Tips Menghadapi Autoimun
Kata orang, saat ini semakin banyak penyakit baru yang membuat sebagian orang pusing untuk mengatasinya. Bahkan ada yang mengatakan, ada yang kemarin sehat, tiba-tiba esoknya sakit, tidak bisa bangun dari tempat tidur dengan badan lemas. Tentu hal ini menjadi tanda tanya pada sebagian orang, apa yang sebenarnya terjadi. Ada yang mengatakan penyakit yang menyerang tersebut adalah autoimun. Tentu bagi kita yang belum tahu, akan merasa takut bahkan khawatir. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana tips menghadapi autoimun tersebut?
Ilustrasi (Gambar: idsplc.com) |
Pertanyaan demi pertanyaan memang hinggap di benak kami, apalagi yang awam tentang apa itu autoimun. Apalagi ada kawan kantor yang sudah didiagonasa mengalami autoimun. Mencari sumber terpercaya dan referensi yang tepat akan memberikan informasi tentang penyakit apa itu auotimun. Salah satunya yang disampaikan oleh M. Sholekhudin, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 515.
Autoimun adalah Penyakit yang Disebabkan Oleh Antibodi Tubuhnya Sendiri
Di seluruh dunia terdapat jutaan orang yang menderita penyakit autoimun. Menurut Karnen Garna Baratawidjaja, dalam buku Imunologi Dasar 9terbitan FKUI), angka kejadiannya diperkirakan sekitar 3,5% dari populasi. Salah satu penyakit autoimun yang sangat populer adalah lupus.
Pada orang sehat, antibodi bertindak sebagai tentara yang melindungi tubuh dari serangan kuman. Sedangkan pada ODHA (orang dengan HIV/AIDS), sistem kekebalan tersebut melemah, sehingga mereka sangat rentan terinfeksi.
Baca juga: Mengenal ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), Trombosit Rendah yang Tidak Diketahui Sebabnya.
Pada penderita gangguan autoimun, antibodi menjadi hiperaktif dan liar. Bukan hanya bakteri yang diserang, organ tubuh juga menjadi sasaran, yang sedikit ngeri sebenarnya adalah penyakit ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria. Karena menyerang teman sendiri, penyakit ini disebut dengan autoantibodi. Bila sedang liar, maka autoantibodi ini bisa menjadi ganas.
Menurut dr. Nanang Sukmana, Sp. PD. KAI, manifestasi penyakitnya bermacam-macam. Pada sebagian orang , autoantibodi ini menyerang organ tertentu saja, misanya pankreas atau kelenjar titoid. Jika menyerang sel pankreas (penghasil hormon insulin), ia bisa menyebabkan diabetes tipe satu (diabetes yang tergantung pada insulin). Jika menyerang kelenjar tiroid, ia menyebabkan tiroiditas.
Sedangkan pada sebagian orang lainnya, autoantibodi menyerang secara membabi buta, bukan organ tertentu saja. Pada penderita lupus, misalnya, autoantibodi menyerang banyak organ, sehingga gejalanya sangat beragam. Saat menyerang kulit, ia bisa menyebabkan ruam di wajah dan sekujur tubuh. Dalam kondisi parah, kulit bisa bersisik dan mengelupas, sehingga tampak seperti ular yang sedang berganti kulit.
Jika menyerang mukosa mulut, ia menimbulkan sariawan yang tak sembuh-sembuh. Saat menyerang persendiaan, ia menyebabkan artritis rematoid. Artritis inilah yang menyebabkan seseorang hanya bisa berjalan dengan satu kaki, dan juga menyebabkan jari-jarinya terasa nyeri.
Bila autoantibodi menyerang sel darah merah, akan menyebabkan anemia. Jika menyerang ginjal, maka fungsi filter darah akan menurun.
Sampai saat ini penyebab penyakit masih belum terungkap. Obat yang benar-benar menyembuhkan pun belum ditemukan, obat yang ada sekarang hanya sebatas meredam gejala.
Bila Sudah Didiagnosa Autoimun, Misalnya Autoimun Lupus, Apa yang Harus Dilakukan
Untuk mencegah agar antibody tidak aktif, maka penederita harus memperoleh kualitas hidup yang baik, asalkan disiplin menjalani terapi farmakologis dan pengaturan pola hidup. Kedua hal ini sangat penting, dan jangan hanya mengandalkan obat saja.
Agar antibody tidak hiperaktif, maka ia harus diredam dengan obat imunosupresan. Yang menjadi masalah, saat sistem kekebalan ditekan, maka tubuh menjadi mudah terkena infeksi. Ditambah lagi, terapi ini bisa menimbulkan efek negatif lainnya, seperti risiko pengeroposan tulang dan peningkatan kadar gula darah.
Obat-obat tertentu menyebabkan pemakainya mengalami perubahan psikologis menjadi sensitif, yaitu mudah marah dan sedih.
Selain terapi farmakologis penderita penyakit autoimun harus sungguh-sungguh memperhatikan pola hidupnya. Semua pemicu harus dihindari sejauh-jauhnya.
Terdapat resep yang bisa dipraktekkan bagi para penderita autoimun, antara lain:
1. Hindari stress.
Menghindari stress memang mudah diucapkan, tapi sulit dipraktekkan. Berdasarkan pengamatan, kebanyakan pasien mengalami perubahan kejiwaan setelah 3 sampai 6 bulan sejak didiagnosa menderita lupus, mulai dari stress ringan sampai depresi.
Pada umumnya, mereka sedih karena memikirkan penyakit yang dideritanya, hal ini disebabkan karena penyakit ini tergolong berat dan membutuhkan perawatan jangka panjang atau bahkan seumur hidup.
Pada lupus yang menyerang kulit, bila penderitanya wanita, bisa mengalami depresi karena merasa tidak cantik lagi. Keadaan ini diperparah oleh fakta bahwa penderita tidak seproduktif semula. .
2. Hindari kelelahan.
Seperti stres psikis, kelelahan fisik juga bisa membuat autoantibodi menjadi tidak terkendali. Begitu pula dalam berolahraga, penderita sebaiknya menghindari jenis olahraga yang terlalu membebani tubuh. Yang penting, tubuh terlatih tanpa menimbulkan rasa capek yang berlebihan.
3. Kembali ke alam.
Seperti yang kita ketahui bersama, makanan masa kini banyak yang mengandung bahan-bahan tambahan sintetis. Bagi tubuh bahan-bahan yang tidak alami tersebut dianggap sebagai benda asing.
Semakin banyak bahan makanan sintetis masuk ke dalam tubuh, semakin besar risiko autoantibodi, kembali aktif.
4. Hindari faktor pemicu lain.
Faktor pemicu lain tersebut, seperti asap rokok, infeksi, sinar matahari antara pukul 09.00 sampai 16.00, dan kontrasepsi oral (pil KB).
Yang tidak kalah penting adalah penyakit ini harus dideteksi sedini meungkin. Karena bila terlambat, dikhawatirkan organ-organ vital terlanjur rusak.
Itu dia sedikit informasi tentang tips menghadapi autoimun. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Tips Menghadapi Autoimun"
Posting Komentar