Kanker Payudara Pada Pria
Kanker payudara pada pria? Apa iya bisa terjadi? Bukankah selama ini kanker yang disebutkan biasanya hanya terjadi pada para wanita saja? Faktanya, ternyata kanker ini bisa menyerang kaum pria, meskipun kasusnya tidak seberapa banyak bila dibanding pada wanita. Namun berdasarkan informasi, kanker payudara yang terjadi pada pria ini kabarnya bisa dicegah dan yang paling pen`ing adalah bisa disembuhkan.
Ilustrasi (Gambar: nbcnews.com) |
Membahas tentang kesehatan memang sangat menarik, apalagi seperti kanker payudara yang bisa terjadi pada pria ini. Sebenarnya sudah sangat banyak sekali pembahasan dan juga referensi yang membahas tentang penyakit ini, yang salah satunya pernah disampaikan oleh M. Sholekhudin yang catatannya pernah dimuat juga dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 524.
Kanker Payudara Laki-laki, Apa Itu?
Tidak dapat dipungkiri nama kanker payudara memang masih kurang dikenal dan juga kurang populer bila dibanding kanker lain yang terjadi pada pria, seperti kanker prostat atau kanker paru-paru.
Sebenarnya kanker payudara pada pria ini bukanlah penyakit baru, yang jadi masalah hanya kanker ini memang kurang dikenal.
Dalam banyak hal, kanker payudara pada pria ini tidak berbeda jauh dengan kanker payudara pada wanita. Faktor yang menjadi penyebabnya juga hampir sama, begitu juga dengan sifat tumbuh kembang sel kankernya juga sama, pemeriksaan diagnosisnya juga sama, juga pencegahan dan terapinya pun tidak berbeda.
Baca juga: Tips Mengantisipasi Kanker Serviks & Kanker Payudara.
Yang membedakan hanya jenis kelamin inang yang ditumbuhi sel kanker tersebut, yang artinya, saat berbicara tentang kanker payudara pada pria, sebenarnya kita juga berbicara tentang kanker payudara pada wanita juga.
Bila dibandingkan dengan wanita, maka pria memang memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan, karena pria tidak dihadapkan pada masalah telat hamil, minum pil kontrasepsi, siklus haid yang kacau, dan hal lainnya.
Namun meskipun begitu, pria juga memiliki faktor risiko,yaitu:
Yang pertama, faktor genetik. Seorang pria akan memiliki risiko kanker payudara jika di dalam keluarganya terdapat riwayat kanker. Semua jenis kanker. Baik itu kanker paru-paru, prostat, kanker rahim, lebih-lebih kanker payudara.
Namun hal ini hanya tentang masalah risiko. Seseorang yang punya risiko kanker tidak berarti pasti akan terkena penyakit kanker payudara.
Menurut dr. Sutjipto, SpB (K) Onk dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, faktor genetik ini memiliki peran 5% sampai 7% dari keseluruhan faktor yang menyebabkan timbulnya kanker payudara.
Pada pria normal, saat masuk akil baligh, pertumbuhan kelenjar susunya berhenti. Namun, pada pria tertentu kelenjar susunya terus aktif dan menyebabkan kelainan yang disebut gynecomastia. Pria punya susu. Kelainan ini juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Tetapi hal ini tidak berarti payudara pria yang ukurannya di aras rata-rata adalah petunjuk awal terjadinya kanker payudara. Tidak demikian.
Meskipun begitu, payudara pria yang montok juga harus diwaspadai, jika hal tersebut bagian dari obesitas karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko. Tentu saja faktor kegemukan bisa menjadi biang keladi dari berbagai penyakit, begitu pula dengan kanker payudara pada pria.
Faktor kedua, adalah usia. Menurut dr. Sutjipto, kanker payudara pada pria biasanya menyerang pada usia di atas 50 tahun. Tentu saja hal ini menjadi hal yang membedakan antara kanker payudara pada wanita.
Pada kaum wnaita, kanker payudara bisa menyerang pada usia lebih muda sekitar 35 tahun, bahkan ada yang berusia 21 tahun.
Tentu saja kanker sebagaimana tabiatnya, tidak menyerang secara tiba-tiba. Kanker payudara menyerang secara perlahan. Prosesnya terjadi bertahun-tahun. Sangat mungkin proses awalnya terjadi jauh sebelum penderita berusia 50-an tahun.
Faktor ketiga, ketidakseimbangan hormonal. Pria, sejak dari asalnya, memang berbeda dengan wanita. Hal yang mendasar adalah hormon yang mengendalikan pria berbeda dengan hormon yang mengendalikan kaum wanita.
Pada pria yang dominan adalah hormon androgen. Pada wanita yang dominan adalah hormon estrogen. Jika kesimbangan hormonal ini terganggu, maka risiko seorang pria menderita kanker payudara bisa meningkat. Biak pada pria maupun wanita, kanker payudara bersifat hormonal dependent, yang dipengaruhi oleh aktivitas hormonal.
Ketidakseimbangan hormonal terjadi misalnya pada mereka yang mengalami gangguan liver, seperti sirosis. Adanya gangguan fungsi di organ ini menyebabkan aktivitas di organ ini menyebabkan aktivitas hormon androgen menurun dan sebaliknya, aktivitas hormon estrogem menjadi meningkat.
Faktor lainnya, berasal dari pemakaian obat-obatan estrogenik dalam jangka panjang.
Tips Mengetahui Seorang Pria Terkena Kanker Payudara atau Tidak
Sama halnya dengan wanita, maka kanker payudara pada pria juga dimulai dari sel kecil yang terus menggandakan diri. Saat ukurannya masih relatif kecil, jaringan kanker ini berupa benjolan kecil di belakang puting susu.
Saat ukurannya masih kecil, benjolan ini sulit dideteksi lewat cara SADARI (periksa payudara sendiri). Hal ini disebabkan, karena payudara pria tidak seperti milik wanita yang lunak dan bervolume sehingga adanya bagian yang mengeras relatif lebih mudah dibedakan dari jaringan normal.
Selain itu, payudara pada pria juga tidak bisa dimamografi, hal ini disebabkan karena masalah ukuran dan bentuknya. Payudara pada pria bentuknya hanya dua dimensi, hanya bisa difoto dari depan, tidak bisa difoto dari atas. Hal ini berbeda dengan payudara wanita yang bentuknya tiga dimensi sehingga bisa difoto tampak atas atau bawah. Karena alasan inilah, maka pemeriksaan kanker payudara pada pria tidak mengandalkan mamografi. Diagnosanya ditegakkan lewat pemeriksaan USG (ultrasonografi) dan biopsi (pemeriksaan cuplikan sel kanker di bawah mikroskop). Dua jenis pemeriksaan ini juga merupakan tes standar pemeriksaan kanker payudara pada wanita.
Baca juga: Kanker Kelenjar Getah Bening, Mengenal dan Pengobatannya.
Tidak hanya pemeriksaannya yang sama, terapinya pun sama, yang meliputi operasi, radiasi dan kemoterapi. Tidak ada perbedaan khuus. Menurut dr Sutjipto yang menjamin, asalkan mendapatkan perawatan dini, kanker payudara pada pria bisa disembuhkan sampai tuntas.
Penyembuhan Kanker Payudara Pada Pria
Tidak ada batasan eksak tentang kondisi stadium awal kanker payudara pada pria ini. Namun menurut dr Sutjipto, jika ukuran jaringan tumornya belum melebihi 2 cm, kanker payudara masih bisa disembuhkan secara sempurna. Selambatnya, pasien harus mendapat perawatan pada stadium dua saat ukuran jaringan tumornya belum lebih dari 5 cm. Bila lebih dari 5 cm, terapi menjadi lebih sulit.
Menurut dr Sutjioto, seringkali terjadi kegagaalan terapi, yang disebabkan cara pandang pasien dan masyarakat yang keliru, yang menganggap kanker itu kata vonis, tidak mungkin sembuh dan pasti mati.
Padahal kanker itu curable (bisa disembuhkan). Padahal semakin terlambat mendapat terapi medis otomatis stadium kankernya semakin meningkat, artinya peluang kesembuhannya semakin kecil.
Seperti kebanyakan penyakit pada umumnya, kanker payudara pada pria ini bisa dicegah. Faktor risiko tersebut ibarat benih, tidak akan tumbuh kalau tidak dipupuk. Dalam hal ini pupuk kanker bisa berasal dari gaya hidup yang tidak sehat, stres, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, polusi dan sejenisnya,
Untuk itu, agar bisa dideteksi lebih dini, maka dr Sutjipto menyarankan agar pria di atas usia 40 tahun secara rutin melakukan general check up. Jika tidak bisa tiap tahun, setidaknya setiap 3 sampai 4 tahun sekali.
Itu dia sedikit informasi tentang kanker payudara pada pria. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Kanker Payudara Pada Pria"
Posting Komentar