Menabung Tulang, untuk Mencegah Osteoporosis

Sepertinya menjaga kesehatan adalah hal wajib, apalagi bagi Anda yang sudah sangat sadar akan pentingnya kesehatan. Sakit di masa kini sebegitu mahalnya, apalagi kalau tidak dipersiapkan dengan dana darurat. Namun catatan kali ini tidak membahas tentang dana darurat, namun mengingatkan kembali mengapa harus menabung tulang, untuk mencegah osteoporosis.

menabung-tulang-untuk-mencegah-osteoporosis
Ilustrasi (Gambar: Getty Images)

Catatan tentang menabung tulang, sepertinya agak lucu, padahal menabung selalu dikaitkan dengan uang, mengapa tulang yang harus ditabung. Untuk itulah, catatan dari Muhammad Sulhi yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 525, menarik untuk disampaikan.

Osteoporosis adalah Berkurangnya Kepadatan Tulang, Menjadi Alasan Mengapa Harus Menabung Tulang

Catatan kali ini memang berkaitan dan berhubungan dengan osteoporosis, yang jumlahnya di Indonesia makin lama semakin banyak.

Menabung tulang yang dimaksudkan disini adalah dengan memperbanyak massa tulang sejak dini, dengan berolahraga secara rutin. 

Olahraga memang sangat sepele, hal ini pula yang sering diabaikan orang. Padahal, berolahraga secara rutin menjadi satu-satunya cara alami untuk memperlambat atau mencegah datangnya osteoporosis sebelum memasuki usia pensiun.

Baca juga: Tips Mencegah Osteoporosis.

Selain alami, olahraga adalah hal praktis, gratis dan mudah dilakukan, dan hanya dengan membiasakan disi melakukan latihan fisik, seperti jalan kaki, lari atau lompat, tentu akan membuat tulang bertambah kepadatannya.

Menurut dr. Sadoso Sumosardjono, Sp.KO, masa puncak pertumbuhan massa tulang adalah saat umur 30-an tahun. Setelah umur 30 tahun masa tulang akan menurun. Cepat lambatnya penurunan massa tulang tersebut tergantung pada aktivitas seseorang. Bila banyak melakukan aktivitas fisik, maka penurunan menjadi lebih lambat.

Oleh karena itu, sangat baik kalau upaya menguatkan tulang dilakukan sejak balita. Misalnya dengan sering mengajak anak jalan pagi, atau lompat tali.

Untuk mencegah osteoporosis, semua latihan dan olahraga bisa dimanfaatkan. Semua olahraga dan latihan baik untuk mencegah keropos tulang. Yang membedakan olahraga dan latihan tersebut hanya bobotnya.

Tentang bobot, maka olahraga dan latihan tersebut bisa dikelompokkan berdasarkan banyaknya bintang. Misalnya, latihan yang paling banyak dan paling sering berbenturan langsung dengan lantai atau tanah, seperti lari, lompat tali, trampolin, termasuk kategori bintang empat karena dianggap paling bagus untuk mencegah keropos tulang.

Sedangkan yang termasuk kategori bintang tiga, contohnya adalah senam aerobik, hight impact, bola voli, bola basket dan olahraga sejenisnya.

Yang termasuk kategori bintang dua, yaitu senam poco-poco, aerobik low impact. Olahraga dan latihan yang termasuk kategori masih layak dipilih untuk mencegah pengeroposan tulang.

Kategori paling akhir, atau bintang satu adalah berenang dan bersepeda. Kedua olahraga ini dikenal baik dan sangat bermanfaat mencegah penyakit jantung dan paru-paru.

Tips Berolahraga

Bila sudah memutuskan latihan dan olahraga yang hendak digeluti, maka selanjutnya niatkan berolahraga dengan menyediakan waktu luang secukupnya. Baru kemudian tentukan dosinya.

Menurut dr. Sadoso, aturan berolahraga atau latihan fisik untuk mencegah osteoporosis pada dasarnya sama dengan olahraga biasa. Oleh karena itu, harus diperhatikan frekuensi, durasi dan intensitas olahraga.

Frekuensi latihan sebaiknya paling sedikit tiga kali per minggu. Namun jangan lebih dari 5 kali seminggu, risikonya adalah overtraining.

Untuk intensitas latihan bisa diukur melalui banyaknya denyut nadi. Rumusnya mudah. Latihan yang baik harus menghasilkan denyut nadi lebih dari 60% x (220 - umur), namun tidak boleh lebih dari 80% x (220 - umur). Intensitas ini perlu dijaga, karena jika berlebihan atau terlalu keras bisa membebani jantung.

Apabila Sudah Terlanjur Divonis Osteoporosis

Tentu ini menjadi hal yang menyedihkan. Bila sudah terkena osteoporosis, tentu olahraga yang boleh dilakukan tidak bisa diputuskan dengan sesuka hari.

Pada kondisi awal, pastikan seberapa parah tingkat keropos tulang, dengan mendatangi dokter. Pengukuran osteoporosis akan menghasilkan angka berskala, mulai -1 (ringan), -2,5 (lumayan parah), sampai -5 (paling parah).

Pada senam osteoporosis versi rehabilitasi, latihan disesuaikan dengan tingkat keropos tulang.

Dalam senam osteoporosis, benturan dengan tanah justru dihindari, namun latihan kekuatan otot lokal, meskipun tidak banyak meningkatkan kekuatan tulang, tetap diperlukan.

Kesimpulan

Dengan olahraga teratur akan memungkinkan mendapatkan manfaat lainnya. Dengan rajin berolahraga, tidak hanya osteoporosis yang menjauh, namun beragam penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, jantung koroner, obesitas, sampai kolesterol tinggi akan menjauh.

Olahraga juga memungkinkan kita cepat tidur, bereaksi lebih baik dan cepat, serta memiliki kemampuan seksual lebih baik.

Itu dia sedikit informasi tentang menabung tulang, untuk mencegah osteoporosis. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Menabung Tulang, untuk Mencegah Osteoporosis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel