Manfaat Ikan Sebagai Obat Jantung

Percayakah Anda, ikan yang sering dikonsumsi setiap hari bisa jadi obat jantung. Kebanyakan orang menganggap bahwa sakit jantung hanya bisa diobati dengan obat dari dokter, tentu informasi bahwa manfaat ikan sebagai obat jantung menjadi informasi positif bagi kita semua.

manfaat-ikan-sebagai-obat-jantung
Ilustrasi (Gambar: Shana Novak/DigitalVision, Getty Images)

Informasi tentang manfaat ikan, khususnya sebagai obat jantung menjadi kabar baik. Salah satunya dari catatan seorang yang berkompeten di bidangnya, yaitu dr. Ahmad Fauzi Yahya Sp.JP, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 508.

Mengonsumsi Ikan Bisa Sebagai Obat Jantung Berdebar

Anjuran untuk makan ikan saat ini memang benar adanya, tidak hanya untuk menyehatkan badan, namun juga dipercaya bisa mencegah gangguan jantung, apalagi kalau cara memasaknya dengan dibakar.

Terdapat dua peneliti Denmark, Bang dan Dyeberg, sekitar tahun 1970 menemukan hubungan langsung antara tingkat konsumsi ikan orang Eskimo dengan penyakit jantung coroner (PJK). Rendahnya tingkat kematian orang Eskimo akibat penyakit jantung koroner, walaupun dalam sehari-harinya mereka mengonsumsi diet tinggi lemak, diyakini karena disebabkan orang Eskimo ini rajin makan ikan.

Terdapat formula penting yang menjadikan ikan berkhasiat menghambat datangnya penyakit jantung coroner.

Formula tersebut adalah dua tipe asam lemak omega-3, yaitu eicosa pentanoic dan docosahexanoic acid. Asam lemak tersebut tergolong asam lemak tak jenuh rantai panjang (long cjain polyunsaturated fatty acids), yang memproteksi jantung dari penyakit jantung koroner.

Baca juga: Efek Digunakannya Garam Dapur Secara Berlebihan Pada Jantung.

Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa daging ikan mampu menurunkan tekanan darah, trigliserid, memperbaiki fungsi endotel, serta mereduksi proses pengerasan pembuluhan darah koroner.

Circulation (sebuah jurnal kardiovaskuler  terkemuka) mempublikasikan studi yang menyebut manfaat tambahan ikan. Dariush Mozaffarian dan kawan-kawan berhasil membuktikan, kebiasaan mengonsumsi ikan akan menurunkan insiden fibrilasi atrial (FA).

Fibrilasi atrial (FA) merupakan sejenis gangguan jantung (aritmia) yang menyebabkan jantung berdenyut tidak keruan. Kadang cepat, kadang lambat sekali.

Aritmia ini paling banyak diderita oleh para lansia. FA juga memicu penyumbatan pembuluh darah di otak oleh gumpalan darah, sehingga orang yang diserangnya menjadi rentan stroke.

Yang menarik pada sebuah studi prospektif yang melibatkan 5.000 subjek, Mozaffarian dan kawan-kawan menemukan, setelah melewati masa 12 tahun, mereka yang menerima asupan ikan bakar atau ikan rebus 1 – 4 kali per minggu, risiko FA-nya turun 28%. Sedangkan mereka yang mengonsumsi ikan 5 kali atau lebih per minggunya, insiden FA-nya turun 31%.

Khasiat kedua pola asupan itu merupakan hasil perbandingan dengan data mereka yang mengonsumsi ikan kurang dari satu kali setiap bulannya.

Dari data tersebut, jelas terekam, frekuensi makan ikan (dan cara pengolahannya) sangat berpengaruh terhadap risiko serangan jantung.

Cara daging ikan memproteksi tubuh dari gangguan irama jantung, mekanisme sampai saat ini masih belum jelas. Dugaan sementara, dampak positif tersebut muncul disebabkan karena efek asam lemak omega-3.

Studi epidemiologis klinis maupun eksperimental pada hewan, membuktikan, omega-3 mampu menurunkan eksitabilitas dan fluktuasi kalsium dalam sel-sel jantung, melalui penghambatan kanal-kanal elektrolit yang terdapat pada membran sel.

Diantara berbagai ikan, ikan salmon dianggap sebagai ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi. Dari asalnya, baik ikan air tawar maupun ikan laut, keduanya memiliki kandungan gizi yang tinggi, meskipun dipercaya omega-3 dipercaya lebih banyak terdapat pada ikan laut.

Cara Pengolahan Berpengaruh Atas Proteksi Ikan Terhadap Aritmia

Yang harus diketahui, sebenarnya bukan hanya jenis ikan apa yang harus dimakan, tapi juga cara pengolahannya.

Pada dasarnya, pemanasan (dengan cara apapun) akan menurunkan kandungan asam lemak omega-3. Untuk itu, perlu diakali, agar ikan yang dimasak tetap lezat, tapi juga kandungan omega-3-nya tidak terlalu banyak hilang.

Dari beragam pengolahan, cara terbaik untuk menjaga efek proteksi ikan terhadap aritmia, adalah dengan memanggang atau membakar atau merebusnya.

Hal ini disebabkan, jika dibakar atau direbus, kelembaban ikan dapat tetap dipertahankan, sehingga kandungan gizinya tidak banyak yang terbuang.

Sama seperti dibakar atau direbus, pemasan dengan menggunakan microwave juga tidak akan menyebabkan kerusakan asam lemak omega-3 secara berarti.

Namun sebaliknya, ikan yang digoreng berpotensi banyak kehilangan komposisi nutrient yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi jantung. Selain itu kandungan trans-fatty dan oksidasi lipid pada minyak goreng  (apalagi minyak goreng yang dipakai berkali-kali), justru dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.

Begitu juga dengan mereka yang lebih suka makan ikan dalam kemasan (kaleng), proses pengolahan ikan dalam kaleng dianggap sebagai penyebab banyak rusaknya kandungan gizi serta mengurangi kandungan omega-3 alami ikan. Terutama pada proses precooking dan sterilisasi.

Tentu saja, cara masak juga harus diperhatikan. Itu dia sedikit informasi tentang  manfaat ikan sebagai obat jantung. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Manfaat Ikan Sebagai Obat Jantung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel