Tips Berlibur Dengan Aman

Sebagai pecinta traveling, Anda pasti ingin menikmati hobi tersebut dengan tenang dan nyaman. Tentu Anda sudah merencanakannya jauh-jauh hari agar liburan dan traveling yang Anda rencanakan berjalan tanpa gangguan. Namun tidak dapat dipungkiri terkadang ada saja sedikit gangguan yang membuat mood Anda turun. Tips berlibur dengan aman sengaja disampaikan kali ini untuk mengingatkan, apa saja yang harus dilakukan agar traveling yang akan Anda lakukan berjalan dengan aman.

tips-berlibur-dengan-aman
Ilustrasi (Gambar: nextvacay.com)

Sebenarnya sudah banyak tips dan informasi yang sudah bersliweran di beranda media atau pun informasi traveling, bagaimana agar bisa aman dan nyaman berlibur tanpa gangguan. Namun terdapat informasi yang pernah disampaikan Dharnoto, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 515, yang bisa disampaikan disini.

Apa Saja yang Harus Dilakukan agar Bisa Berlibur Tanpa Gangguan?

Apa pun namanya dan kegiatannya, apalagi saat akan menikmati wisata, kunci utama yang harus dijaga adalah menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan sehat. Bila segalanya bisa berjalan dengan lancar dan tidak terganggu oleh sakit, bisa dipastikan wisata atau traveling yang direncanakan bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Bila Anda dalam berwisata memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, maka yang harus disiapkan adalah pil antimabuk dan juga vitamin atau suplemen untuk menjaga stamina tubuh. Bawa juga obat-obatan untuk mencegah dan mengatasi, serangan sakit mendadak seperti gejala flu atau pun flu berat, obat antinyeri, obat maag, juga obat penyembuh diare. Begitu pula dengan obat-obatan pribadi yang rutin diminum, yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Baca juga: Tips Traveling Backpacker.

Selain berbagai hal pribadi di atas, hal penting yang harus disiapkan adalah berbagai hal penting, seperti tiket perjalanan bila menggunakan kendaraan umum.

Jika menggunakan kendaraan sendiri, jangan lupa ungtuk mengecek kelaikannya. Bila perlu diservis terlebih dahulu dan ganti segala komponen yang berkaitan dengan perjalanan jauh.

Selain itu, yang harus diperhatikan adalah tujuan berlibur dan lama waktunya. Bila perlu bawalah makanan kecil sebagai pengganjal perut untuk berjaga-jaga bila jauh dari tempat makan.

Yang perlu juga adalah krim pengusir nyamuk dan serangga dan juga cairan penghapus kuman untuk cuci tangan, bila perlu sisipkan termometr dalam kotak obat.

Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Perjalanan

Untuk menghindari mabuk dalam perjalanan, maka Anda bisa duduk di kursi depan. Bila Anda naik dengan kapal laut, Anda bisa meminta kabin di tengah kapal, berdekatan dengan garis air. Bila menggunakan pesawat, usahakan duduk di dekat tepi depan sayap. Bila naik kereta api, pilihlah tempat duduk dekat jendela dan menghadap ke depan.

Hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Pusatkan perhatian ke cakrawala atau jauh ke depan, ke arah pemandangan atau benda tak bergerak. Hindari membaca.
  • Jaga agar kepala Anda tetap diam bersandar pada sandaran kursi.
  • Jangan merokok atau duduk dekat dengan orang merokok.
  • Hindari makanan pedas dan alkohol. Jangan makan terlampau banyak.
  • Minum antihistamin yang dijual bebas seperti meclizine atau dimenhydrinate sebelum Anda merasa tidak enak. Diharapkan Anda mengantuk akibat efek samping obat ini.
  • Kalau Anda sampai sakit, makan kue kering atau minum minuman yang mengandung soda bisa menolong menenangkan lambung Anda.

Tips Bepergian Menggunakan Pesawat Udara

Yang harus diingat adalah saat melayang pada ketinggian 5.000 kaki atau sekitar 1.600 meter akan membuat tekanan udara berkurang.

Pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu, hal ini akan menimbulkan masalah besar, bahkan bisa mengancam jiwa.

Mengambil informasi dari Media Raharja, terdapat 6 kondisi yang harus diwaspadai, antara lain:

  1. Penderita radang saluran pernapan akan mengalami radang telinga tengah karena infeksi tenggorokan mudah menjalar ke telinga.
  2. Turunnya tekanan udara bisa menyebabkan perut mudah kembung, karena gas tertimbun berlebihan dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu, jika Anda baru dua minggu menjalani operasi perut, lebih baik Anda membatalkan rencana penermbangan Anda. Luka operasi dikhawatirkan robek oleh menggembungnya saluran pencernaan.
  3. Paru-paru berlubang pada pasien TBC, paru-paru bocor atau paru-paru yang tak bisa lagi mengembang dan mengempis dengan sempurna akan makin buruk kondisinya.
  4. Waspadalah jika Anda pernah mengalami nyeri dada di jantung, gangguan pernapasan, kelainan darah, anemia, atau sedang hamil tua, sebaiknya bawa tabung oksigen ringan untuk kondisi darurat sewaktu-waktu.
  5. Penderita kelainan retina mata harus menghindari perubahan tekanan udara. Lapisan vital retina membutuhkan banyak oksigen, padahal di dalam kabin pesawat, oksigen cenderung berkurang apalagi bila ketinggian pesawat melebihi 6.000 kaki.
  6. Irama bioritmik tubuh mendadak berubah bila penerbangan mencapai lebih dari 12 jam, menempuh lebih dari separuh keliling Bumi dan melintasi zona waktu. Siklus malam-siang menjadi kacau, terutama pengaturan jadwal tidur, siaga, suhu tubuh, dan lepasnya hormone stress. Bila gagal beradapatsi, maka akan terjadi gejala jetflag.

Berdasarkan buku Mayo Clinic: Pedoman Perawatan Sendiri, perjalanan udara bisa mengakibatkan: dehidrasi, penggumpalan darah, dan sakit telinga. Kabin pesawat dengan kelembaban hanya 5% sampai 10% dapat menyebabkan dehidrasi. 

  • Untuk mencegahnya, minumlah air dan sari buah selama penerbangan. Batasi minum alkohol dan kopi. Sementara itu, duduk lama membuat cairan menggumpal di kedua kaki, sehingga berisiko terjadi penggumpalan darah  (tromboflebitis). 
  • Untuk memperbaiki peredaran darah, berdirilah dan lakukan peregangan setelah tanda “kenakan sabuk pengaman Anda” padam. Lakukan setiap satu jam.

Jika pergelangan kaki mudah bengkak atau menderita vena varikosa, mungkin perlu memakai kaus kaki penopang.

Untuk menghindari sakit telinga, hirup napas dalam, tahan selama 2 detik. Perlahan hembuskan sekitar 20% udara, kuncupkan kedua bibir Anda. Hembuskan lembut seperti meniup terompet. Setelah sekitar 2 detik, hembuskan secara normal. Agar kepala tak jadi ringan, maka lakukan hal ini tidak lebih 10 kali.

Perlukah Melakukan Vaksinasi?

Ini pertanyaan menarik, tentu saja jika Anda akan melakukan bepergian ke mancanegara terdapat hal-hal yang harus diperhatikan.

Bila tujuan Anda adalah negara-negara seperti Afrika Tengah dan Amerika Latin, Anda dianjurkan melakukan vaksinasi demam kuning. 

Baca juga: Tips Terhindar dari Jet-Lag.

Bahkan bila Anda memasuki Arab Saudi atau sejumlah negara di Afrika, dibutuhkan sertifikat vaksinasi meningitis.

Vaksinasi hepatitis B dibutuhkan jika Anda akan tinggal 6 bulan atau lebih di kawasan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, pulau-pulau Pasifik Selatan dan Barat serta daerah Amazon di Amerika Selatan.

Vaksin hepatitis A (imuno-globulin) disarankan bila Anda berniat mengunjungi semua wilayah, kecuali Jepang, Australia, Selandia Baru, Eropa Utara, dan Eropa Barat serta Amerika Utara (kecuali Meksiko).

Vaksinasi tifoid, sangat disarankan bila Anda akan mengunjungi negara berkembang selama 6 minggu atau lebih, dan juga harus behati-hati terhadap makanan dan airnya.

Vaksin meningokokal disarankan untuk Anda yang akan melakukan perjalanan ke wilayah pinggiran Sahara Afrika.

Vaksinasi lain yang dianjurkan bila mengunjungi kawasan berisiko tinggi, antara lain cacar air, Japanese encephalitis dan tick-borne encephalitis.

Sedangkan vaksinasi difteri, tetanus dan polio sebaiknya diulang setiap 10 tahun, dan juga jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan gigi.

Itu dia sedikit informasi dan tips berlibur dengan aman. Semoga informasi dan tips tersebut bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda.

Belum ada Komentar untuk "Tips Berlibur Dengan Aman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel