi atau menjadi pelupa.
- Kehilangan semangat untuk melakukan hobi, pekerjaan atau aktivitas harian.
- Mengalami gangguan tidur atau sering terbangun di tengah malam.
Penyebab Depresi
Banyak hal yang menyebabkan depresi, dari berbagai penyebab tersebut, penyebab utama depresi adalah beban hidup, terutama beban ekonomui, yang makin hari makin berat. Berturut-turut setelah itu adalah kemacetan lalu lintas, beban kerja atau beban sekolah, problem dengan relasi atau teman, kehilangan orang yang dicintai, ketidakharmonisan keluarga, dan penyakit kronis.
Baca juga: Tips Mengatasi Depresi Pada Anak.
Sebagai salah satu bentuk gangguan jiwa, maka depresi tidak bisa diremehkan. Menurut Dokter Suryo Dharmono Sp.KJ (K), yang merupakan psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyampaikan bahwa masyarakat awam sering salah paham dengan depresi. Banyak yang menganggap depresi sebagai kesedihan biasa yang lumrah, bukan sebuah gangguan jiwa yang harus mendapat perhatian khusus. Padahal, jika dibiarkan dan tidak segera diatasi, depresi bisa memicu gangguan kesehatan mental atau kesehatan fisik lainnya.
Hal tersebut diperkuat dengan apa yang disampaikan Hans Selye, mantan Presiden International Institute of Stress, University of Montreal, Kanada:
Stress is the spice of life. Complete freedom from stress comes only with death.”
Cara Mencegah Timbulnya Depresi
Stress memang berbeda dengan depresi. Namun depresi harus dicegah. Berdasarkan sedikit catatan sebagaimana dikutip dari Intisari, kalau fakta menunjukkan bahwa bila kita tidak bisa menyelesaikan satu masalah klasik, hal tersebut berarti indikasi bawa kita harus menyegarkan lagi tentang aneka tips tersebut.
Bila beban ekonomi, masalah kemacetan lalu lintas, atau problem di tempat kerja bisa membuat kita depresi, hal itu berarti kita (menurut psikiater) belum cukup sehat secara mental. Belum cukup layak untuk disebut sebagai Homo sapiens, manusia yang bijaksana, yang bisa menyelesaikan masalahnya.
Dalam tinjauan psikiatri, depresi timbul akibat adanya stresor negatif yang tidak dikelola dnegan baik.
Stresore terdapat 2 macam, yaitu:
- Distresor merupakan stres yang membuat kita tertekan (negatif).
- Eustresor adalah stres (tekanan) yang membuat kita semakin bersemangat (posistif).
Tidak ada batas yang tegas antara eustresor dan distresor. Tekanan yang bagi seseorang merupakan distresor, bisa saja menurut orang lain adalah eustresor. Tergantung dari cara pandangnya.
Yang intinya, distresor bisa diubah menjadi eustresor. Untuk mengubah jenis stresor ini kita memerlukan alat bantu yang biasa disebut sebagai positive thinking.
Itu dia sedikit informasi dan pembahasan tentang depresi. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Depresi"
Posting Komentar