Tips Membuat Dokumentasi Diri
Jaman semakin berubah dan berganti, Anda pasti ingat, sebelum teknologi berkembang dengan semakin canggih, ada yang namanya diary, yang membuat banyak anak ingin menuliskan semua aktivitasnya saat itu, mulai pagi sampai menjelang tidur. Namun dengan berbagai kesibukan membuat aktivitas menarik tersebut semakin terabaikan. Kini dengan semakin majunya teknologi, aktivitas menulis tidak melulu disampaikan dalam wujud namun buku, namun bisa disampaikan melalui piranti teknologi. Tips membuat dokumentasi diri menjadi langkah awal bagi Anda yang ingin mengurai kembali segala pernak pernik hidup yang telah Anda alami.
Ilustrasi (Gambar: dabblewriter.com) |
Dokumentasi dalam tataran formal merupakan suatu cara untuk merekam atau mengabadikan kegiatan yang dilaksanakan saat itu. Namun bagi diri sendiri atau pribadi banyak cara yang bisa dilakukan misalnya dicatat dalam piranti teknologi seperti gadget. Begitu pula kali in,i langkah-langkah menarik tentang ide menulis dokumentasi diri ini pernah disampaikan Hendricus Widiantoro yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 508.
Membuat Dokumentasi Diri
Dalam kehidupan, seseorang pasti memiliki pengalaman yang seru, menyenangkan, maupun menyedihkan.
Namun seringkali pengalaman tersebut hilang begitu saja. Oleh karena itu, agar masa lalu menjadi bermakna, perlu dibuat dokumentasi hidup.
Baca juga: Tips Mengajarkan Body Image Positif Pada Anak Remaja.
Cara membuat dokumentasi diri, bisa dilakukan sebagai berikut:
- Sebelum mengirim surat, maka catatlah tanggal, tujuan dan nomor surat yang hendak dikirim. Perlakukan yang sama untuk surat masuk.
- Biasakan menulis setiap peristiwa, baik yang menarik mapun tidak menarik, dalam buku harian.
- Bila ada foto sejak masa kecil, simpanlah dengan baik. Beri keterangan peristiwa, tempat, serta orang yang terlibat dalam foto tersebut.
- Buatlah semacam buku perjalanan, yang berisi catatan perjalanan dalam setahun. Tuliskan kapan, tujuan, tanggal dan lamanya bepergian.
- Sediakan buku khusus untuk refleksi dan riwayat hidup. Buku ini dapat dimanfaatkan untuk mencatat refleksi hidup kita atau menuliskan riwayat hidup selama ini.
- Mulailah membuat autobiografi. Untuk itu, gunakan lima data di atas: surat, buku harian, album foto, buku perjalanan dan buku refleksi.
Dengan begitu Anda telah memberi makna hidup dan bersyukur kepada Tuhan atas perjalanan hidup yang selama ini telah dijalani. Sekaligus bisa memberi inspirasi agar selalu berbuat positif, tidak saja bagi diri sendiri, tapi juga bagi keluarga dan generasi mendatang. Semoga informasi tentang “Tips membuat dokumentasi diri” ini bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Tips Membuat Dokumentasi Diri"
Posting Komentar