Awas Hati-Hati Gigi Bungsu!

Anda pasti pernah mendengar sedikit cuplikan lagu…”lebih baik sakit hati daripada sakit gigi’? Kalau iya, berarti sakit gigi itu benar-b enar tidak enak, hingga bisaamengalahkan sakit hati. Sakit gigi sebenarnya berawal dari kondisi gigi yang tidak terawat dengan baik. Diantara deretan gigi, yang juga butuh perhatian khusus, salah satunya adalah gigi bungsu. Untuk itulah pada kesempatan disampaikan sedikit informasi tentang “Awas hati-hati gigi bungsu!”, yang tentu bisa membuat Anda tidak nyaman.

hati-hati-gigi-bungsu
Ilustrasi (Gambar: pineypointoms.com)

Sebenarnya banyak sekali informasi yang membahas tentang gigi bungsu yang ternyata menyimpan bom waktu, yang pada suatu saatnya nanti bisa menimbulkan rasa sakit. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh dr. Seah  Yang Howe, dari Francis Lee Dental Surgery, Mt. Elizabeth Medical Centre, Singapura yang pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 563.

Saat Gigi Bungsu Tumbuh

Munculnya gigi bungsu memang sedikit berbeda, ia datang atau muncul setelah sekian lama. Bisa dikatakan munculnya gigi geraham ketiga ini sudah sangat terlambat. Biasanya saat pemilik gigi sudah menginjak usia 16 sampai 24 tahun.

Bahkan orang Inggris menyebut gigi ini dengan “The Wisdom Teeth”, sang gigi (yang bikin) bijak. Namun sayangnya, kemunculan gigi bungsu ini tidak selalu bernuansa seindah namanya. Hal ini malah bisa menjadi penyebab infeksi serius.

Malah sebelum ditemukannya antibiotik  pada tahun 1945, yang disebabkan karena kondisi kesehatan masyarakat saat itu yang belum bagus, infeksi gigi bungsu sering berujung pada kematian.

Gigi Bungsu Impaksi, Apa yang Harus Dilakukan?

Gigi bungsu yang tidak bisa muncul secara total biasanya tertutup sebagian oleh gusi. Tidak seperti kulit, gusi ini tidak menyelimuti gigi secara penuh.Tentu saja hal ini mengakibatkan makanan dan bakteri bisa nyangkut dan berkumpul di sekitar gigi tersebut.

Bila saat itu kebetulan sistem kekebalan tubuh sedang lemah, kurang tidur atau sudah ada proses infeksi yang berlangsung di bagian lain di tubuh kita, maka bakteri di gusi akan berlipat ganda sampai menimbulkan infeksi yang membuat menderita sakit gigi. Tentu yang lebih gawat, bila sakit gigi tersebut ditambah dengan demam, bengkak dan rahang kaku.

Baca juga: Gigi Sensitif, Penyebab dan Tips.

Ruang yang sempit untuk tumbuhnya gigi bungsu membuat ia tumbuh miring sehingga tidak dapat berfungsi baik untuk mengunyah. Kalau sudah seperti ini sebaiknya dicabut.

Bila posisi gigi bungsu terperangkap, maka sulit sekali membersihkan daerah sekitarnya. Karena sulit dibersihkan, maka terjadilah pembusukan. Masih bagus bila yang rusak hanya gigi bungsu saja, tapi kalau gigi geraham nomor 2 didepannya ikut menjadi rusak, tentu sangat sayang sekali. Kondisi paling menyedihkan adalah kalau kerusakannya sudah demikian parah sehingga dokter harus mencabut tidak saja gigi bungsu yang tidak jelas tumbuh dan gunanya, tapi juga gigi geraham nomor 2.

Agar fungsi gigi tetap bertahan, tentu saja kita harus mengeluarkan dana yang lumayan karena harus membayar ongkos pembuatan gigi palsu. Anda yang cuek atau terus menunda mencabut gigi bungsu, tentu akan mnyesal karena membuat gigi palsu biayanya lumayan mahal.

Masih ada alasan mengapa gigi bungsu sebaiknya dicabut. Gigi bungsu yang tumbuh dalam ruang yang terlalu sempit dengan sendirinya akan menyebabkan tekanan horizontal. Lama-lama deretan gigi seri bawah yang tadinya rapi berjajar berubah menjadi maju mundur.

Yang lebih menyeramkan, gigi bungsu bisa juga menyebabkan tumbulnya kista (kantung berisi cairan) di dalam rahang. Bila kista bertambah besar, akan menyebabkan kerusakan pada tulang, saraf dan gigi-gigi disekitarnya. Kista ini bisa berubah menjadi tumor sehingga membuat operasinya menjadi lebih rumit.

Dengan berbagai kondisi yang tidak nyaman  yang mungkin saja bisa timbul, maka lebih baik gigi bungsu yang tumbuh dengan tidak benar tersebut lebih baik dicabut saja.

Proses Pengambilan Gigi Bungsu

Pada umumnya, gigi bungsu atas bisa dicabut dengan mudah, sedangkkan gigi bungsu bawah membutuhkan prosedur operasi yang sederhana.

Pertama-tama ruang di sekitar gigi bungsu yang terjepit tersebut dibuka, kemudian gigi tersebut dipotong-potong menjadi kecil-kecil agar mudah dikeluarkan.

Tentu saja, sama halnya dengan yang terjadi pada proses operasi, tentu terdapat pembengkakan, rasa nyeri dan perdarahan ringan. Setelah hari ketiga akan muncul memar di rahang bawah.

Yang paling penting adalah pada tiga hari pertama makan harus yang lunak, Anda akan dibekali dengan obat kumur, obat antinyeri dan antibiotik. Mencabut gigi bungsu sebaiknya dilakukan pada saat masih muda. Jangan sampai menunggu gigi tersebut bermasalah. Karena secara teknis, operasi gigi lebih mudah dilakukan pada tulang muda (karena belum begitu keras).

Selain itu, pada remaja akar gigi belum terbentuk sepenuhnya, pemulihannya pun lebih cepat dan bagus. Bila menunggu sampai masa dewasa, biasanya operasi akan terasa lebih sakit dan rumit. Kerusakan saraf yang menimbulkan rasa baal (parathesia) jarang terjadi pada remaja bila dibanding orang dewasa.

Bagaimana dengan komplikasi? Komplikasi tentu saja bisa terjadi setelah operasi, yang biasanya diatasi dengan mengganti jenis antibiotic yang diberikan. Bisa juga terjadi parathesia, bila giginya terperangkap cukup dalam. Yang terasa baal bisa pada bibir bawah dan/atau lidah yang bisa berlangsung sementara (sampai enam bulan) tapi bisa juga permanen.

Itu dia sedikit informasi tentang “Awas hati-hati gigi bungsu”. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Awas Hati-Hati Gigi Bungsu!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel