Taman Nasional Wasur, Wisata Indonesia di Merauke, Papua
Setelah beberapa waktu membahas tentang keindahan pantai, laut, gunung dan hutan di belahan Indonesia lainnya. Kini ada yang menarik dengan keindahan ragam hayati di Taman Nasional Wasur, Wisata Indonesia di Merauke, Papua.
![]() |
Burung Cenderawasih (Gambar: portal.merauke.go.id) |
Keunikan Taman Nasional Wasur di Merauke, Papua, terletak pada beragamnya spesies flora dan fauna endemik yang dimilikinya.
Sejarah Taman Nasional Wasur, Wisata Indonesia yang Mendunia di Merauke, Papua
Menurut informasi dari Indonesiago.id, Taman Nasional Wasur yang terletak di Kabupaten Merauke mencakup tiga distrik, yaitu Sota, Naukenjerai, dan Merauke. Lokasi pintu masuk taman nasional ini tidak jauh dari pusat Kota Merauke, hanya sekitar 15 kilometer.
Sejak tahun 1978, area Hutan Wasur telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam yang terdiri dari Suaka Margasatwa Wasur seluas 206.000 hektare (berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor 252/Kpts/Um/5/1978 tanggal 3 Mei 1978) dan Cagar Alam Rawa Biru seluas 4.000 hektare.
Baca juga: Piramida Cartensz: Mahkota Papua, Pesona Wisata Indonesia yang Menantang Dunia.
Pada tahun 1982, luas Suaka Margasatwa Wasur diperluas sebesar 98.000 hektare melalui Keputusan Menteri Pertanian nomor 15/Kpts/Um/1/82, sehingga total luasnya menjadi 304.000 hektare.
Kemudian, pada tahun 1990, kedua kawasan tersebut (Cagar Alam Rawa Biru dan Suaka Margasatwa Wasur) diresmikan menjadi Taman Nasional Wasur dengan luas total 308.000 hektare berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 448/Kpts-II/1990 tanggal 24 Maret 1990.
Selanjutnya, pada tahun 1997, luas Taman Nasional Wasur ditetapkan menjadi 413.810 hektare melalui Keputusan Menteri Kehutanan nomor 282/Kpts-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997.
Pada tahun 2014, Balai Taman Nasional Wasur ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 2549/ Menhut-VII/KUH/2014 tentang Penetapan Kawasan Taman Nasional Wasur seluas 431.425,12 Ha.
Kawasan ini berada di bagian tenggara Pulau Papua, secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Batas-batasnya adalah Suaka Margasatwa Tonda di Papua Nugini (timur), Kota Merauke (barat), Laut Arafuru (selatan), dan kawasan Sungai Maro (utara).
Lokasi Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua
Lokasi Taman Nasional Wasur sangat strategis, dapat dijangkau dalam waktu singkat, yaitu 15 menit saja dari pusat Kota Merauke.
Perjalanan ke sana dimulai dengan penerbangan 1,5 jam dari Jayapura menuju Merauke, lalu dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan mobil 4WD melalui jalan trans Irian.
Aneka Ragam Hayati di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua
Mengutip dari Kompas.com, kondisi topografi Taman Nasional Wasur relatif datar dengan kemiringan 0% sampai 8%.
Variasi jenis tanah di kawasan tersebut meliputi organosol aluvial, podsolik merah kuning, dan hidromorf kelabu. Sebagai ekosistem lahan basah yang krusial di Indonesia, area ini menyimpan keanekaragaman hayati yang melimpah.
![]() |
Taman Nasional Wasur (Gambar: swiss-belhotel.com) |
Taman Nasional Wasur mengalami dua periode musim dalam setahun, yaitu musim kemarau yang berlangsung sekitar 5 hingga 6 bulan (antara Juni/Juli dan Desember) dan musim penghujan selama 6 hingga 7 bulan (antara Januari dan Juni/Juli), dengan pola iklim monsun.
Secara garis besar, vegetasi di dalam Taman Nasional Wasur dapat dikategorikan menjadi sepuluh tipe hutan, antara lain:
- Hutan Dominan Melaleuca sp. (dominant melaleuca forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Melaleuca sp, Lophostemon lactifluus, Xanthostemon sp, Acacia leptocarpa, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalypthus sp, dan lain-lain.
- Padang Rumput Rawa (grass swamp) didominasi oleh Pandanus sp, Phragmites karka, Hanguana sp, dan teratai.
- Padang Rumput (grassland) didominasi oleh jenis vegetasi Graminae sp dan Pandanus sp.
- Savana (savanna) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Melaleuca cajuputi, Banksia dentata, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalypthus sp, dan Melaleuca sp.
- Hutan Bakau (mangrove forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Avicennia marina, Bruguiera gymnorhiza, Exocaria agallocha, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Xylocarpus granatum, Xylocarpus moluccana, dan palem.
- Hutan Pinggir Sungai (rivarian forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Eucalypthus sp, Baringtonia cf acutangula, Trichospermum sp, Bamboo sp, Nypa fruticans dan Graminae sp. Luas masing-masing hutan monsoon dan riparian secara pasti masih belum diketahui.
- Hutan Musim (monsoon forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Eucalypthus sp, Acasia auriculiformis, Acacia mangium, Dillenia alata, Banksia dentata, Rhodomyrtus sp, dan lain-lain.
- Hutan Pantai (coastal forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Exocaria agallocha, Premna corymbosa, Terminalia catappa, Pongamia pinnata, Thespesia populnea, dan Cocos nucifera.
- Hutan Jarang (woodland forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Vitex pinnata, Melaleuca sp, Xanthostemon sp, Trichospermum sp, Dillenia alata, Eucalypthus sp, dan Asteromyrtus symphiocarpa, yang di bagian bawahnya tumbuh berbagai tumbuhan semak.
- Hutan Co-Dominan Melaleuca sp-Eucalypthus sp., (co-dominant melaleuca-eucalypthus forest) didominasi oleh jenis vegetasi, antara lain, Melaleuca cajuputi, Eucalyptus alba, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalyptus pelita, Eucalyptus sp, Rhodomyrtus sp, dan lain-lain.
Diperkirakan terdapat sekitar 80 spesies mamalia di Taman Nasional Wasur, dengan 34 spesies telah teridentifikasi, di mana 32 di antaranya merupakan spesies endemik Papua. Selain itu, tercatat sedikitnya 403 spesies burung, termasuk 74 jenis endemik Papua dan diperkirakan 114 spesies dilindungi. Untuk jenis ikan, teridentifikasi 39 jenis dari perkiraan 72 jenis, dengan 32 jenis ditemukan di Danau Rawa Biru dan 7 jenis di Sungai Maro. Sementara itu, tercatat 21 jenis reptil, meliputi empat jenis kura-kura, lima jenis kadal, delapan jenis ular, dan satu jenis bunglon. Untuk amfibi, hanya tercatat 3 jenis, sedangkan data serangga di TN Wasur masih terbatas, namun sedikitnya 48 jenis telah teridentifikasi. Mamalia besar asli di kawasan TN Wasur adalah tiga marsupial: kanguru lincah (Macropus agilis), kanguru hutan/biasa (Darcopsis veterum), dan kanguru bus (Thylogale brunii).
Taman Nasional Wasur Menjadi Surganya Burung
Keanekaragaman hayati burung di Taman Nasional Wasur sangat kaya, mencakup elang irian (Aquila gurnayei), berbagai jenis cenderawasih (Paradisaea apoda), beberapa spesies kakatua (Cacatua sp), mambruk (Goura cristata), bermacam-macam alap-alap (Accipiter sp), nandur (Ailuroedus sp), beberapa spesies belibis (Anas sp), berbagai jenis bangau (Ardea sp), dan lain-lain. Sebagai kawasan lahan basah yang vital di Indonesia, Taman Nasional Wasur menjadi persinggahan penting bagi burung-burung air, terutama spesies migran yang bolak-balik antara Australia dan Selandia Baru. Hal ini menjadikan kawasan tersebut signifikan secara internasional sebagai tempat istirahat ribuan burung yang bermigrasi antara benua Australia dan Asia.
![]() |
Musamus atau rumah semut (Gambar: shutterstock via goodnewsfromindonesia.id) |
Padang rumput, Danau Rawa Biru, Rawa Dogamit, Rawa Mblatar, dan Pantai Ndalir adalah area-area yang sering menjadi habitat persinggahan burung migran. Pantai Ndalir dan Rawa Dogamit secara rutin dikunjungi oleh kelompok burung pantai migran setiap tahun, khususnya pada bulan Agustus hingga November, termasuk di antaranya Calidris ruficollis, Xenus cinereus, Calidris tenuirostris, dan Charadrius mongolus. Waktu ideal untuk mengunjungi Taman Nasional Wasur adalah bulan Oktober, karena pada saat itu berbagai jenis burung dari Australia dan Selandia Baru bermigrasi ke Wasur untuk mencari kehangatan, seperti burung trinil pantai, camar angguk hitam, undan kacamata, dara laut jambon, kirik-kirik Australia, dan dara laut tengkuk hitam.
Aktivitas pengamatan burung atau bird watching umumnya terpusat di sekitar Rawa Biru. Selain itu, TN Wasur merupakan ekosistem lahan basah yang luas dengan beragam kehidupan akuatik yang berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Beberapa spesies ikan yang hidup di sini antara lain arwana (Scleropages jardinii), ikan gabus, kakap loreng (Amniataba affinis), dan sumpit loreng (Toxotes jaculatrix). Terdapat pula jenis ikan lainnya seperti ikan duri (Arius graeffei), ikan lele (Clarias batrachus), kakap kuning (Glassomia aprian), dan ikan kaca kecil (Ambassis agrammus). Sementara itu, reptil yang mendiami Taman Nasional Wasur meliputi dua jenis buaya (Crocodylus porosus dan Crocodylus novaeguineae), biawak (Varanus sp), kura-kura leher panjang Irian (Chelodina novaeguineae) dan kura-kura dada merah (Emydura subglobosa), kadal (Mabouya sp), ular (Liasis, Phyton), dan bunglon (Calotus jubatus). Untuk amfibi, tercatat hanya tiga jenis katak, yaitu katak pohon (Hyla caerulea), katak pohon irian (Litoria infrafrenata), dan katak hijau (Rana macrodon).
Itu dia sedikit informasi tentang “keindahan ragam hayati di Taman Nasional Wasur, Wisata Indonesia di Merauke, Papua”. Semoga bisa memberi daya tarik untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia khususnya di Papua.
Belum ada Komentar untuk "Taman Nasional Wasur, Wisata Indonesia di Merauke, Papua"
Posting Komentar