Sumpit dan Asal Usulnya

Bagi Anda seorang pecinta kuliner, pasti Anda sangat kenal dengan alat makan yang satu ini, sumpit. Bahkan bila Anda pecinta kuliner berbahan mie, sumpit seolah menjadi alat wajib untuk menikmati kelezatan mie yang gurih dan lezat. Terlepas bagaimana bentuk dan bahan baku sumpit, mengetahui tentang sumpit dan asal usulnya menjadi menarik untuk disampaikan kali ini.

sumpit-dan-asal-usulnya
Ilustrasi (Gambar: Önder Örtel via stixasia.com)

Sebenarnya sudah banyak informasi yang menjelaskan tentang apa itu sumpit, fungsi dan juga cara pembuatannya. Namun kali ini ada yang menarik dengan alat makan sumpit ini, yang pernah disampaikan oleh Djulianto Susantio, yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 508.

Awalnya Berasal dari Sumpit Bambu

Tidak dapat dipungkiri membahas tentang makanan dan berbagai peralatan untuk menikmatinya memang sangat menarik, bila di Barat ada yang namanya sendok dan garpu, di Asia Timur ada yang namanya sumpit.

Pada umumnya sumpit terbuat dari bilah bambu sepanjang lebih kurang 25 cm-an. Pada bagian ujung sumpit berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 0,5 cm. Bentuk seperti ini dimaksudkan agar orang mudah menjepit makanan.

Baca juga: Asal Usul Digunakannya Pisau dan Garpu.

Sumpit sudah dikenal di Cina sekitar 5.000 tahun lalu, namun baru dimasyarakatkan sejak zaman dinasti Shang (1766 – 1122 SM). Digunakannya sumpit berawal dari kebiasaaan orang memasak di zaman dulu, yaitu untuk mengaduk makanan yang diolah dalam sebuah kuali besar, mereka menggunakan ranting pohon yang bercabang dua. Lama kelamaan, berhubung populasi penduduk makin meningkat, maka makanan itu dipotong kecil-kecil, hal ini disebabkan karena alat pemegang dan pengaduknya berupa bilah-bilah yang lebih kecil.

Sumpit Cina disebut dengan kuai-zi. Biasanya memiliki panjang 22 sampai 26 cm, dengan bagian atas berbentuk segiempat berujung tumpul. Sekitar tahun 500 sumpit digunakan secara luas di Cina, menyebar ke Vietnam, Korea dan Jepang.

Di Jepang sumpit digunakan pada upacara keagamaan untuk menjepit makanan. Sumpit tersebut dibuat dari satu batang bambu yang bagian atasnya masih menyatu. Baru pada abad ke-10 dibuat dari dua bilah batang yang terpisah.

Tentu saja rancangan sumpit Jepang agak berbeda dengan Cina. Pada bagian atas sumpit Jepang agak bulat dan meruncing pada ujungnya. Ukurannya pun lebih pendek dari sumpit Cina. Bahkan ada aturan sendiri untuk memakainya berdasarkan jenis kelamin. Sumpit untuk wanita berukuran sekitar 17,5 cm dan untuk pria sekitar 20 cm.

Secara tradisional, sumpit terbuat dari berjenis-jenis bahan. Bambu merupakan bahan yang paling popular, karena berbagai pertimbangan, seperti harga murah, tersedia dimana-mana, mudah dibentuk, tahan panas, dan tidak mengubah rasa makanan.

Bahan lainnya, yaitu kayu cedar, cendana, jati, cemara dan tulang. Bahkan orang kaya membuat sumpit yang terbuat dari batu giok, emas, perak, perunggu, kuningan, batu akik, batu koral, atau dari gading gajah.

Pada masa pemerintahan para dinasi di Cina, sumpit berbahan perak sudah banyak digunakan. Orang purba percaya bahwa perak akan berubah warna jika bersinggungan dengan makanan beracun. Hal ini menjadi langkah kewaspadaan yang dilakukan para bangsawan Cina tempo dulu untuk menghindari usaha pembunuhan dari para pengkhianat atau lawan politik.

Penggunaan sumpit secara luas tidak lepas dari peranan Konfusius (551 – 479 SM). Sebagai seorang vegetarian, makan dengan pisau di atas meja sebagaimana orang Barat akan mengingatkan orang pada rumah jagal hewan. Maka dia menganjurkan orang agar menggunakan sumpit.

Di Cina, sumpit tidak hanya sekedar alat untuk menikmati mkanan, namun juga mengandung nilai, etiket dan filosofi. Banyak pakar menilai, pemakai sumpit akan memiliki tingkat kepandaian yang tinggi. Bahkan sumpit dianggap sebagai perlambang kesetaraan, keharmonisan, dan persatuan.

Sepasang sumpit harus setara, sama tingginya, karena kalau tidak, akan pincang, sehingga menyulitkan orang saat mengambil makanan. Gerak sumpit harus harmonis. 

Itu dia sedikit informasi tentang “sumpit dan asal usulnya”. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Sumpit dan Asal Usulnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel