Asal Usul Tanda Pangkat
Bila Anda berada atau bahkan bekerja dalam sebuah institusi, entah pemerintahan, swasta bahkan militer tentu Anda sangat familier dengan kepangkatan. Tentu saja kepangkatan menunjukkan sebuah posisi dalam sebuah intitusi dan juga menunjukkan kewenangan yang dimiliki seseorang berdasarkan pangkat yang diembannya. Terlepas dengan kepangkatan tersebut, mengetahui asal usul tanda pangkat menjadi menarik untuk diketahui.
Ilustrasi (Gambar: Instagram.com/dutchww2pickers/) |
Sebenarnya sudah banyak informasi yang menyampaikan tentang tahap-tahap dan informasi kepangkatan tersebut. Salah satunya yang pernah disampaikan Christ dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 545.
Ternyata Tanda Pangkat juga Dipengaruhi Dasi dan Gaji
Dari berbagai referensi, pangkat di lingkungan militer bahkan sipil bukan sekedar siapa menghormat pada siapa, tapi juga melambangkan kepemimpinan, tanggung jawab, dan kemampuan di masa damai dan perang.
Di awal sejarah perang, tanda pangkat menunjukkan bahwa si pengemban pangkat mampu bertahan dalam pertempuran. Bahkan dalam riuhnya pertempuran, mengetahui pemberi perintah sama pentingnya dengan kemampuan prajurit berperang. Jika pemimpin gugur, putuslah garis komando.
Baca juga: Asal Usul Tradisi Hormat Militer.
Jenjang militer di Eropa lahir terkait senjata dan cara bertempur, misalnya Infantry (berjalan kaki) atau Cavalry (berkuda). Golongan atas (perwira atau kstaria/knights), menengah (sersan, pemanah), bawah (prajurit), dan golongan buruh/tani, berpengaruh pada status sosial, gaji, dan perlakuan saat tertawan.
Tanda pangkat tidak selalu tersemat di pundak. Pada perang 30 tahun di Prancis yang dimulai sejak tahun 1635, sebanyak 6.000 tentara Kroasia yang disewa Ludwig XIII dan Perdana Mentri Kardinal Richelieu menggunakan kain yang diikatkan di leher.
Untuk pangkat terendah digunakan katun biasa dan tertinggi kain sutra. Tanda pangkat ini dianggap anggun, hingga di masa Ludwig XIV jadi mode yang disebut pengikat leher a la Croate, la cravat atau krawatte. Kini dikenal sebagai dasi. Tanda ini masih digunakan sebagai tanda penghormatan tamu kenegaraan Kroasia.
Pada masa itu, tentara sewaan (mercenary armies) merupakan hal lumrah. Mereka memiliki struktur organisasi sederhana, Kepala disebut dengan Head Man atau Capitano (Italia). Hal ini menjadi cikal bakal Captain (Kapten AD). Captain dibantu Place Holder, atau penggantinya bila berhalangan. Orang Prancis menyebutnya Lieutenant (lieu = place, tenant = holder). Pembantu Captain lain ialah pejuang atau Nobleman (Inggris) yang berpangkat Ensign (dari Latin, insignia) atau letnan muda. Ia bertugas membawa panji-panji atasan sambil memimpin 500 pasukan.
Pada abad ke-11 dan abad ke-12, di Angkatan Laut Inggris, Captain memimpin pasukan kecil di sebuah kapal tempur. Ia boleh memiliki Lieutenant. Karena tiada pangkat lebih rendah dari Captain, terbentuklah first, second, third lieutenant.
Mulai abad ke-15, penanggung jawab kapal disebut Captain. Pada tahun 1700-an, dikenal Post Captain (pangkat tertinggi sejajar Kolonel Angkatan Darat), Captain (sebutan umum komandan kapal), dan Commander, yang muncul sekitar akhir abad ke-16, yang awalnya disebut dengan Master and Commander.
Admiral (Laksmana) berasal dari bahasa Arab, amir-al-bahr, Commander of the Seas yang diduga dipakai saat Perang Salib sekitar abad ke-11. Warga Sisilia dan Genoa mengambil istilah ini ke dalam satu kata, Amiral, Inggris awalnya mengejanya dengan admyrall.
Karena gaji admiral sangat tinggi, saat melawan Inggris pada tahun 1652, Belanda membuat Commodore. Posisinya setingkat lebih tinggi dari Captain. Bahkan TNI Angkatan Laut pernah memakainya untuk perwira tinggi bintang satu, seperti Komodor Yos Sudarso.
Perpangkatan di TNI sendiri meniru Barat dengan beberapa penyesuaian. Tanda pangkat TNI-AU, misalnya dirintis dan digambar oleh Nurtanio Pringgoadosurya, RJ Salatun, dan Halim Perdanakusuma yang pernah berkarier sebagai Flight Lietenant di Royal Air Force, Inggris.
Itu dia sedikit informasi tentang asal usul tanda pangkat. Semoga sedikit informasi tersebut bermanfaat untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Tanda Pangkat"
Posting Komentar