Tanaman Herbal Untuk Anti Demam Berdarah

Awas musim hujan sudah datang! Sudah waktunya kita bersiap dengan segala hal dan kemungkinan terjadi saat datangnya musim hujan, salah satunya dengan mencegah serangan nyamuk, khususnya demam berdarah. Membersihkan area yang dicurigai sebagai tempat nyamuk juga sudah. Namun ada lagi yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan tanaman herbal untuk anti demam berdarah. Selain mengonsumsinya secara rutin, membudidayakan di rumah menjadi hal yang bisa dilakukan.

tanaman-herbal-untuk-anti-demam-berdarah
Ilustrasi (Gambar: rri.co.id)

Ada banyak cara untuk mengusir nyamuk demam berdarah atau bahkan mencegahnya dengan tanaman herbal. Seperti yang disampaikan Samiran, seorang peneliti Tanaman Obat di Puslit Biologi Bidang Botani, LIPI, Bogor, yang pernah disampaikan dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 514.

Tanaman Herbal Apa Saja yang Bisa Menjadi Anti Demam Berdarah?

Dapat diakui sampai saat ini, demam berdarah masih menjadi salah satu penyakit epidemik yang masih sangat ditakuti. Penyakit ini sering mewabah di derah-daerah yang memiliki sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Tentu semua tahu bahwa yang menjadi penyebabnya adalah gigitan nyamuk Aedes aegypti L yang didalam tubuhnya sudah terdapat virus demam berdarah.

Terdapat ramuan herbal dari tanaman herbal untuk mencegah demam berdarah, antara lain rimpang kunyit (Curcuma longa L.), rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), tanaman meniran (Phillantus urinaria L.), daun papaya (Carica papaya L.), dan daun jambu biji merah (Psidium guajava L.), dan garam secukupnya.

Baca juga: Tips Melancarkan Peredaran Darah dengan Tanaman Herbal.

Keenam herbal tersebut diyakini menyimpan khasiat antioksidan, antivirus atau antibakteri, menaikkan jumlah trombosit dalam darah dan menstabilkan tekanan darah.

Rimpang kunyit dan temu hitam termasuk tumbuhan obat dari keluarga temu-temuan. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada rimpangnya. Bila dipotong, rimpang kunyit berwarna jingga, sedangkan temu hitam rimpangnya berwarna agak kehitaman.

  • Rimpang Kunyit

Rimpang kunyit selama ini dikenal masyarakat sebagai obat penyakit lambung, peluruh keringat, penciut selaput lendir (astringent) pada penderita wasir, obat untuk berbagai jenis penyakit kuning (hepatitis) dan penangkal berbagai penyakit yang diakibatkan oleh gangguan hati lainnya.

Bila digunakan sebagai obat luar, maka rimpang kunyit sering digunakan untuk penyakit gatal, luka kecil, luka digigit serangga, radang kulit, cacar air dan bisul bernanah. 

Rebusan rimpang kunyit banyak dimanfaatkan untuk memperbaiki sirkulasi saat menstruasi, untuk membersihkan darah, serta obat infeksi organ perkencingan.

Terkadang, kunyit dipakai untuk melegakan perut, obat diare, untuk menyembuhkan batuk dan memberantas tuberculosis (TBC). Pada sebagian masyarakat juga menggunakannya sebagai obat antikejang, radang gusi, insektisida, antijamur, dan bahan obat cacing.

  • Temu Hitam

Temu hitam dalam bahasa Jawa disebut dengan temu ireng, sedangkan orang Sunda menyebutnya dengan temu hideung.

Di Cina, rimpang temu hitam sering dimanfaatkan sebagai obat perut mules. Di Malaysia, temu ireng sudah lama digunakan sebagai obat batuk dan asma. Terkadang dipakai juga sebagai tapal oleh penderita sariawan usus.

Di Indonesia dan Thailand, rimpang temu hitam biasa direbus untuk minuman dan tapal wanita setelah melahirkan.

Terkadang juga digunakan sebagai pembersih darah, pelangsing tubuh, penyembuh rematik dan peluruh keringat.

Hikino (1985) mengutip Antihepatixic Activity of Crude Drugs, menyebutkan rimpang kunyit dan temu hitam mengandung senyawa curcuminoids, lengkap dengan turunannya seperti diferuloyl methane, desmethoxycurcumin, dan bidesmethoxycurcumin.

Senyawa-senyawa tersebut dipercaya bisa bertindak asebagai antioksidan yang mencegah oksidasi lemak dan siklus oksidasi dalam trombosit, sehingga menyebabkan turunnya kadar lemak dalam darah dan hati. Senyawa tersebut juga mencegah keracunan hati (antihepatotoksit), sekagius meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan virus.

  • Meniran

Meniran termasuk dalam ramuan penumpas demam berdarah. Malah di Papua Nugini, rebusan tanaman meniran dianggap manjur sebagai obat cacing.

Di Kamboja, tanaman dari keluarga Euphorbiaceae (jarak-jarakan ini digunakan sebagai bahan baku obat malaria.

Hussain at. Al (1995) dalam Journal of Natural Product menegaskan bahwa meniran mengandung senyawa triterpenoids, flavonoid, tannin, alkaloid, asam fenol, filantin, hipofilantin, dan kalium.

Dalam ilmu farmasi, flavonoid memiliki khasiat sebagai anti radang, mengurangi rasa nyeri, antitumor, antivirus HIV, antidiare, antikeracunan hati, antijamur, antioksidan, mencegah penyempitan pembuluh darah, merangsang kekebalan dan antiborok/bisul.

  • Daun Pepaya

Tanman papaya dikenal sebagai buah yang kaya dengan sumber antioksidan alami, karena kandungan vitamin A, C dan E-nya. 

Masyarakat juga sering menggunakan daun pepaya sebagai sayuran yang dianggap ampuh mencegah penyakit malaria.

Roth dan Lindolf dalam South American Medicine Plants  (2002) menyebutkan bahwa daun papaya mengandung karpain, senyawa aktif yang berpengaruh pada aktivitas jantung, mengurangi tekanan darah, mengurangi frekwensi denyut urat nadi dan peluruh air seni. Senyawa lainnya, papain dikenal sebagai antiradang dan anti penimbunan cairan maupun gas dalam jaringan (antiedemik).

  • Tanaman Jambu Biji

Yang dimaksudkan adalah tanaman jambu biji yang berdaging warna merah. Tanaman jambu biji warna merah ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Daunnya dikenal sebagai obat diare, karena kaya akan tannin yang bersifat mengecilkan pori-pori selaput lender. 

Selain itu, daunnya juga kaya akan vitamin C yang bersifat antioksidan, antibakteri, antiradang, peluruh cacing, antikuman/virus, tidak menimbulkan muntah, mengeluarkan angin, meredakan kejang, dan sebagai tonik.

Ramuan Anti Demam Berdarah

Untuk membuat ramuan herbal anti demam berdarah, caranya sangat mudah, antara lain:

  • Ambil rimpang temu hitam dan rimpang kunyit masing-masing sebesar 1 jempol, kemudian keduanya diiris tipis.
  • Cari juga tanaman meniran yang tingginya sekitar 20 cm sebanyak 3 batang.
  • Cari juga daun pepaya tua 1 sampai 2 lembar, daun jambu biji 3 sampai 5 lembar, dan garam secukupnya.
  • Rebus campuran herbal tersebuat dengan air sebanyak 4 gelas, kemudian disaring.
  • Hasil saringan tersebut diminum setiap 4 jam sekali.

Itu dia sedikit informasi tentang tanaman herbal untuk anti demam berdarah. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tanaman Herbal Untuk Anti Demam Berdarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel