Mengenal Cina, dengan Berbagai Sebutannya

Siapa yang tidak kenal dengan Cina? Semua orang di Indonesia pasti sangat kenal dengan Cina, mulai dari orangnya, produk-produknya, bahkan makanannya yang sudah berakulturasi dengan budaya Indonesia. Tapi ada yang menarik kali ini, yaitu pembahasan tentang mengenal Cina dengan berbagai sebutannya.

mengenal-Cina-dengan-berbagai-sebutannya
Pemandangan Guilin di Provinsi Guangxi (Gambar: aphotostory/iStockphoto/Getty Images)

Sudah banyak sekali pembahasan tentang Cina dengan berbagai sebutannya dari sejak dulu sampai sekarang. Salah satunya yang pernah disampaikan oleh Dali Santun Naga, yang catatannya pernah dimuat juga dalam Majalah Intisari Edisi Nomor 562.

Dulu China Disebut dengan Tiongkok

Memang sebutan Tiongkok sudah dikenal sejak dulu. Selain pernah disebut dengan Tiongkok, Cina juga disebut dengan negeri Tjina. Bahkan nama tersebut ada dalam sastra Melayu, seperti pada Hikayat Hang Tuah. Nama Cina, juga dikenal dengan nama Tiongkok, Cina, kembali lagi ke Tiongkok atau China.

Dalam sejarah Tiongkok memang mengenal banyak kerajaan yang membentuk dinasti dengan penguasa yang turun temurun. Hal itu sebabnya, maka mereka menamakan negara mereka berdasarkan nama dinasti.

Baca juga: Upacara yang Dilakukan Orang Tionghoa.

Sejak jaman dahulu, Tiongkok merupakan negara penghasil sutra. Para pedagang membawa sutra tersebut melintasi daratan Asia Tengah ke Eropa. Kini jalan tersebut dikenal sebagai Jalan Sutra.

Di dalam Bahasa Han, sutra adalah si yang dibaca se. Oleh karena itu, di Yunani Kuno dan di Romawi, Tiongkok dikenal sebagai negeri Sera atau Seres atau Serica.

Penyebutan nama tersebut tercatat dalam kisah Euthydemus tentang Raja Yunani pada tahun sekitar 220 SM. Nama ini juga ditemukan dari para penulis Yunani Kuno dan Romawi seperti Strabo, Pomponius Mela, Pliny Tua dan Polemy. Bahkan ada penulis yang menulis bahwa ibukota Seres adalah Sera.

Pada abad ketiga sebelum Masehi, Tiongkok dipersatukan oleh Kerajaan Qin yang membentuk dinasti Qin (221 SM – 206 SM). Kaisar pertama dinasti Qin sangat terkenal dan memerintah dengan tangan besi, kaisan ini membangun benteng panjang yang saat ini dikenal dengan tembok besar (The Great Wall). Kaisar ini juga menetapkan sejumlah standar termasuk standar lebar as lereta dan lebar jalan.

Kaisar ini juga dikenal sebagai kaisar yang membakar buku ajaran Konghucu dan membunuh para penganut Konghucu karena tidak setuju dengan ajaran Konghucu.

Nama Dinasti Qin terkenal dimana-mana. Di India, dalam bahasa Sansekerta, Tiongkok sebagai Cinashtana dan Mahacinashtana yang berarti Istana Qin. Orang Persia menamakannya Chin atau Machin. Dalam Bahasa Latin, nama tersebut menjadi Sina dan di dalam Bahasa Yunani menjadi Thinae. Pada zaman Byzantium, nama tersebut menjadi Tzinista. Orang Arab menamakannya al-Sin. Orang Armenia menyebutnya Chinastan atau Jenasdan. Nama ini yang kemudian melahirkan kata China, Cina dan Sina seperti pada kata Sinologi.

Dinasti Qin diganti oleh dinasti Han. Dinasti Han (206 SM – 220 M) adalah dinasti besar dan lama. Dinasti Han menganut ajaran Konghucu dan kemudian ajaran Konghucu dianut oleh banyak dinasti sesudahnya. Sebagian besar orang Tionghoa di Tiongkok mengidentifikasi diri mereka dengan Dinasti Han sebagai orang dari etnik Han.

Saat ini di Cina terdapat 56 etnik, diantaranya lima etnik besar, yakni Han, Man (dari Mancuria), Mon)(dari Mongolia), Hui (termasuk Uigur) dan Chang (dari Tibet). Diantara lima etnik besar tersebut, etnik Han adalah mayoritas.

Itu dia sedikit informasi tentang tentang mengenal Cina dengan berbagai sebutannya. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi tambahan informasi untuk Anda tentang istilah dan sebutan Cina. 

Belum ada Komentar untuk "Mengenal Cina, dengan Berbagai Sebutannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel