Jantung Sehat Berkat Teh Hijau

Ada apa dengan teh hijau? Ini yang menarik sebenarnya, karena membahas bahan makanan atau makanan sehat selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah teh hijau. Tidak dapat dipungkiri, teh hijau sudah diakui sebagai teh kesehatan, banyak khasiat teh hijau yang bermanfaat untuk kesehatan, bahkan ada yang mengatakan kalau jantung sehat berkat teh hijau.

jantung-sehat-berkat-teh-hijau
Ilustrasi (Gambar: earth.com)

Sebenarnya banyak sekali catatan dan juga informasi yang membahas tentang kehebatan, khasiat dan manfaat teh hijau untuk kesehatan. Salah satunya adalah catatan dari A. Bimo Wjoseno yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 525.

Karakteristik Teh Hijau yang Bagus

Mengapa teh hijau dipilih sebagai teh kesehatan? Pertanyaan ini memang sedikit menggelitik, bukankah teh juga sama, dengan rasanya yang segar dan khas. 

Namun, terdapat sedikit perbedaan dengan teh hijau yang selalu identik dnegan teh kesehatan ini. Selain kandungan antioksidan, teh hijau juga mengandung zat yang berfungsi sebagai anti-anti lainnya.

Teh sendiri berasal dari pucuk daun Camellia sinensis, yaitu tanaman perdu yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan tidak kurang dari 1.500 mm.

Baca juga: Mengenal Tradisi Minum Teh.

Untuk tumbuh, tanaman ini membutuhkan kelembaban yang tinggi dengan temperatur udara antara 13 sampai 29,5 derajat Celsius. Hal ini yang menjadi alasan mengapa teh sering dijumpai di dataran tinggi dan juga pegunungan yang berhawa sejuk.

Sedangkan bagian yang dibutuhkan untuk membuat teh adalah pucuk daunnya, oleh karena itu Camellia ini harus selalu dipangkas agar memunculkan banyak pucuk daun dan juga mudah memetiknya.

Teh Hijau Manfaat dan Prosesnya

Teh yang berkualitas baik berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Karena berasal dari sejumput itulah maka untuk membuat 0,45 kg teh dengan kualitas baik dibutuhkan kira-kira 80.000 petikan daun. Selain membutuhkan banyak pucuk, teh juga membutuhkan proses panjang untuk bisa dikonsumsi.

Setelah dipetik, pucuk daun tersebut kemudian dikumpulkan untuk selanjutnya menjalani berbagai proses, salah satunya adalah pemasakan. Dari proses pemasakan ini kemudian muncul berbagai macam teh, seperti teh putih, teh oolong, teh hitam dan teh hijau.

  • Teh Putih

Untuk membuat teh putih dibutuhkan daun teh yang paling muda, yang masih dipenuhi bulu putih pendek atau bulu halus.

Pemasakannnya melalui dua tahap, yaitu penguapan dan pengeringan. Tidak terdapat proses pelayuan, penggilingan dan fermentasi (kadang kala difermentasi juga dengan kadar yang ringan). 

Tampilan teh putih ini nyaris tidak berubah, yaitu berwarna putih keperakan. Saat diseduh akan berwarna kuning pucat dengan aroma yang lembut dan segar.

  • Teh Oolong

Teh Oolong terbuat dari daun teh yang lebih besar dan lebih tua. Setelah dipetik langsung dijemur untuk pelayuan.

Tujuan pelayuan ini untuk menurunkan kadar air dan membuatnya lebih lembut. Kemudian daun diaduk-aduk atau dikocok untuk menghilangkan pinggiran daun.

Pada tahap berikutnya, kemudian ditebar dan dikeringkan, yang dilakukan berulag kali.

Tampilan teh oolong, pada bagian tepi daun teh akan berwarna merah karena fermentasi, sedangkan bagian tengahnya tetap berwarna hijau.

  • Teh Hitam

Dalam proses pembuatan teh hitam, daun yang sudah dipetik dijemur selama 12 sampai 18 jam, yang kemudian menjalani proses fermentasi secara penuh.

Warna daun teh menjadi hitam dan beraroma khas. Kemudian daun teh yang menghitam ini digiling dan selanjutnya masih difermentasi dalam ruangan yang dingin dan lembab.

Karena proses pemasakan teh hitam ini tampak jauh lebih mudah dan bisa mendapatkan hasil lebih banyak, sebagian besar teh yang beredar dipasaran adalah teh hitam.

Bahan teh hijau berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya mengalami pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim yang terdapat dalam daun teh. Selanjutnya digulung dan dikeringkan.

Teh hijau diproduksi dengan cara penguapan (steaming) daun teh pada suhu tinggi sehingga kandungan polifenol bisa dipertahankan.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kandungan polifenol ini dipertahankan? Karena polifenol merupakan senyawa kimia yang salah satunya berfungsi sebagai antioksidan.

Di dalam daun teh terkandung empat polifenol utama, yaitu epicatechin (EC), epicatechingallate (ECG), epigallocatechin (EGC) dan epigallocatechin gallate (EGCG).

EGCG dalam teh hijau bersifat antioksidan yang kekuatannya 100 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih tinggi dari vitamin E.

Kandungan EGCG dalam satu gram teh hijau antara 30 sampai 50 mg. Sebenarnya teh hitam juga mengandung polifenol, namun tidak sebanyak teh hijau. Kandungan polifenol teh hitam hanya berkisar 10%.

Selain EGCG, teh hijau mengandung juga tanin. Senyawa polifenol ini yang bisa menghambat penyerapan atau merusak mineral besi di dalam tubuh. Untuk itulah, ibu hamil dan penderita kekurangan zat besi dianjurkan tidak terlalu sering meminum teh hijau agar terhindar dari risiko anemia (kurang darah). Namun, kandungan tanin inilah yang membuat rasa teh hijau menjadi sepet.

Sebagai antiokasidan yang kuat, maka EGCG di dalam teh yang berwarna kuning saat diseduh mampu mengusir radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel. Hal ini bisa menunda proses penuaan dini.

Fungsi lain EGCG adalagh anti-atherogenic (memperkecil risiko penyumbatan pembuluh darah), antithrombotic (anti penggumpalan darah) dan antimikroba.

Bahkan hasil studi di Belanda menunjukkan risiko meninggal akibat penyakit jantung bagi mereka yang minum 2 cangkir sehari berkurang setengahnya bila dibandingkan dengan mereka yang sedikit meminum teh.

Sedangkan sebagai antimikroba, teh hijau mampu menghambat pertumbuban bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus.

Berdasarkan studi Dr. Gail Sonenshein dari Fakultas Kedokteran, Amerika Serikat yang menyimpulkan bahwa polifenol mampu menetralkan radikal bebas pemicu kanker payudara.

Tips Menikmati Teh Hijau yang Bagus untuk Diet

Terdapat beberapa cara menikmati teh hijau, antara lain:

  1. Teh hijau yang sudah diseduh hanya baik dikonsumsi dalam 2 hari. Lewat dari 2 hari, teh sudah rusak. Sebaiknya dalam satu hari habis. Untuk menikmati nikmatnya dan segarnya teh, dalam menyeduh gunakan teko atau wadah yang tidak melepaskan bau dan tahan panas.
  2. Sebaiknya tidak terlalu lama menyeduh teh hijau. Cukup 1 sampai 3 menit dengan air mendidih yang baru mulai menguap. Sebab jika terlalu lama menyeduh, kandungan EGCG-nya bisa rusak.
  3. Teh hijau dalam kemasan (botol atau teh kotak) juga baik, hanya kandungan kalorinya lebih tinggi karena mengandung gula.
  4. Jika membeli dalam bentuk kemasan lihat batas kadarluarwasanya. Perhatikan juga saat penyimpanan di toko, apakah terpapar sinar matahari langsung atau tidak, sebab kandungan di dalam teh bisa rusak jika terkena paparan langsung matahari.

Itu dia sedikit informasi tentang jantung sehat berkat teh hijau. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Jantung Sehat Berkat Teh Hijau"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel