Obat Herbal Pengusir Diare

Anda pasti pernah merasakan rasa tidak nyaman karena diare. Tentu terasa tidak nyaman, bahkan karena rasa tidak nyaman tersebut membuat kita harus segera pergi ke dokter. Padahal ada banyak cara untuk bisa mengatasi diare, salah satunya dengan obat herbal pengusir diare yang bahannya bisa didapatkan di dapur atau kebun tidak jauh dari rumah.

obat-herbal-pengusir-diare
Ilustrasi (Gambar: medicalnewstoday.com)

Saat ini dengan berkembangnya teknologi, sangat mudah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pengobatan penyakit. Obat herbal salah satunya, informasi tentang pengobatan diare ini juga pernah disampaikan oleh Ir. Syamsul Hidayat, yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 525.

Diare Disebabkan Oleh Banyak Hal, Bisa Virus atau Bakteri

Tidak dapat dipungkiri bahwa perut memang sangat rawan terkena serangan berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan karena semua makanan dan minuman sehari-hari terkumpul dalam perut. Kalau tidak higienis, maka makanan dan minuman tersebut bisa menyebabkan diare.

Tentu saja diare membuat penderitanya mengalami buang air besar yang encer dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari.

Diare atau dalam istilah sehari-hari disebut dengan mencret ini merupakan gejala dari beberapa gangguan sistem pencernaan yang terjadi secara akut.

Bila penderita diare adalah balita, tentu harus memberikan perhatian ekstra, karena kehilangan cairan dan elektrolit tubuh yang berlebihan bisa melemahkan badan dan membahayakan jiwa.

Baca juga: Sakit Perut pada Anak dan Penyebabnya.

Penyebab diare umumnya adalah infeksi virus, meskipun terkadang oleh bakteri. Bakteri Clostridium dan Staphylococus merupkan penyebab diare yang sering ditemukan di pemukiman-pemukinan padat dan kumuh. Demikian pula bakteri E. Coli atau Shigella, Entamoeba hystolytica, Salmonella sp., V. eltor, V.cholerae dan bakteri non patogen yang tumbuh secara berlebihan.

Disamping karena disebabkan oleh kuman, diare juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya, misalnya saat sedang menjalani terapi penyinaran sinar rontgen atau karena tidak tahan terhadap antibiotika tertentu, seperti penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol. Tujuan penggunaan antibiotika sebenarnya untuk memusnahkan kuman penyebab penyakit, namun secara tidak sengaja mengenai bakteri usus yang bermanfaat.

Alergi susu (biasanya alergi susu sapi dan produk-produk yang terbuat dari susu sapi) juga sering terjadi pada anak-anak sebagai penyebab diare.

Diare juga sering disebabkan karena infeksi bakteri atau virus yang menyertai penyakit lainnya seperti infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak dan lain-lain.

Diare juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, khususnya bagi seseorang yang sering minum-minuman keras, atau dalam pengobatan dan tidak cukup makan.

Diare juga bisa disebabkan karena intoleransi dan mal-absorpsi terhadap makanan tertentu yang berlemak, mengandung laktosa, atau pedas serta infeksi di luar usus (radang napas, ensefalitis, dan lain-lain). Penyebab lain timbulnya diare adalah alergi terhadap makanan dan minuman, gangguan gizi atau kekurangan enzim, serta pengaruh saraf saat dalam keadaan takut, cemas dan terkejut.

Yang harus diperhatikan adalah diare bisa menjadi tanda-tanda awal penyakit yang lebih serius, seperti disentri dan kolera. Beberapa gejala yang bisa dideteksi antara lain buang air secara terus menerus dan berlendir, pendarahan pada usus dan gusi, badan lemah, kaki dan tangan kejang-kejang, nafsu makan berkurang, mata menjadi cekung. Bila tanda-tanda tersebut ada pada Anda, maka segera ke rumah sakit dan jangan mengabaikan diare.

Pertolongan Pertama Pada Diare Terus Menerus

Bagaimana pertolongan pertama pada penderita diare? Pertolongan yang bisa dilakukan adalah dengan mengupayakan penderita mengonsumsi sejumlah air untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare, muntah, dan berkeringat.

Lebih bagus lagi bila dicampur dengan eletrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Larutan yang sering digunakan adalah oralit yang merupakan campuran garam dan gula dalam perbandingan yang mirirp dengan cairan tubuh. Larutan ini sangat penting diberikan pada penderita diare, khususnya pada anak-anak atau lansia (lanjut usia).

Apabila tidak ada oralit, bisa dibuatkan larutan gula garam (2 sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur dilarutkan ke dalam satu gelas air matang).

Selain pengobatan dengan pemberian cairan elektrolit sebagai tambahan atau pelengkap bisa diberikan beberapa ramuan dari alam.

Bahan Herbal dari Alam

Simplisia penyusun yang diperlukan sebaiknya mempunyai kegunaan sebagai pengelat, antiseptik, dan penawar/penyerap racun.

Pada beberapa kasus juga dibutuhkan simplisia yang bersifat pencegah mual dan penambah nafsu makan sesuai dengan kondisi dan gejala penderita diare.

Beberapa simplisia yang bisa berfungsi sebagai antidiare, misalnya buah pinang, kulit batang dan kulit buah delima, daun sirih, daun jambu biji, dan kayu secang. Selain itu, untuk meningkatkan fungsi enzim pencernaan bisa digunakan bawang merah, seledri, temulawak, kunyit, lengkuas atau daun pepaya.

Berdasarkan golongannya, terdapat obat antidiare yang bersifat kemoterapeutika (antibiotika, sulfonamida, dan furazolidon). Obat golongan ini untuk mengobati penyebabnya, misalnya memberantas bakteria.

Baca juga: Mengatasi Diare dengan Yoghurt, Apa Bisa?

Golongan lain bersifat obstipansia, untuk terapi simtomatis (mengobati gejala) yang bisa menghentikan diare. Obat ini mengandung zat penekan peristaltik atau mengurangi spasme usus. Namun bila diberikan berulang bisa mengakibatkan konstipasi.

Golongan obstipansia lainnya adalah astringen (zat penyamak atau pengelat, pembentuk semacam lapisan protektif usus). Astringen biasanya terdapat dalam larutan teh pekat, preparat tanin, garam bismut dan aluminium.

Obat diare yang banyak digunakan dan dijual bebas biasanya berkhasiat untuk menekan gerakan usus yang berlebihan dan memulihkan keseimbangan yang terganggu antara penyerapan dan pengeluaran air serta sel-sel dinding usus. Bila diminum menurut takaran yang tepat, pada umumnya diare mereda dalam 2 sampai 3 hari.

Namun adakalanya timbul efek samping bila digunakan terlalu banyak, seperti mual, nyeri perut, pusing, mulut kering dan kelainan kulit mendadak.

Obat lain, yaitu garam aluminium seperti Al-hidroksida, Al-silikat/kaolin dikombinasi dengan pektin. Zat ini akan mengembang dengan air dan mengikat cairan secara berlebihan dalam isi usus sehingga tinja menjadi lebih padat serta mampu mengabsorpsi dan mengikat kuman beserta racun dalam usus.

Norit atau arang aktif juga sangat umum digunakan dengan dosis 2 kali sampai 3 kali sehari 3 sampai 4 tablet masing-masing 250 mg.

Kalau keracunan digunakan 10 tablet sekaligus dan diulang beberapa kali setiap 15 menit. Arang halus yang telah diaktifkan secara khusus ini di dalam usus dapat mengabsorpsi banyak zat dengan struktur tertentu, seperti zat racun yang berasal dari bakteri.

Sebagai catatan, jangan diminum bersamaan dengan prometazin, parasetamol, asetosal, pil antihamil serta antibiotika, sebab obat tersebut bisa terikat oleh norit.

Obat Herbal Diare, Ramuan Herbal untuk Mengatasi Diare

Sebenarnya masyarakat Indonesia sudah menggunakan beberapa tanaman untuk mengatasi diare, seperti masyarakat pesisir Jawa yang sering menggunakan bawang merah, dengan cara bawang merah diparut kemudian dicampur dengan sedikit minyak kelapa, kemudian ditempelkan pada perut sampai kering. Cara ini dilakukan 1 sampai 3 kali sehari.

Yang sering disarankan lainnya adalah buah dan daun jambu batu (Psidium guajava). Hal ini disebabkan karena daun jambu batu bersifat pengelat dengan kandungan minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guaverin dan vitamin.

Sedangkan buah jambu biji (100 gram) kaya akan nutrisi dengan kandungan kalori 49 kal, vitamin A 25 SI, vitamin B1 0,02 mg, vitamin C 87 mg, kalsium 14 mg, hidrat arang 12,2 gram, fosfor 28 mg, besi 1,1 mg, protein 0,9 mg, lemak 0,3 gram, dan air 86 gram.

Terdapat beberapa ramuan herbal yang biasa digunakan untuk mengatasi diare, antara lain:

  • Ramuan 1

Ambil 1 jari kunyit (Curcuma domestica) dan 10 gram gambir ( Uncaria gambir). Tambahkan sedikit kapur sirih kemudian ditumbuk halus. Setelah halus ditambah air masak dan diperas. Air perasannya ini kurang lebih secangkir diminum 2 kali sehari.

  • Ramuan 2

Daun teh (Camellia sinensis) ½ gelas diseduh dengan air panas menjadi 1 gelas. Minum larutan ini 3 kali sehari.

  • Ramuan 3

Daun kering kayu putih (Melaleuca leucadendron) 6 sampai 10 gram direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring kemudian diminum.

  • Ramuan 4

Akar pare (Momordica charantia) yang masih segar (30 gram) dicuci bersih dan dipotong-potong kemudian direbus dengan 3 gelas air. Setelah tersisa 1 gelas dan dingin kemudian disaring untuk diminum. Bisa pula ditambahkan sedikit gula pasir.

  • Ramuan 5

Beberapa umbi ganyong (Canna edulis) diparut, kemudian dibubuhi air masak yang dingin 1 gelas lalu diperas atau disaring. Air saringan ini diminum 3 sampai 4 kali sehari.

  • Ramuan 6

Buat jus dari 3 buah jambu biji (Pisidium guajava) yang telah dibuang bijinya ditambah 1 buah apel yang dikupas kulitnya. Tambahkan air 300 ccc dan madu secukupnya. Diminum 2 sampai 3 kali sehari.

  • Ramuan 7

Daun senggani kepel (Medinella hasseltii) 3 sampai 4 lembar direbus dengan air sampai mendidih. Setelah dingin diminum 1 sampai 2 kali sehari.

  • Ramuan 8

Segenggam daun kemangi (Ocimum sanctum) diremas-remas, kemudian diperas untuk diminum 1 sampai 2 kali sehari, masing-masing 1 sendok.

  • Ramuan 9

Daun rasamala (Altingia excelsa) muda 4 sampai 5 lembar dimakan sebagai lalapan mentah saat makan dengan nasi 2 sampai 3 kali sehari.

  • Ramuan 10

Segenggam daun asam (Tamarindus  indica) dan daun mundu (Garcinia dulcis) muda diperas kemudian ditambahkan sedikit gula batu dan garam diminum 2 sampai 3 sendok 2 sampai 3 kali sehari.

Itu dia sedikit informasi dan tips tentang “obat herbal pengusir diare”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Obat Herbal Pengusir Diare"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel