Gondongan, Di Pedesaan Penderitanya Masih Sering di Beri Kapur Blau
Gondongan? Penyakit yang diakibatkan virus ini memang sering menyerang siapa saja, meskipun penyakit ini sebenarnya bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Anda yang saat ini sudah berumur 30 tahun ke atas pasti pernah merasakan, saat sakit gondongan diberikan kapur berwarna biru di leher. Bahkan sampai saat ini ada yang mengatakan, mereka yang terkena gondongan, di pedesaan penderitanya masih sering diberi kapur blau atau blawu, yaitu kapur yang berwarna biru.
Ilustrasi (Gambar: drdenizusumus.com) |
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi, sebenarnya sangat mudah untuk mendapatkan informasi khususnya di berbagai media, tentang gondongan ini. Bahkan salah satunya pernah disampaikan oleh M. Sholekhudin, yang catatannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 554.
Gondongan Apakah Menular?
Virus gondongan (mumps) sebenarnya bisa menyerang semua kelompok umur. Namun, orang dewasa jarang sekali terkena virus ini karena pada umumnya mereka sudah memiliki kekebalan.
Hal ini diperkuat dengan dr. Khie Chen Lie, Sp.PD dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, yang menyampaikan bahwa sebagian besar orang dewasa kebal dari virus gondongan karena sudah pernah kena waktu kecil.
Sesekali seseorang terserang gondongan, maka ia akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini. Jadi bila seseorang belum pernah kena gondongan, dan juga belum pernah mendapat vaksin MMR (Measies, Mumps, Rubella), maka kemungkian ia akan terserang penyakit ini.
Bila seseorang yang sudah dewasa terkena gondongan, maka penyebabnya adalah paramiksovirus. Virus ini menular melalui percikan napas yang keluar dari mulut atau hidung penderita saat ia batuk, bersin atau bicara.
Pada anak-anak, penyakit ini biasanya mudah menular di antara sesama kawan sekolah atau kawan bermain. Begitu satu anak terkena, maka anak lain akan ketularan.
Penyakit ini juga mudah menular dalam satu keluarga. Bila anak terkena, bisa saja dua minggu kemudian saudara lain terkena juga. Bapak dan ibu juga bisa ketularan jika mereka belum punya kekebalan.
Gondongan adalah Penyakit yang Disebabkan Infeksi Virus Paramyxovirus pada Kelenjar Parotis
Masa inkubasi virus mumps itu sekitar dua minggu. Saat virus gondongan menyerang seseorang, penyakitnya tidak menampakkan gejalanya. Setelah dua minggu, baru gejalanya mulai timbul.
Secara umum, gejala gondongan pada orang dewasa sama dengan yang terjadi pada anak. Infeksi virus mumps biasanya diikuti dengan gejala demam, tentu saja ini gejala yang tidak khas. Karena kebanyakan infeksi ini ditandai dengan gejala panas yang tinggi.
Biasanya gejala gondongan pada orang dewasa lebih berat bila dibandingkan dengan anak-anak. Demam yang timbul juga lebih tinggi. Pada orang dewasa, pada beberapa hari pertama, mungkin saja gondongan disangka demam berdarah atau tifus. Setelah hari ketiga atau kelima, baru bisa dibedakan dengan demam berdarah.
Pada demam berdarah, panas badan akan turun di hari ketiga sampai kelima. Di kulit umumnya timbul bercak-bercak kemerahan. Gejala ini menjadi gejala khas pada demam berdarah yang tidak dijumpai pada gondongan.
Ciri khas gondongan adalah terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening di leher kemudian diikuti pembengkanan kelenjar liur di daerah pipi. Gejala ini tidak dijumpai pada demam berdarah, tifus, maupun roseola.
Karena terjadi pembengkakan di daerah parotis (kelenjar liur di daerah pipi) maka penyakit ini disebut dengan parotis.
Pembengkakan kelenjar liur ini bisa dilihat dari pembengkakan di daerah pipi. Selain membengkak, pipi juga kelihatan seperti terangkat. Pembengkakan ini disertai dengan radang pada kelenjar getah bening di daerah leher. Namun kedua pembengkakan tersebut terjadi di daerah yang berbeda, yang satu terjadi di daerah kelenjar liur, yang satunya terjadi di kelenjar getah bening.
Gondongan Pada Orang Dewasa Bisa Menimbulkan Komplikasi
Selain berbagai gejala yang disebutkan di atas, pada orang dewasa gondongan bisa menimbulkan komplikasi. Setelah pipi membengkak, kemudian buah zakar (testis) bisa ikut mengalami peradangan. Komplikasi ini sering dijumpai pada pasien dewasa. Yang terserang bisa satu buah testis atau keduanya, tergantung ganasnya penyakit.
Pada wanita komplikasi ini sangat jarang dijumpai. Tidak dapat dipungkiri virus gondongan memang lebih ganas pada pria dewasa bila dibandingkan dengan wanita dewasa maupun anak-anak.
Pada gondongan yang parah, radang testis bisa menyebabkan kemandulan. Namun hal ini jarang terjadi kecuali pada pasien yang daya tahan tubuhnya sedang sangat lemah. Misalnya pasien kanker yang sedang kemoterapi, orang HIV/AIDS, atau pada pasien panyakit autoimun yang mendapat obat penekan sistem imun.
Jika daya tahan pasien sedang lemah, infeksi gondongan bisa menyebar ke otak, pankreas, dan organ lainnya. Namun ini hanya terjadi pada pasien dengan imunitas yang sangat rendah.
Pada sebagian besar pasien dewasa, gondongan akan sembuh sendiri, seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh. Hal ini sesuai dengan sifat ilmiah penyakit ini sebagai self-limiting disease atau gangguan kesehatan yang akan sembuh dengan sendirinya.
Pengobatan Penderita Gondongan
Untuk perawatan yang harus dijalani pasien gondongan tidak rumit, hanya perlu beristirahat sambil minum vitamin atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Prinsip pengobatan pada pasien gondongan pada anak-anak atau dewasa sama. Begitu pula dengan pola makannya juga sama. Bila terjadi komplikasi, baru dokter akan memberikan terapi lainnya.
Tips untuk menghindari penularan pasien gondongan, antara lain:
- Tidurlah di kamar pribadi dan tidak bercampur dengan orang lain.
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Menggunakan alat makan dan minum khusus untuk dirinya saja.
Itu dia sedikit informasi tentang “gondongan, di pedesaan penderitanya masih sering diberi kapur blau”. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Gondongan, Di Pedesaan Penderitanya Masih Sering di Beri Kapur Blau"
Posting Komentar